Senin, 25 April 2011

Polusi Udara Membahayakan IQ Bayi yang Belum Lahir

img
New York, Perkembangan otak dan IQ bayi dalam kandungan sangat ditentukan dari makanan dan kegiatan yang dilakukan ibunya. Tak hanya itu, polusi udara ternyata juga dapat mempengaruhi IQ bayi, bahkan sebelum bayi dilahirkan.

Intelligence Quotient (IQ) merupakan skor yang digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang. Anak dengan skor IQ rendah berpeluang besar mengalami keterbelakangan mental atau 'idiot'.

Baru-baru ini, peneliti dari Columbia University merilis hasil penelitiannya di New York. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa sejumlah besar paparan polusi udara selama kehamilan dapat mengurangi kecerdasan anak.

Rahim wanita yang selama lima tahun selalu terpapar polutan dengan jumlah di atas rata-rata, khususnya di daerah perkotaan, akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan anaknya kelak, yang tampak dengan rendahnya skor tes IQ anak. Hal ini akan semakin buruk bila terjadi pada wanita yang sedang hamil.

Dilansir dari Myfoxtampabay, ilmuwan menyelidiki 249 wanita hamil yang secara konstan terpapar polusi udara antara tahun 1998 dan 2006.

Untuk menghitung jumlah polutan, ilmuwan memberikan tas ransel berisi peralatan khusus untuk mengukur paparan PAH (Polycyclic aromatic hydrocarbons), yang merupakan produk sampingan dari pembakaran bahan bakar, terutama mobil, bus dan truk.

725 anak-anak dari partisipan dalam penelitian ini kemudian dibagi ke dalam kelompok paparan polutan tinggi dan rendah. Pada usia lima tahun, anak-anak tersebut menjalani tes untuk mengukur tingkat kemampuan kognitifnya.

Studi di New York City ini mendukung studi sebelumnya yang telah dilakukan oleh peneliti dari Polandia. Dari kedua studi ini, peneliti menemukan hasil yang sama, yaitu terpapar polusi udara saat hamil dapat menurunkan IQ bayi dalam kandungan. Hal ini tentunya akan menghambat kinerja sekolah dan belajar anak sampai seumur hidupnya.