Senin, 11 April 2011

Pekerjaan dengan Kualitas Rendah Memperburuk Kesehatan Mental

img
(Foto: thinkstock)
Canberra, Australia, Pekerjaan dengan kualitas rendah didefinisikan dengan upah rendah dan tingkat stres yang tinggi. Meski orang harus menghargai semua profesi, namun kenyataannya orang yang bekerja dengan pekerjaan kualitas rendah lebih banyak mengalami masalah kesehatan mental.

Pekerja yang tergolong pekerjaan rendah dalam sebuah penelitian yang dilakukan mengalami gangguan mental yang lebih buruk daripada pengangguran. Tingkat depresi, kecemasan dan emosi negatif lebih tinggi.

Peneliti dari The Australian National University di Canberra, Australia menuturkan memiliki pekerjaan tidak selalu memberikan keuntungan bagi kesehatan mental. Studi menunjukkan orang pengangguran yang mendapatkan pekerjaan dengan kualitas rendah justru memperburuk kondisi kesehatan mentalnya.

"Temuan ini menunjukkan seharusnya tidak hanya mengurangi pengangguran yang menjadi fokus. Tapi kondisi pekerjaan termasuk manfaat, jam kerja dan fleksibilitas juga harus dipertimbangkan," ujar Joseph Grzywacz dari Wake Forest University School of Medicine di Winston-Salem, seperti dikutip dari LiveScience, Rabu (16/3/2011).

Grzywacz menuturkan orang-orang cenderung berpikir bahwa semua pekerjaan diciptakan sama. Tapi hasil studi ini menjadi bukti lebih lanjut bahwa semua pekerjaan tidak diciptakan dengan sama.

Peneliti melakukan studi selama 7 tahun yang dimulai pada tahun 2001. Kualitas pekerjaan yang dinilai berdasar 4 faktor yaitu stres dan tingkat permintaan, jumlah karyawan yang mengontrol satu pekerjaan, keamanan kerja serta apakah pekerja dibayar dengan wajar atau tidak.

Setelah mempertimbangan berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan dan tingkat pendidikan diketahui bahwa kesehatan mental pengangguran setara atau kadang lebih baik dari orang yang bekerja dengan pekerjaan yang buruk.

Orang dengan kualitas pekerjaan yang buruk menunjukkan penurunan kesehatan mental yang lebih besar dari waktu ke waktu dibandingkan dengan orang yang menganggur.

Sedangkan orang dengan kualitas pekerjaan yang tinggi diketahui mengalami peningkatan rata-rata skor kesehatan mental sebesar 3 poin. Hasil ini dilaporkan secara online dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine.

Pekerjaan yang memiliki tingkat stres paling tinggi umumnya memiliki kualitas rendah, seperti dilansir Independent adalah:

  1. Kepala koki di sebuah restoran besar
  2. Pekerja konstruksi di bawah tekanan untuk menyelesaikan pembangunan tepat waktu, serta harus menghadapi kondisi lingkungan yang ekstrem
  3. Pemadam kebakaran
  4. Perawat

Selain itu menurut National Institute for Occupational Safety and Health, stres kerja atau faktor yang bisa menurunkan kualitas kerja antara lain:

  1. Jam kerja yang panjang dengan sedikit atau tanpa istirahat
  2. Tidak dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan
  3. Tuntutan hasil yang berhubungan dengan nyawa orang lain
  4. Berbahaya secara fisik

Untuk itu cermatlah memilih pekerjaan agar tetap memiliki kesehatan mental yang baik. Karena pekerjaan dengan upah yang rendah dan kadar stres tinggi bisa memperburuk mental yang nantinya berpengaruh terhadap kondisi kesehatan secara menyeluruh.