Selasa, 31 Mei 2011

Virus Ebola Kembali Muncul

Petugas kesehatan membuat sebuah unit isolasi untuk mengantisipasi adanya pasien baru.

Petugas kesehatan membuat sebuah unit isolasi untuk mengantisipasi adanya pasien baru. (AP Photo)

Dari penelitian awal yang dilakukan terhadap seorang remaja puteri berusia 12 tahun yang meninggal dunia, diindikasikan bahwa penyebabnya adalah virus Ebola yang sangat mematikan.


Menurut petugas kesehatan, seperti dikutip dari Physorg, korban berasal dari sebuah kota yang berada dalam jarak sekitar 35 kilometer arah utara Kampala, kota terbesar dan ibukota dari Uganda.

Pada uji coba awal yang dilakukan oleh peneliti dari Uganda Virus Research Institute menunjukkan bahwa gadis yang meninggal dunia pada 6 Mei lalu di rumah sakit Bombo, distrik Luweero, Central Region itu memang diakibatkan oleh Ebola.

“Ia dibawa ke rumah sakit dan meninggal beberapa jam kemudian,” kata Miriam Nanyunja, dokter yang menjabat sebagai Disease Prevention and Control Officer untuk World Health Organization di Uganda. “Dari gejala yang terlihat, ia kemudian dites untuk Ebola dan hasil yang memastikan itu sudah keluar,” ucapnya.

Nanyunja menyebutkan, petugas kesehatan saat ini tengah mencari kasus lain di kawasan itu dan akan membuat sebuah unit isolasi di rumah sakit Bombo untuk mengantisipasi adanya pasien baru yang terserang Ebola.

Nathan Mugisha, Director General of Health Services Uganda mengonfirmasikan hasil penelitian awal terhadap Ebola tersebut. Ia juga menyebutkan bahwa gugus tugas segera dibentuk dan berupaya untuk mengatasi potensi mewabahnya Ebola. “Saat ini baru hasil tes awal yang kami dapat namun pembahasan sudah dilangsungkan,” ucapnya.

Seperti diketahui, penyakit perdarahan langka yang namanya diambil dari nama sebuah sungai kecil di kawasan Republik Demokrasi Kongo itu telah membunuh 37 orang di barat Uganda pada tahun 2007 lalu dan setidaknya 170 orang di kawasan utara negeri itu pada tahun 2000.

Ebola sendiri menular ke manusia lewat penanganan yang kurang tepat terhadap hewan yang mati akibat virus itu. Saat memusnahkan sekitar 88 persen populasi simpanse pada tahun 2003, diketahui bahwa konsumsi daging simpanse oleh manusia cukup signifikan.

Bakteri Pembunuh Parasit Malaria Ditemukan

Bakteri itu justru ditemukan dalam tubuh nyamuk Anopheles, sang penyebar wabah malaria.

Nyamuk Anopheles (medindia.net)

Peneliti dari the John Hopkins Bloomberg School of Public Health menemukan bakteri pembunuh parasit penyebab malaria pada manusia. Para penelili menemukan bakteri itu justru dalam tubuh nyamuk Anopheles, sang penyebar malaria.

Bakteri pembunuh parasit malaria itu adalah jenis enterobacter. Bakteri ini secara alami berada dalam usus nyamuk. Enterobacter ini membunuh parasit dengan memproduksi jenis oksigen reaksi.

"Kami telah menunjukkan bahwa bakteri dalam usus nyamuk dapat mengaktifkan sistem kekebalan dalam tubuh nyamuk dan dengan demikian secara tidak langsung membatasi perkembangan parasit malaria," kata penulis senior peneliti, George Dimopoulos seperti dilansir laman medindia.net.

"Dalam penelitian ini kami menunjukkan bahwa bakteri tertentu secara langsung dapat menghambat perkembangan parasit malaria melalui produksi radikal bebas yang merusak plasmodium dalam usus nyamuk."

"Kami sangat tertarik dengan penemuan ini, sebab ini mungkin bisa menjelaskan mengapa nyamuk jenis yang sama dan keturunannya kadang-kadang berbeda daya tahannya terhadap parasit, dan kami mungkin juga menggunakan ini untuk mengembangkan metode untuk menghentikan penyebaran malaria," kata Dimopoulos.

Untuk penelitian, peneliti mengisolasi bakteri enterobacter dari usus nyamuk Anopheles yang dikumpulkan di dekat the John Hopskin Malaria Researcher Institute di Macha, yang terletak di dekat Zambia. Sekitar 25 persen nyamuk yang dikumpulkan mengandung bakteri yang khusus.

Studi laboratorium menunjukkan bakteri membatasi pertumbuhan Plasmodium lebih dari 99 persen, baik dalam usus nyamuk maupun dalam tabung percobaan yang biasa digunakan untuk menguji parasit malaria pada manusia.

Bakteri dalam Usus Pengaruhi Perilaku Anda

Bakteri yang hidup dalam usus mempengaruhi zat kimia dalam otak dan perilaku.

Bakteri

Ribuan bakteri hidup dalam usus manusia. Selain memberikan manfaat, keberadaan bakteri-bakteri itu, terkadang juga merugikan manusia.

Sebuah penelitian terbaru mengungkap, bakteri dalam usus dapat mempengaruhi perilaku manusia.

Menurut penelitian yang dilakukan para peneliti dari Universitas McMaster, bakteri dalam usus bisa mempengaruhi zat kimia dalam otak dan mempengaruhi perilaku manusia. Temuan ini sangat penting, karena jenis penyakit perut, termasuk iritasi usus besar, sering dikaitkan dengan kegelisahan atau depresi.

Di samping itu, ada juga spekulasi yang mengatakan masalah psykologi, seperti gejala autisme, dikaitkan dengan bakteri yang terkandung dalam usus.

"Hasil yang menakjubkan memberikan dorongan untuk melakukan penelitihan lebih jauh terhadap komponen mikroba penyebab penyakit perilaku," kata profesor pengobatan dan peneliti dari Michael G. DeGroote School of Medicine, Stephen Collin seperti dilansir medindia.net.

Collin dan asistennya, Premysl Bercik melakukan penelitian di Institut Penelitian Kesehatan Pencernaan Keluarga Farncombe (Inggris).

Dalam penelitian itu, ditemukan bahwa dalam usus masing-masing orang terdapat sekitar 1.000 bakteri trillium yang hidup dengan nyaman, dan selaras dengan kehidupan manusia. Bakteri ini melakukan sejumlah fungsi penting terhadap kesehatan, yaitu menyerap energi dari makanan, melindungi terjadinya infeksi, dan menyediakan nutrisi untuk sel dalam usus.

Namun, jika 'kehidupan nyaman' bakteri-bakteri itu mengalami gangguan, akan berdampak pula pada kondisi manusia. Setiap gangguan dapat mengancam kondisi jiwa, seperti infeksi usus besar akibat antibiotik.

Untuk membuktikan bakteri dapat mempengaruhi perilaku, peneliti mengambil seekor tikus yang bebas bakteri, kemudian memberinya bakteri dari tikus yang memiliki perilaku agresif.

Hasilnya, setelah diberi bakteri tikus yang berperilaku agresif, tikus yang bebas bakteri dan semula diam itu berubah menjadi agresif dan lebih berani.

Penelitian yang sama juga menunjukkan tikus yang semula agresif menjadi pasif ketika diberi bakteri dari tikus yang berperilaku pasif.

Sementara itu, penelitian sebelumnya fokus pada peranan bakteri pada perkembangan awal otak. Collin mengatakan penelitian terakhir ini mengindikasikan meskipun banyak faktor yang menentukan perilaku, sifat dan stabilitas bakteri dalam usus dapat mempengaruhi tingkah laku dan setiap gangguan. Baik gangguan yang disebabkan oleh anti biotik atau infeksi, mungkin akan menyebabkan perubahan perilaku.

Vaksin Malaria, TB, dan HIV Hadir di 2020

Kemajuan teknologi mengindikasikan vaksin dapat dikembangkan dalam 10 tahun ke depan.

Konsep baru dan kemajuan teknologi mengindikasikan bahwa vaksin untuk tiga penyakit menular terdahsyat itu akan dapat dikembangkan dalam 10 tahun ke depan. (doc Corbis)

Alan Aderem, Director BioMed, Seattle dan Rino Rappuoli, Global Head of Vaccines Research for Novartis Vaccines and Diagonstics, mengulas kemajuan terbaru dalam pengembangan vaksin dalam jurnal ilmiah, Nature.


Mereka menuliskan, diperkirakan, pada tahun 2020 mendatang, vaksin untuk malaria, tuberculosis (TB), dan HIV/AIDS sudah ditemukan. Pada jurnal itu mereka juga membahas perangkat baru termasuk biologi sistem dan desain antigen berbasis struktur yang dapat memberikan pengertian yang lebih baik terhadap mekanisme perlindungan.

Perangkat ini akan memberi petunjuk menuju ke pengembangan vaksin rasional untuk meringankan beban para penderita penyakit menular yang paling mengerikan di dunia tersebut.

Menurut Aderem, seorang pionir di bidang biologi sistem, konsep baru dan kemajuan teknologi mengindikasikan bahwa vaksin untuk tiga penyakit menular terdahsyat itu akan dapat dikembangkan dalam 10 tahun ke depan.

“Keberhasilan akan sangat bergantung pada kemampuan kita melakukan pendekatan pada biologi sistem untuk menganalisa data yang dihasilkan selama uji coba pembuktian,” ucap Aderem, seperti diktutip dari MedIndia, 28 Mei 2011.

Aderem menyebutkan, keberhasilan itu juga akan memberikan pandangan baru seperti identifikasi hubungan antara perlindungan atau tanda-tanda imunogenisitas dan akselerasi dari uji coba klinik skala besar. Selain itu, tambah Aderem, pendekatan regulasi klinik yang baru dan inovatif juga akan mempercepat ditemukannya vaksin-vaksin yang sangat dibutuhkan.

Pada laporannya, Aderem dan Rappuoli juga mengulas kelebihan dan kekurangan pendekatan biologi sistem, dengan kelebihan utama pendekatan itu ada pada kemampuannya menangkap dan mengintegrasikan data biologi dalam jumlah sangat besar untuk memvisualisasikan sifat yang muncul yang tidak ditunjukan oleh bagian-bagian secara individu dan tidak bisa diprediksi jika hanya menggunakan tiap-tiap bagian secara tunggal.

“Kelebihan biologi sistem adalah kemampuannya untuk memprediksi perilaku dari seluruh sistem biologi,” kata Aderem. “Dari sana, kita bisa mengoptimalkan kandidat vaksin dan memprediksi apakah obat atau kandidat vaksin bisa bekerja sebelum obat itu dibawa ke uji coba klinik skala besar yang sangat mahal,” ucapnya.

Biologi sistem juga bisa digunakan untuk mempercepat uji coba klinik yang umumnya berlangsung lama.

Aderem dan Rappuoli memperkirakan bahwa dalam uji coba vaksin untuk malaria, TB dan HIV/AIDS, hanya satu hipotesis berhasil diuji setiap delapan tahun dalam tiga dekade terakhir. “Kita tidak bisa terus menggunakan pendekatan ini jika kita ingin mendapatkan hasil dalam kurun waktu secepatnya,” kata Aderem.

Dengan metode baru ini, ucap Aderem, kita bisa mempercepat pengembangan klinik dengan melakukan uji coba yang lebih mujarab dan dengan memperbaiki desain menggunakan pendekatan biologi sistem untuk menguji coba beberapa hipotesis secara paralel dan memiliki desain yang adaptif untuk memperluas hasil yang terbukti paling menjanjikan.

Riset WHO: Radiasi Ponsel Bisa Picu Kanker

Menurut penelitian awal, ada bukti bahwa radiasi ponsel bisa memicu dua tipe kanker otak

Ilustrasi radiasi ponsel terhadap otak (dunia-fun.com)

Sebuah panel ilmuwan terkemuka mengungkapkan bahwa radiasi dari telepon seluler (ponsel) bisa menjadi agen penyebab kanker otak. Para ahli menempatkan ponsel dalam kategori benda yang memiliki risiko bagi kesehatan, sama dengan pestisida, DDT, knalpot bensin, dan kopi.


Menurut kantor berita Associated Press (AP), temuan ini diumumkan Selasa, 31 Mei 2011 di Lyon, Prancis, oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker setelah melakukan sejumlah riset. Badan ini berada di bawah arahan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Setelah penelitian bersama selama seminggu penuh, para ilmuwan menemukan tipe radiasi elektronagnetik di telepon seluler, microwave, dan radar. Menurut mereka, ada bukti bahwa radiasi telepon seluler bisa memicu dua tipe kanker otak. Namun bukti itu perlu diteliti lebih lanjut.

"Kami menemukan beberapa benang merah, bukti yang mengungkapkan pada kami bagaimana kanker bisa terjadi. Namun masih ada beberapa hal yang belum diketahui dan harus dipastikan,"kata anggota panel, Jonathan Samet dari Universitas Southern California, seperti dimuat AP, Rabu 1 Juni 2011.

Sementara, anggota panel yang lain, Kurt Straif mengatakan, paparan tertinggi radiasi adalah saat ponsel digunakan untuk menelepon. "Untuk penggunaan pesan pendek (SMS) atau menggunakan perangkat hands-free akan memperkecil paparannya."

Namun, meski 'berpeluang karsinogen (zat penyebab kanker)' itu tak berarti ponsel secara otomatis menyebabkan kanker. Dan sejumlah ilmuwan pun yakin, temuan ini tak akan lantas mengubah kebiasaan orang.

"Apapun dimungkinkan menjadi karsinogen," kata Donald Berry, profesor biostatistik di MD Anderson Cancer Center di Universitas Texas. Ia tak terlibat dalam penelitian ini. "Ini bukan sesuatu yang saya khawatirkan dan tak akan menghentikan saya menggunakan telepon genggam."

Karena ponsel sangat populer, mungkin mustahil bagi para ahli untuk membandingkan antara pengguna ponsel yang menderita tumor otak dengan orang yang tidak menggunakan perangkat namun memiliki penyakit yang sama. Apalagi, menurut survei tahun lalu, jumlah pelanggan ponsel di seluruh dunia telah mencapai lima miliar, atau hampir tiga perempat dari populasi global.

Ponsel mengirimkan sinyal ke menara terdekat menggunakan frekuensi gelombang radio -- dengan bentuk yang sama dengan gelombang radio FM dan microwave. Namun radiasi dari ponsel tidak secara langsung merusak DNA dan berbeda dengan tipe radiasi yang lebih kuat seperti sinar X dan radiasi ultraviolet.

Dalam level tinggi, gelombang dari ponsel bisa memanaskan jaringan tubuh. Namun belum dipastikan, apakah itu bakal merusak sel tubuh manusia.

Beberapa ahli menyarankan pengguna ponsel mengenakan headset atau earpiece nirkabel jika khawatir dengan dampak yang ditimbulkan alat itu bagi kesehatan.

Menurut Otis Brawley, kepala kesehatan American Cancer Society, mengimbau agar orang-orang lebih mengkhawatirkan ancaman nyata ketimbang ponsel. "Meski ponsel bisa menyebabkan tumor otak, namun itu membunuh orang jauh lebih sedikit daripada kecelakaan lalu lintas misalnya," kata dia.

Meski demikian ia menyarankan pembatasan ponsel untuk anak-anak. Sebab, otak mereka masih berkembang.

Cara Kreatif Agar Anak Mau Dengarkan Anda

Jika ingin semua saluran komunikasi tetap terbuka, Anda harus bicara dalam 'bahasa' mereka

Ibu dan Anak (doc. Corbis)

Sekarang ini orangtua perlu meningkatkan kreativitas komunikasi dengan anak-anak di rumah. Tujuannya supaya anak tetap mau terbuka dan mendengarkan nasihat orang tua. Selain itu, untuk menjaga komunikasi tetap intensif.


Sebagai contoh, sekarang ini banyak anak lebih memilih bentuk komunikasi elektronik sebagai sarana untuk mempertahankan dan memperkuat hubungan. Media komunikasi ini menggantikan percakapan langsung melalui tatap muka dan kontak mata.

Nah, jika ingin semua saluran komunikasi tetap terbuka dan anak-anak bisa memahami, Anda harus berbicara dalam 'bahasa' mereka. Tapi, juga tergantung pada usia anak dan tingkat kematangannya. Berikut adalah beberapa teknik kreatif yang dapat digunakan orang tua agar 'didengar' anak, dikutip dari Hybridmom.

Percakapan elektronik
Jika buah hati pintar mengoperasikan komputer dan menghabiskan banyak waktunya membangun hubungan via online, kemungkinan besar ia akan menerima Anda. Coba kirimi dia email, pesan instan, pesan teks, tweets untuk mengingatkannya.

Jika Anda benar-benar kreatif dan perlu untuk menggambarkan sesuatu, cobalah menggunakan YouTube untuk menjelaskan maksud Anda kepada anak Anda. Misalnya, "Hai Sayang, di sini adalah cara yang tepat untuk melipat cucian dan merapikan lemari baju sendiri.”

Walau mungkin pesan ini tidak akan langsung dilakukannya, dia pasti menghargai usaha Anda.

Dekati anak
Terkadang orangtua sampai berteriak untuk memberitahu sesuatu kepada anak. Cara ini bisa jadi tidak memberikan pengaruh positif ke anak. Jadi, usahakan untuk berada setara dengan anak. Misalnya, berbicara secara perlahan namun tegas, atau merendahkan tubuh Anda agar dia merasa mendapatkan perhatian. Cara ini baik sekali untuk mendorong anak mau mendengarkan nasihat Anda.

Teman berkhayal
Anak kecil menyukai dunia imajinasi. Mereka bisa asyik sendiri dengan boneka dan mainannya. Mereka bisa berbicara, tertawa, atau bersikap seolah-olah sedang bersedih bersama mainan kesayangannya. Berbicara dengan mereka 'melalui' mainan dapat menembus jauh lebih dalam ke diri anak.

Memotivasi
Anak, biasanya akan merespon secara baik pesan dari orang tua yang disampaikan dalam bentuk humor. Misalnya, melalui suara yang konyol atau sambil menyanyi.

Untuk mencapai hasil yang baik, sangat penting untuk menjaga komunikasi dengan anak Anda secara terbuka dan mengalir. Anda perlu tahu apa saja mainan, kegiatan, persahabatan, dan apa saja yang paling memotivasi dirinya.

Diabetes Gestasional Ancam Wanita Hamil

Wanita hamil yang memasuki usia kandungan 6-8 bulan harus waspada.

Wanita Hamil (inmagine)

Diabetes merupakan penyakit atau kelainan yang mempengaruhi kemampuan tubuh mengubah makanan menjadi energi. Pemicunya, karena kekurangan hormon insulin yang berfungsi membantu tubuh mendapatkan energi dari makanan.

Penyakit ini juga kerap menyapa wanita-wanita hamil. Wanita hamil yang telah memasuki usia kandungan 6-8 bulan harus waspada. Di usia kehamilan ini, wanita sangat berisiko mengalami diabetes yang disebut dengan Diabetes Gestasional (kehamilan).

“Tipe diabetes ini hanya terjadi pada saat kehamilan dan menjadi normal kembali setelah persalinan,” kata Spesialis Penyakit Dalam lulusan FKUI, Dr Em Yunir, SpPD-KEMD saat ditemui di acara perayaan Hari Diabetes Sedunia 2010 dan peluncuran kampanye “Doing More Together” di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Diabates Gestasional bisa terjadi karena disebabkan hormon kehamilan yang membuat fungsi insulin menurun. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta sehingga menekan fungsi insulin. Jika tidak dikendalikan, masalah ini bisa membahayakan ibu dan janin.

Biasanya wanita hamil yang menderita diabetes jenis ini akan melahirkan bayi dengan berat badan berlebih yang bisa berisiko menyebabkan kematian pada bayi, cacat pada bayi serta gagal napas.

“Tak hanya itu, wanita yang mengalami diabetes gestasional, 30 tahun kemudian juga bisa berisiko menderita diabetes di kemudian hari.”

Pada ibu hamil, diabetes gestasional seringkali terlambat dideteksi. Kebanyakan baru terjadi pada minggu ke-26 kehamilan. Padahal bila dideteksi sejak dini, risiko pada ibu dan janin bisa dikurangi dan bisa mencegah terjadinya komplikasi.

Untuk itu, pada minggu ke 24 dan ke 32 atau saat usia kehamilan mencapai 6 sampai 8 bulan, biasanya para dokter harus tanggap melakukan pemeriksaan screening diabates untuk para ibu hamil.

Hal ini penting karena biasanya hormon kehamilan akan sangat tinggi saat usia kehamilan mencapai bulan-bulan tersebut. Jika terlambat terdeteksi, gula darah harus selalu dikontrol dengan teratur, bisa dengan pengendalian makanan atau dengan pemberian suntik insulin.

“Hal ini bisa terjadi karena pengaruh faktor genetik, bayi bisa lahir dengan berat lebih dari 4 kilogram, maka tak jarang wanita dengan diabetes gestasional sangat berisiko melahirkan dengan persalinan normal,” katanya.

Rahasia Kebahagiaan Anak

Anak yang sering berbicara dengan ayahnya, hidupnya lebih bahagia

Ayah dan anak

Ternyata, peran ayah di kehidupan anak sangat besar. Jika Anda ingin si kecil selalu merasa bahagia, cara paling mudah adalah meminta anak dan ayah untuk selalu saling bercerita.

Menurut penelitian yang dilakukan tim peneliti dari University of York, Inggris, anak-anak yang sering berbicara dengan ayahnya, lebih bahagia dibandingkan mereka yang jarang berbicara.

Seperti dikutip dari Times of India, temuan ini berdasarkan analisa British Household Panel survei pada 1.200 anak dan remaja yang berusia antara 11 hingga 15 tahun. Anak muda yang mengatakan bahwa mereka selalu berbicara tentang berbagai hal pada ayahnya hampir setiap hari, skor kebahagiaannya mencapai 87 persen.

Sedangkan, yang jarang berbicara skor kebahagiannya 79 persen. Mereka mengatakan bahwa hampir tidak pernah atau jarang kepada ayahnya. Lalu, hampir setengah dari para anak muda, 46 persen, mengatakan mereka sangat sulit untuk berbicara topik penting pada sang ayah.

Sementara, hanya 28 persen yang merasa sulit berbicara topik penting pada sang ibu. Dan, hanya 13 persen anak muda yang sering bercerita pada ayah mereka.

Penelitian dari komisi Children Society, Inggris juga menunjukan, para anak muda makin jarang berbicara pada ayahnya tentang isu-isu penting seiring pertambahan umurnya. Data menunjukan 42 persen, anak usia 11 tahun, lebih sering berbicara pada ayah mereka, dibandingkan anak 15 tahun, presentasenya hanya 16 persen.

Dari analisa diketahui ada sedikit perubahan selama bertahun-tahun dengan proporsi yang sama. Sebanyak 30 persen dari orang muda yang berbicara pada ayah mereka tentang sesuatu yang penting lebih dari hanya satu kali dalam seminggu.

Kenalkan Bahaya Alkohol pada Anak

Pemahaman lengkap mengenai alkohol akan lebih efektif membuat buah hati menjauhinya.

Ibu ajarkan anak (www.corbis.com)

Mempunyai anak yang menginjak usia remaja memang gampang-gampang susah. Apalagi jika buah hati mulai lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah. Sebagai orangtua, tentu Anda bertanya-tanya dalam hati, apa saja yang dia lakukan? Apakah sudah mulai mengonsumsi minuman beralkohol?

Kegelisahan seperti yang Anda rasakan ini, dirasakan hampir semua orangtua. Tentu, Anda sulit membatasi kebebasan Anak yang mulai menginjak dewasa, bisa jadi bila terjadi salah komunikasi, dia malah melawan.

Sekarang, yang perlu Anda tahu adalah cara memberitahu bahaya alkohol, terutama pada anak remaja. Pemahaman yang lengkap mengenai minuman memabukkan ini akan lebih efektif membuat dia menjauhinya, dikutip dari Methods Of Healing.

Bagaimana anak menilai alkohol
Beranjak dewasa di zaman yang makin modern ini membuat banyak anak menganggap alkohol sebagai bagian dari gaya hidup. Mereka bisa mendapatkan pemikiran ini dari lingkungan, seperti teman, televisi, mungkin juga orangtua.

Anak-anak biasanya tidak menyadari bahwa usia mereka masih terlalu muda untuk bersentuhan dengan alkohol. Mereka juga tidak menyadari risikonya terhadap kesehatan.

Sebaliknya, mereka hanya ingin dilihat sebagai seorang yang telah dewasa dan bergaya hidup masa kini. Itulah sebabnya, jika ingin dianggap tak ketinggalan zaman, mereka akan mencobanya - bahkan meski mereka sebenarnya membenci rasa pahit alkohol.

Apa yang dapat orangtua lakukan?
Bicaralah dengan anak tentang bahaya alkohol. Dengan penyampaian pengetahuan yang baik tentang alkohol, dia akan menjauhinya.

Anda harus menjelaskan kepadanya bahwa minuman alkohol menyimpan risiko yang bisa membahayakan kesehatan. Selain itu, Anda harus menyadari bahwa mengajari anak tentang benar dan salah, baik dan buruk, merupakan tanggung jawab Anda sepenuhnya. Ini bukan tanggung jawab masyarakat, sekolah, atau orangtua lainnya. Karena itu, cara terbaik mengajarkan anak adalah Anda tidak mengonsumsi alkohol.

Pastikan juga, Anda mengetahui dengan siapa saja anak Anda bergaul dan aktivitas apa saja yang mereka lakukan.

Kapan mulai mendidik Anak?

Sebaiknya sejak dini. Layaknya bahaya merokok, Anda bisa mulai memberitahu bahaya alkohol sejak anak usia 10 tahun. Jangan membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa anak tidak mungkin tertarik dengan minuman beralkohol di usia muda.

Nutrisi Agar Anak Cerdas


Kombinasi dua nutrisi ini akan menjadikan anak miliki 'otak encer'.

Anak belajar matematika (Corbis)

Wanita yang merencanakan atau sedang hamil dianjurkan agar mengasup makanan kaya asam folat dan zat besi. Kombinasi dua nutrisi akan menjadikan anak cerdas.


Hasil penelitian dimuat dalam edisi terbaru Journal of American Medical Association. Studi di Nepal menemukan ibu yang makan zat besi dan asam folat selama kehamilan, anak-anak mereka menunjukkan keterampilan kognitif dan motorik lebih besar dibandingkan anak-anak yang ibunya tidak mengasup suplemen kehamilan.

Sebanyak 676 responden anak, diamati tumbuh kembang semenjak balita, hingga anak berusia 7-9 tahun. Anak-anak dari ibu yang minum suplemen prenatal asam folat dan zat besi menunjukkan kemampuan kognitif lebih kuat dan kemampuan penalaran lebih tinggi.

Salah satu peneliti studi, Laura Murray-Kolb, asisten profesor di Penn State University mengatakan, penelitian pada tikus menunjukkan kekurangan zat besi selama kehamilan dapat mengubah neurotransmitter di otak. Akibatnya akan mempengaruhi kecepatan pemrosesan informasi. Studi di Nepal menunjukkan hal serupa pada manusia.

"Program prental yang rendah biaya yang dapat diimplementasikan di tingkat masyarakat. Di negara berkembang banyak wanita hamil yang tidak memeriksakan kehamilan ke dokter," kata Murray-Kolb seperti dimuat dalam AolHealth. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan sekitar 50 persen wanita hamil di negara berkembang mengalami anemia.

Menghapus Bayang-bayang Trauma Anak

Data KPAI: 21 juta anak jadi korban kekerasan, 292 di antaranya tewas setelah disiksa.

Anak Depresi (doc. Corbis)

Anak merupakan aset yang paling berharga dalam masyarakat. Namun, pelanggaran terhadap hak anak masih kerap terjadi.


Menurut Seto Mulyadi, Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, "Di dalam masyarakat, anak masih merupakan hal yang sering dianggap tidak penting. Padahal, membina anak sama dengan membina masa depan bangsa," kata pria yang akrab disapa Kak Seto.

Pelanggaran hak anak dapat berupa pelanggaran terhadap hak pendidikan, hak kesehatan, dan eksploitasi anak. Menurut data dari KPAI pada 2010, setidaknya 21 juta anak jadi korban kekerasan, 292 anak di antaranya tewas setelah disiksa. Padahal sudah 20 puluh tahun hak-hak anak diatur dalam konvensi anak PBB. Namun, masih saja pemerintah Indonesia menganggap masalah anak bukanlah masalah penting.

Baru-baru ini saja, awal Desember lalu sebuah panti asuhan dikunci oleh kepolisian untuk melindungi para penghuni dari ancaman sebuah ormas. Sayangnya, kondisi ini justru membatasi aktivitas anak-anak panti. Hal tersebut memunculkan ketakutan dan kecemasan pada diri anak. Bahkan hak mendapatkan pendidikan pun terampas, karena mereka harus memanjat pagar untuk pergi sekolah.

Selain itu, adanya kasus artis muda, yang kabur dari rumah karena merasa dieksploitasi oleh orangtuanya, serta banyaknya anak korban perceraian orang tua.

Konflik berkepanjangan yang terjadi tentu akan membawa dampak psikologis anak saat mereka beranjak remaja. Mungkin ketika masih kecil, mereka tidak merasakan apa-apa, tetapi otak mereka menyimpan peristiwa-peristiwa yang dialami. Perkembangan mental pada anak justru sangat tergantung cara orang dewasa memperlakukan mereka di usia kanak-kanak.

Usia anak di bawah 18 tahun merupakan usia rentan terhadap perkembangan jiwa dan mental. Sebab, di usia ini anak akan lebih membuka diri terhadap dunia luar dan mencoba mempelajari dunia sekitarnya. Saat menjelang dewasa, hal ini pun menjadi momok menyeramkan bagi anak, dan mereka akan cenderung mengulang peristiwa yang terjadi saat dia kecil

“Anak di masa kecil sering menjadi objek kekerasan dapat berubah menjadi subjek kekerasan di masa depan,” ujar Kak Seto.

Pelanggaran hak anak, apalagi yang bersifat eksploitasi akan berujung pada depresi dan trauma bagi anak. Depresi dan trauma terhadap anak dapat membentuk jiwa tidak percaya diri, dan selalu takut menjalani kehidupan di masyarakat. Bahkan, anak-anak yang mengalami trauma dapat melakukan hal-hal nekat tanpa berpikir panjang, seperti bunuh diri, menggunakan obat-obat terlarang untuk dapat mengakhiri rasa tertekannya.

Untuk membantu anak keluar dari depresi dan rasa traumatiknya, dibutuhkan pihak ketiga yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman. Karena itulah, dibentuk KPAI sejak 2000. “Seharusnya komisi perlindungan anak ada di setiap daerah, tidak hanya di pusat, mengingat masih tingginya pelanggaran terhadap hak anak di
Indonesia," ujar Kak Seto.

Tentu sangat diharapkan dengan adanya lembaga-lembaga dan individu yang peduli terhadap nasib anak-anak, akan membantu menciptakan generasi berkualitas bagi negara ini. Kak Seto dan Koalisi Advokasi Hak Anak Indonesia, terdiri dari 33 lembaga yang peduli terhadap hak anak, pun mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam perlindungan hak anak.

Si Sulung Bossy, Bungsu Manja, Apa Sebabnya

Si sulung cenderung bossy. Si bungsu cenderung manja. Mengapa demikian?

anak (techherald.com)

Ada stereotip mengenai karakter anak yang muncul berdasar urutan lahir anak. Si sulung biasanya cenderung memiliki sifat memerintah atau bossy, anak tengah cenderung supel, anak tunggal cenderung egois, dan anak bungsu cenderung manja. Benarkah?


Psikolog Hospital for Sick Children di Toronto, Dr Sandra Mendlowitz, tak menampik bahwa urutan kelahiran memengaruhi karakter seorang anak.

Anak tertua biasanya memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga adik-adiknya serta sebagai pemimpin. Situasi ini membantu dalam membangun rasa percaya diri, kedewasaan, kepemimpinan, kemampuan perencanaan, dan prestasi. Namun, karakter 'kakak tertua' sering digambarkan sebagai bossy.

Anak bungsu dianggap sebagai 'bayi' dalam keluarga dan sering dimanjakan. Ini membuat mereka tumbuh menjadi seseorang yang lucu, senang mengambil risiko, lebih bahagia, ramah, suka mencari perhatian dan lebih sensitif dibandingkan saudara-saudaranya.

Anak tengah diposisikan di antara dua ekstrem, anak tertua dan anak bungsu. Sehingga, mereka berusaha untuk melakukan hal-hal yang berbeda. Si anak tengah adalah negosiator yang ramah, pandai bersosialisasi, dan patuh. Namun, anak tengah cenderung lebih pemberontak dari saudara mereka.

Namun, Mendlowitz menegaskan, urutan kelahiran memainkan peran yang relatif kecil dalam menentukan kepribadian, hanya lima persen. "Ada banyak faktor lain yang menentukan siapa kita dan bagaimana kita akan menjadi seseorang," katanya seperti dikutip dari Times of India.

Bahaya Es Teh Bagi Ginjal

Di balik kenikmatannya, es teh ternyata menyimpan efek buruk bagi kesehatan ginjal.

Es teh (inmagine)

Siapa tak suka minum es teh? Rasanya yang manis menyegarkan, berpadu dengan harga murah membuat es teh menjadi minuman favorit di segala suasana, termasuk saat berbuka puasa.


Popularitas es teh terbukti dengan kehadirannya di hampir semua tempat makan, mulai dari kelas warung hingga restoran mahal. Mungkin banyak yang setuju dengan jargon es teh kemasan, "Apapun makanannya, minumnya tetap es teh."

Tapi tahukah Anda, di balik kenikmatannya, es teh menyimpan potensi merugikan bagi kesehatan. Penelitian Loyola University Chicago Stritch School of Medicine mengungkap bahwa konsumsi es teh berlebih meningkatkan risiko menderita batu ginjal.

Seperti dikutip dari laman Times of India, es teh mengandung konsentrasi tinggi oksalat, salah satu bahan kimia kunci yang memicu pembentukan batu ginjal. "Bagi mereka yang memiliki kecenderungan sakit batu ginjal, es teh jelas menjadi minuman terburuk," kata Dr John Milner, asisten profesor Departemen Urologi, yang tergabung dalam penelitian.

Milner mengatakan, teh panas sebenarnya juga menyimpan efek buruk yang sama. Hanya, takaran penyajian teh panas biasanya lebih kecil. Logikanya, orang meminum teh panas tak akan sebanyak minum es teh. Jarang orang yang mengonsumsi teh panas saat haus. Berbeda dengan es teh, di mana banyak orang sanggup meminumnya lebih dari segelas saat haus dan udara panas.

Pria, wanita posmenopause dengan tingkat estrogen rendah, dan wanita yang pernah menjalani operasi pengangkatan indung telur paling rentan terpapar dampak buruk es teh. Oleh karenanya, Milner menyarankan, mengganti konsumsi minuman itu dengan air putih, atau mencampurnya dengan lemon. "Lemon kaya kandungan citrates, yang dapat menghambat pertumbuhan batu ginjal," kata Milner.

Batu ginjal adalah kristal kecil yang terbentuk dari mineral dan garam yang biasanya ditemukan dalam air seni, ginjal atau saluran kemih. Mineral tak terpakai itu umumnya bisa keluar dari tubuh bersama urin, tapi dalam kondisi tertentu bisa mengendap dan membatu di dalam saluran kemih.

Peneliti juga mengungkap sejumlah makanan lain yang berpotensi menyimpan efek buruk. Mereka menyebut antara lain: bayam, cokelat, kacang-kacangan, garam, dan daging.

Sebaiknya, konsumsi es teh dan makanan-makanan itu secara moderat demi kesehatan ginjal. Padukan pula dengan makanan tinggi kalsium yang dapat mereduksi oksalat. Dan, tentu saja perbanyak minum air putih.

Ajak Buah Hati Wisata 'Pabrik Teh'


Anak-anak dibiarkan meracik minuman teh sendiri, lalu mengemasnya ke dalam kardus.

teh (dok. Corbis)

Sekelompok anak-anak sekolah dasar berseragam batik berceloteh riang sambil mengikuti petunjuk cara membuat teh. Beberapa di antaranya mengangguk-angguk mengerti, sementara lainnya berusaha melihat lebih jelas.

Bak karyawan pabrik teh, enam anak terlihat asyik menimbang bahan baku utama, yakni gula, air dan teh. Dengan tekun, mereka mengolah racikan itu menjadi minuman teh, mengemasnya dalam bentuk pouch, lalu membungkus hasil 'karya' mereka dalam kardus.

20 Menit berlalu. Anak-anak itu pun segera mendapat gaji sebesar lima KidZos. Pemberian gaji ini sekaligus menandai berakhirnya kesempatan mereka menjajal profesi sebagai pekerja pabrik teh di ruang establishment Sosro Tea Factor, Kidzania Pasific Mall.

Pojok baru 'kota anak' ini menyajikan pengalaman kepada si kecil bagaimana proses pembuatan teh, yang biasa mereka minum sehari-hari. Establishment yang berfungsi mengenalkan anak dengan aktivitas membuat teh secara langsung.

"Anak-anak diberi berbagai informasi mengenai teh. Mulai dari jenis teh di seluruh dunia hingga mencoba sendiri menyeduh teh dengan komposisi tepat sambil bermain," kata Chief Marketing Officer KidZania Jakarta, Ari Kartika.

Teh adalah minuman yang dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan. Di berbagai budaya, ritual minum teh melekat dalam budaya setempat. Bila ingin melakukan menyenangkan sekaligus mengajarkan anak manfaat teh, tempat ini bisa menjadi pilihan.

Aturan Minum Teh Bagi Anak

Tingkat kepekatan teh untuk anak berbeda dengan kepekatan teh bagi orang dewasa.

Teh hangat (inmagine)

Kandungan antioksidan dalam teh bermanfaat bagi kesehatan, mulai dari mencegah penyakit hingga membuat awet muda. Tak heran, teh menjadi bagian budaya dan tradisi di berbagai negara, termasuk Indonesia.


"Kandungan polifenol yang merupakan antioksidan terdapat dalam teh. Gunanya menangkal radikal bebas dan mengurangi lemak jahat seperti kolesterol," kata pemerhati nutrisi, Rina Purwadi di Kidzania Pasific Place Mall,

Rina mengatakan, ada perbedaan takaran ideal konsumsi teh antara orang dewasa dan anak-anak. Tingkat kepekatan teh untuk anak berbeda dengan kepekatan teh bagi orang dewasa.

Pada orang dewasa, konsumsi idealnya 3-4 gelas per hari. Sementara pada balita dan anak, cukup 1-2 gelas perhari. "Anak-anak yang sedang berkembang masih membutuhkan lemak seperti kolesterol. Sehingga, teh untuk anak sebaiknya tidak sepekat yang diminum orang tua," ia menambahkan.

Lalu, adakah batasan umur balita boleh minum teh? "Tidak ada batasan, tergantung kondisi anak masing-masing. Saat bayi enam bulan atau balita diare, teh dapat diminumkan. Namun seduh hanya kekuningan, tidak sampai memerah seperti teh yang biasa diminum orang dewasa," ujarnya.

Cara membuat minuman teh pun perlu diperhatikan. Bila ingin mendapat khasiat terbaik teh, seduhlah sekantung teh atau daun teh untuk beberapa porsi kecil selama tiga menit. Ini akan menghasilkan kepekatan ideal untuk orang dewasa.

Sedangkan untuk balita dan anak, proses penyeduhan bisa lebih cepat, cukup 1-2 menit. Teh yang sudah diseduh sebaiknya langsung dihabiskan. "Teh yang diseduh berkali-kali sebenarnya sebagian besar antioksidannya sudah habis. Menyeduh teh sebaiknya hanya sekali. Kantung dan ampasnya sebaiknya langsung dibuang."

Selain kepekatan teh, memerhatikan asupan gizi pada anak yang sering minum teh juga penting. Misalnya, tidak membiarkan anak mengonsumsi teh dalam wakti berdekatan dengan konsumsi susu. "Teh dapat mengikis kalsium dan nutrisi susu. Sebaiknya diatur kapan minum susu dan minum teh."

Beda Usia Anak, Beda Cara Dampingi Nonton TV

Pendampingan ini penting karena mereka belum punya filter yang baik terhadap pesan media.

Keluarga Nonton Televisi (inmagine.com)

Orang tua mana yang tak punya kekhawatiran terhadap perkembangan kepribadian anak. Setiap hari, hampir semua media ramai-ramai memberitakan seputar kekerasan dan pornografi. Bila dibiarkan begitu saja, anak-anak akan menyerap begitu saja semua pesan yang mereka terima.

Tetapi, tenang saja. Anda jangan terlalu khawatir, yang penting Anda tahu bagaimana mendampingi sekaligus membuka wawasan putera-puteri saat menerima pesan media massa.

Nah, berikut terdapat beberapa cara yang dapat Anda jadikan pedoman untuk mendampingi putera-puteri Anda:

Untuk anak segala usia:

Pastikan kembali keamanan anak Anda. Katakan pada dia, walaupun berita tersebut menyita banyak perhatian orang dan media, itu hanyalah sebuah peristiwa dan jarang terjadi. Anda pun harus ingat bahwa anak Anda akan melihat sebuah peristiwa sama dengan cara pandang Anda. Oleh sebab itu, cobalah untuk menanggapi sebuah berita dengan tenang dan jelaskanlah dengan menggunakan bahasa yang mudah dia mengerti.

Untuk anak usia 7 tahun:

Pastikan anak Anda tidak menyaksikan tayangan berita yang dapat mempengaruhi perkembangan emosionalnya. Matikan TV dan radio atau ganti channelnya dengan acara-acara yang mampu mengembangkan kecerdasan otak.

Anak di usia ini tidak perlu mendengar atau melihat berita-berita yang hanya akan membuat mereka ketakutan, terutama karena mereka dapat dengan mudah bingung antara fakta yang terjadi dan fantasi mereka sendiri.

Pada usia ini, Anda harus menjelaskan bahwa menjaga keamanan adalah hal yang paling penting. Pasalnya, mereka bisa sangat khawatir akan keamanan mereka sendiri, bahkan akan sangat cepat merespon jika ada anak lainnya yang berada dalam situasi yang tidak menyenangkan.

Cobalah untuk tidak meminimalisir ketakutannya, jelaskan pada mereka terdapat alat-alat yang dapat menjaga keamanan mereka. Misalnya, di saat Anda dan anak harus pergi menggunakan pesawat, jelaskan pada mereka hal tersebut aman asalkan menaati aturan-aturan keamanan di dalam pesawat. Hal ini tentu membantu mereka merasa aman, tanpa mengurangi kewaspadaan mereka.

Untuk anak usia 8-12 tahun:

Perhatikan kedewasaan dan temperamen anak. Beberapa anak dapat mengatasi isu-isu yang sebenarnya dapat mengancam kejiwaan mereka. Namun, jika anak Anda terlihat sangat sensitif terhadap isu-isu tersebut, pastikan untuk tetap menjauhkan mereka dari berita di TV.

Pada usia ini, anak akan melihat sisi moralitas dari sebuah peristiwa secara hitam dan putih. Mereka pun sedang berada dalam pembentukan kepercayaan moral mereka. Anda harus menjelaskan dasar dari kecurigaan, prasangka, konflik sipil dan agama. Namun, Anda harus tetap berhati-hati dalam membuat generalisasi karena anak akan selalu menerima kata-kata Anda dalam memorinya. Saat ini juga termasuk saat yang paling baik untuk menanyakan apa yang mereka ketahui karena mereka pasti mendapatkan informasi dari teman mereka, dan Anda harus menjelaskannya dengan benar.

Anda harus menjelaskan bahwa berita di TV berkompetisi dalam mendapatkan penonton dan terkadang hal tersebut mempengaruhi apa yang ditampilkan. Jika Anda mengijinkan anak Anda menggunakan internet, usahakan untuk selalu menemaninya.

Untuk usia remaja:

Di usia ini, anak cenderung mendapatkan informasi dari media, teman, atau lingkungan sekitar. Usahakan untuk selalu menjalin komunikasi yang baik dengan anak Anda. Dengan berdiskusi, Anda dapat memberikan pandangan-pandangan yang dapat membantu mereka mengembangkan pemikiran mereka tentang politik, hukum, dan moral.

Jika Anda tidak setuju dengan sebuah berita, katakan alasannya pada anak Anda sehingga mereka dapat belajar menarik kesimpulan dari sebuah berita, dan tidak lagi melihatnya secara hitam dan putih.

Jadi, bagaimanakah cara Anda menjelaskan berita kepada anak Anda?

Agar Anak Tak Terjerat Prostitusi di Facebook

Agar anak bisa aman dari kejahatan dunia maya, ini langkah-langkah yang bisa dilakukan.

Online bersama anak (techherald.com)

Maraknya bisnis prostitusi yang mengincar gadis belia makin merajalela. Apalagi, para pelaku tindak kejahatan banyak memanfaatkan facebook dan situs jejaring sosial lainnya sebagai cara untuk menjajakan para gadis di bawah umur, yang kebanyakan korbannya adalah siswa SMP dan SMU.


Jika Anda memiliki anak usia ABG, ada langkah-langkah yang perlu dilakukan agar anak tak terjerat bisnis prostirusi lewat jejaring sosial. Simak tips Psikolog dan Pemerhati anak, Dr Seto Mulyadi berikut ini:

Bagi pria yang akrab disapa Kak Seto ini melarang anak bermain Facebook memang sangat sulit. Namun, agar mereka bisa aman dari kejahatan dunia maya, orangtua harus ikut berperan.

"Menjalin komunikasi yang efektif pada anak sangat penting dan jangan pernah anggap sepele. Jangan hanya tegur anak saat nilai rapornya buruk," katanya.

Menanyakan hal-hal selain perkembangan nilai dan pendidikannya juga perlu dilakukan. Menanyakan aktivitas hariannya, bagaimana teman sekolahnya, apa saja yang dilakukannya di sekolah dan lain sebagainya membuat anak bersikap terbuka pada orangtua. Dengan jalinan komunikasi yang akrab antara orangtua dan anak, bisa mencegah mereka melakukan hal-hal menyimpang.

"Termasuk mencari tahu dan menanyakan, apa saja yang ia lakukan jika bermain Facebook. Lakukan aksi 'detektif kecil-kecilan' untuk mengetahui siapa saja teman Facebook-nya. Apakah usia mereka sama atau lebih dewasa," katanya.

Menurutnya, banyak anak yang lebih senang mencurahkan isi hati serta uneg-unegnya lewat jejaring sosial seperti Facebook. Dan kebanyakan mereka yang menjadi korban pelecehan lewat Facebook adalah, anak-anak yang memiliki hubungan kurang baik dengan orangtuanya.

"Jadi, jangan heran jika banyak anak-anak yang lari ke Facebook dan menjadi korban. Kebanyakan anak enggan bercerita pada orangtua tentang berbagai masalahnya karena takut dicemoohkan, tidak diperhatikan, dan memang karena tidak dekat dengan orangtua."

Jika anak dan orangtua menjadi sahabat, dan bisa saling terbuka satu sama lain, semua masalah yang datang akan mudah dihadapi, termasuk ketika menjadi korban kejahatan dunia maya.

Agar Anak Tahu Cara Berkata 'Tidak'

Buah hati cenderung tak bisa menolak hal yang sebenarnya bertentangan dengan kata hati.

Remaja putri di masa pubertas (inmagine)

Anak, terutama di usia remaja seringkali mengalami kesulitan mengatakan "tidak" di lingkungannya. Mereka cenderung tidak bisa menolak berbagai hal yang sebenarnya bertentangan dengan kata hati.


Misalnya, ketika teman-teman mengajaknya pesta narkoba, mereka tidak kuasa menolak untuk bergabung, hanya karena belum belajar untuk mengatakan "tidak".

Cakrawala berpikir kebanyakan anak yang baru menginjak remaja adalah bersedia melakukan apa saja asalkan diterima oleh lingkungannya. Mereka cenderung mencoba melakukan sesuatu yang dianggap terbaik demi menyenangkan orang lain.

Pengetahuan tentang berkata "tidak" ini penting, khususnya untuk gadis-gadis remaja, terutama saat mulai pubertas. Tujuannya agar mereka belajar bagaimana menyatakan diri dan belajar untuk mengatakan "tidak" ketika perlu.

Sebagai orang tua, Anda punya tugas penting untuk membantu memberi mereka pengetahuan. Untuk memudahkan Anda membimbing putra-putri di rumah secara bertahap, berikut ini dapat Anda jadikan panduan, dikutip dari Datingtips.

- Mengembangkan keterampilan bersikap tegas
Cara terbaik mengajarkan remaja berkata "tidak" adalah dengan mengembangkan keterampilan bersikap tegas. Anak perlu diingatkan bahwa tidak ada kewajiban untuk selalu menyenangkan orang lain hanya karena supaya dapat diterima dalam kelompok.

Ajarkan mereka mengembangkan sikap lebih tegas. Ini bisa membantu mereka belajar bagaimana menolak hal-hal seperti mencoba-coba narkoba, seks bebas, dan lain-lain.

- Berani mengatakan ‘tidak’
Ada banyak pendekatan yang sebenarnya bisa lakukan remaja untuk berani mengatakan "tidak". Salah satu cara terbaik adalah dengan langsung mengatakannya saat mengetahui ada sesuatu yang bertentangan dengan kata hati, dalam situasi apapun.

Memang ada beberapa kasus yang mungkin sulit bagi remaja untuk melakukannya, misalnya karena tekanan orang lain. Tapi, ajarkan padanya untuk tetap berani mengatakan "tidak".

- Belajar mengubah topik
Ketika seorang remaja berada dalam situasi sulit memilih atau di bawah tekanan orang lain untuk melakukan sesuatu bertentangan kata hati, agar dapat keluar dari keadaan ini, bisa dilakukan dengan mengubah topik diskusi.

Hal itu sangat penting bagi para remaja. Mereka harus belajar bagaimana mengubah subyek pembicaraan ketika berada dalam tekanan kelompoknya.

Salah satu cara lainnya adalah dengan berimprovisasi, misalnya memilih meninggalkan pembicaraan. Remaja harus belajar untuk memiliki sarana untuk keluar dari situasi sebelum bertambah buruk.

Cara Terbaik Ajarkan Anak Mengenal Uang

Banyak cara dilakukan agar anak dapat mengatur dan membelanjakan uang dengan bijak.

Ajarkan Anak Menabung (doc Corbis)

Mengajarkan anak mengelola keuangan akan mencegah anak menjadi konsumtif sejak dini hingga beranjak dewasa. Namun tak jarang orangtua merasa bingung memilih cara pas agar anak memiliki keterampilan tersebut.


Banyak cara dilakukan agar anak dapat mengatur dan membelanjakan uang dengan bijak. Salah satunya dengan bercerita. Dengan bercerita atau menonton teater, si kecil dapat mulai belajar mengelola uang jajan pada bangku sekolah dasar, ketika ia mulai mengerti angka dan berinteraksi dengan teman-teman seusianya.

“Dengan variasi cerita seperti melalui teater musikal yang menarik berisi pesan mengatur keuangan yang sederhana, kami berharap anak-anak dapat termotivasi untuk mulai mengelola uang yang mereka miliki," ujar Hotman Simbolon, Vice President Customer Care Center Head, Citi Indonesia seperti disiarkan dalam keterangan persnya.

Berikut adalah beberapa langkah mudah yang dapat dilakukan orang tua untuk mengajarkan cara mengatur uang kepada anak.

1. Ajarkan konsep uang
Jelaskan arti uang pada anak. Ajarkan pula tentang nilai uang sembari ia belajar menghitung.

2. Jelaskan bahwa tidak mudah untuk mendapatkan uang
Anak juga harus diberi pemahaman bahwa memperoleh uang bukanlah sesuatu yang mudah. Orangtua dapat memberikan tugas rumah kepada si kecil dan memberikan insentif apabila pekerjaan rumah diselesaikan dengan baik. Dengan demikian, anak akan menyadari, untuk mendapatkan uang dibutuhkan kerja keras, dan harus bijak membelanjakannya.

3. Motivasi anak untuk membuat tabungan
Ajari serta beri dorongan pada anak untuk menyisihkan sebagian uang jajan mereka untuk ditabung. Motivasi anak dengan hadiah bila nilai tabungan paling banyak. Terapkan pula kebiasaan menabung sejak kecil dengan mengajak anak menabung di celengan dan menemani orangtua saat menabung di bank.

Agar anak dapat memahami, perlu konsistensi dan kesabaran orangtua. Sehingga, saat dewasa anak memiliki bekal kemampuan mengelola keuangan secara bijak.

Imunisasi BCG Cegah Penyakit Kusta


Imunisasi memiliki peranan penting untuk pertumbuhan buah hati Anda.

Imunisasi Balita (VIVAnews/Tri Saputro)

Para ibu sering bertanya apa manfaat imunisasi bagi putra-putri mereka di bulan-bulan awal kelahiran. Salah satu imunisasi adalah Bacillus Calmette Guerin (BCG). Imunisasi ini membantu mencegah dan mengurangi kemungkinan tertular penyakit kusta.


Kendati penyakit menular, kusta sulit tertular akibat kontak. Hanya orang dengan pertahanan tubuh lemah yang tertular bakteri Mycobacterium leprae dapat terjangkit penyakit kusta pada syaraf tepi.

"Dari 100 orang yang terkena bakteri kusta, 95 persen sehat, 3 persen terkena dan bisa sembuh sendiri. Hanya dua persen orang yang tertular kusta dan membutuhkan pengobatan," terang Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3L) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Kementerian Kesehatan.

Gejala kelainan diawali dengan bercak putih seperti panu atau bercak kemerahan yang mati rasa, tidak ditumbuhi bulu, tidak berkeringat, tidak gatal dan sakit. Bila dibiarkan, hal tersebut menyebabkan kecacatan pada penderitanya seperti cacat mata hingga buta, mati rasa pada tapak tangan dan kaki, jari-jari kiting, memendek dan putus-putus.

Tjandra menyebut, pengobatan kusta baik kering maupun basah harus dilakukan terus menerus. Untuk kusta kering harus minum obat selama enam bulan dan kusta basah selama 12 bulan. "Puskesmas memiliki obat yang akan mencegah terjadinya kecacatan bila ditangani secara dini," ungkapnya.

Jumlah penderita kusta dan frambusia di Indonesia terus menurun tiap tahun. Pasien kusta 2009 menurut survei mencapai 21.025 orang atau 0,91 per 10.000 penduduk. "Rata-rata nasional angka penyakit kusta sudah dibawah target eliminasi walaupun ada beberapa daerah yang berada diatas rata-rata," kata Tjandra.

Untuk mencegah cacat pada penderita kusta, bersamaan dengan hari Kusta Sedunia ke-58 tahun ini,Kementerian Kesehatan mencanangkan tahun penanganan pencegahan kusta nasional, di tiga wilayah yakni Maluku, Maluku Utara dan Jawa Timur hari ini.

"Caranya dengan menurunkan angka penderita cacat tingkat dua, meningkatkan kesetaraan penderita kusta dan mantan penderita kusta serta mengkampanyekan informasi mengenai kusta," ujarnya lagi.

Agar Si Kecil Tak Benci Mandi

Mandi tak hanya menjadi aktivitas membersihkan tubuh, tapi juga wahana menyenangkan.

Bayi mandi (Corbis)

Apakah Anda sering kesulitan mengajak atau meminta buah hati mandi? Dengan sedikit trik, mandi tak hanya menjadi aktivitas membersihkan tubuh, tapi juga wahana menyenangkan bagi anak.


Ada banyak cara membuat si kecil menikmati waktu mandinya. Berikut lima cara yang bisa Anda coba, seperti dikutip dari Idiva:

Mainan dalam bak mandi
Jika si kecil tak suka dengan kegiatan mandi, coba sebarkan mainan lucu dalam bak mandinya. Bisa boneka bebek dari karet atau ikan dengan warna menyala. Cara ini bisa membuatnya sibuk dengan mainan sehingga memudahkan Anda untuk memandikannya dengan cepat.

Dongeng fantasi
Anak-anak menyukai dongeng. Pada kenyataannya, mereka suka membayangkan bahwa segala sesuatu yang mereka lakukan adalah bagian dari sebuah dongeng. Jadi biarkan dia berpikir bahwa mandi juga sebagai bagian dari dongeng.

Perintahkan si kecil untuk berdiri di bawah pancuran dan menggambarkan adanya hujan. Memintanya untuk menutup mata dan merasakan dinginnya hujan membasahi tubuhnya. Anda bahkan bisa menggunakan mainan untuk menambah cerita.

Sabun dan busa
Banyak anak-anak enggan mandi menggunakan sabun karena busa menyebabkan pedih di mata. Untuk menghindarinya, Anda harus memilih sabun yang tepat. Pastikan sabun itu lembut di kulitnya. Dan bisa juga membeli busa mandi yang bisa membuat aktivitas mandinya menjadi lebih menyenangkan.

Luangkan waktu
Nikmatilah saat memandikan si kecil dengan tangan Anda sendiri, karena kegiatan ini memberi kesempatan untuk meningkatkan ikatan emosional Anda dengan si kecil. Ini juga bisa menjadi momen yang tepat untuk bertukar cerita dengan si kecil, baik membicarakan tentang teman sekolahnya atau menanyakan tentang aktivitasnya di sekolah.

Berikan kehangatan
Setelah mandi menyenangkan, coba manjakan buah hati dengan balutan handuk hangat. Bisa membalutnya dengan piyama favoritnya, atau handuk dengan motif karton kesukaan. Setelahnya, beri si kecil camilan atau minuman yang bisa menghangatkannya. Berikan padangan secangkir coklat panas atau semangkuk sup yang membuatnya merasa semakin dekat dengan Anda.

Benarkah Televisi Hambat Komunikasi Anak

Anak-anak yang terlalu sering menonton televisi dikata akan mengalami hambatan komunikasi.

Anak nonton TV (abcnews.com)

Berapa lama buah hati Anda menghabiskan waktu di depan televisi atau komputer? Sebuah penelitian di Inggris mengungkap bahwa anak yang menghabiskan waktu terlalu banyak di depan dua media elektronik itu berisiko mengalami hambatan komunikasi.

Seperti dikutip dari laman DailyMail, penelitian tersebut dilakukan melalui survei terhadap 6.000 orang, termasuk 3.000 orangtua di Inggris.

Satu dari enam orangtua berpendapat, terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar merupakan penyumbang utama terhadap masalah komunikasi. Di Inggris, masalah ini mengganggu perkembangan komunikasi pada sedikitnya satu juta anak.

Sebanyak 51 persen responden berpikir bahwa anak-anak yang terlalu sering menyaksikan acara televisi akan mengalami hambatan komunikasi dengan orangtuanya. Bahkan, juga bisa membuat anak yang baru belajar bicara mengalami kesulitan memahami bahasa.

Sementara 16 persen orang dewasa dan 17 persen orangtua juga meyakini bahwa menghabiskan waktu terlalu banyak di depan televisi menjadi penyebab utama kesulitan berbicara, berbahasa, dan menghambat kebutuhan komunikasi.

Meski demikian, faktor genetik dan biologis juga memengaruhi tingkat hambatan komunikasi pada anak.

"Sebanyak 10 persen atau sekitar 2-3 anak di setiap kelas di Inggris, mengalami kesulitan komunikasi jangka panjang yang berbasis biologis," kata Jean Gross, pakar komunikasi di Inggris. "Otak mereka tidak melakukan proses memahami bahasa yang cukup baik seperti otak anak-anak lain."

Mendukung penelitian itu, Laporan Ofsted awal bulan ini menemukan, anak-anak berjuang keras agar dapat membaca dan menulis lantaran mengalami hambatan berbicara atau mendengarkan dengan baik sejak kecil.

Studi terpisah mengungkap, anak-anak cenderung mengalami hambatan berbicara dan mendengarkan akibat kebisingan lingkungan sekitar dan percakapan minim di lingkungan keluarga. "Siaran televisi dengan volume besar, ditambah keriuhan suasana rumah bisa semakin menghambat kemampuan bahasa anak-anak," kata Gross.

Kaki Menggoda ala Lindsay Lohan

Sang bintang mencoba keberuntungan dengan menapaki karier sebagai perancang sepatu.

Sepatu rancanagan Lindsay Lohan (ny daily)

Bertambah lagi satu profesi Lindsay Lohan. Kali ini, ia mencoba keberuntungan menapaki karier sebagai perancang sepatu. Aktris yang seringkali terbentur dengan masalah obat-obatan ini meluncurkan sepatu rancangan perdananya.


"Koleksi sepatu aku terinspirasi dari glamornya Hollywood dengan kesan edgy yang modern," kata Lohan, seperti dikutip dari NY Daily News.

Koleksi sepatu ini akan menjadi bagian dari line "6126" yang dimiliki Lilo, panggilan akrab Lindsay. Dalam line tersebut sebelumnya terdapat koleksi legging, bodysuit dan gaun seksi.

Harga sepatu rancangan Lilo nantinya akan berkisar US$100-450 atau sekitar Rp905 ribu sampai Rp4 juta, untuk model sepatu berstruktur kuat dan berbahan kulit kombinasi. Koleksinya sendiri baru keluar pada musim gugur nanti.

Karier Lilo di dunia mode dimulai pada 2008. Saat itu, ia menjual legging dengan harga yang tidak terlalu mahal dan cukup sukses. Pada 2009, ia masuk dalam tim konsultan artistik rumah mode Emmanuel Ungaro. Tetapi, hasil kerja Lilo menuai kritik pedas para kritikus mode. Emmanuel Ungaro pun menghentikan kerja sama dengannya.

Cara Unik Tingkatkan Daya Ingat Anak

Kualitas gambar dan suara televisi yang buruk dapat meningkatkan memori anak.

Keluarga menonton televisi (inmagine.com)

Munculnya white noise atau bintik-bintik pecahan cahaya putih dan suara bising di layar kaca tentu mengganggu kenyamanan saat menonton televisi. Namun, sebuah studi mengungkap, gangguan itu justru dapat meningkatkan daya ingat anak.

Penelitian melibatkan 51 anak usia sekolah. Seluruh anak ditantang untuk mengingat sebanyak mungkin objek yang diberikan. Anak yang menstimulasi daya tangkapnya dengan white noise ternyata menghapal lebih banyak objek dibandingkan yang tidak.

Penelitian itu menarik kesimpulan bahwa walau berpotensi menghambat konsentarasi belajar, white noise dapat meningkatkan memori anak yang susah menangkap pelajaran sekolah.

"Terdapat peningkatan prestasi yang sangat signifikan dari anak-anak yang dinilai kurang konsentrasi oleh guru dan terdapat penurunan prestasi pada mereka yang dinilai sangat memperhatikan penjelasan guru," ujar Goran Soderlund dari Univeritas Stockholm.

Penelitian tersebut sangat diharapkan dapat membantu sejumlah sekolah untuk meningkatkan nilai rata-rata anak didiknya, terutama yang memiliki masalah dengan daya tangkap.

Peneliti menyebut percobaannya sebagai 'stochastic resonance', yang bekerja ketika white noise ditambahkan ke sinyal lemah pada ambang batas pendengaran. "Penelitian kami ditujukan untuk mengetahui hubungan antara kebisingan dan stochastic resonance dengan daya tangkap anak," ujar Soderlund.

Kenapa Harus Bahagia di Masa Kecil


Anak-anak yang masa kecilnya tidak bahagia, di usia remaja lebih rentan jalani seks bebas.

Anak kecil takut (dok. Corbis)

Istilah 'masa kecil kurang bahagia', sebaiknya jangan dianggap sekadar olok-olokan. Penelitian terbaru mengungkapkan, anak-anak yang masa kecilnya kurang atau tidak bahagia, akan tumbuh menjadi orang dewasa yang berpeluang melakukan penyimpangan perilaku seks, serta rentan terjerat narkoba dan minuman beralkohol.


Hal ini didasarkan pada studi yang dilakukan Pusat Kesehatan Masyarakat, Liverpool John Moores University, dikutip dari Times of India.

Studi ini menemukan, anak-anak yang mengaku tidak menyukai sekolah lebih mungkin melakukan seks bebas. Mereka yang suka bolos sekolah juga diprediksi cenderung mudah tergoda untuk mengonsumsi alkohol.

Menurut salah satu peneliti, Mark Bellis, bila anak-anak telah terlibat dengan dua masalah itu, berarti mereka berisiko lepas dari dukungan keluarga. Selain itu, juga berisiko berpendidikan rendah, mengalami infeksi menular secara seksual, kehamilan remaja atau menjadi korban alkohol dan rentan mengalami kecelakaan.

Dalam studi ini, tim peneliti tidak hanya melihat hubungan antara konsumsi alkohol dan perilaku seksual, melainkan juga pada bagaimana perilaku mereka berhubungan dengan perasaan tentang kehidupan sekolah dan rumah.

"Ini merupakan studi yang bisa menjadi gambaran bahwa anak-anak sangat membutuhkan kasih sayang dan dukungan keluarga,” kata Bellis.

Oleh karena itu, Bellis menyarankan agar para orangtua bisa melimpahkan perhatian yang cukup, terutama di masa pertumbuhan anak. Cara ini dapat membentuk pola perilaku positif pada anak. Sehingga mereka akan merasa bahagia dan tak mudah tergoda dengan pengaruh-pengaruh negatif, seperti mengonsumsi alkohol dan melakukan seks bebas.

Lemak Esensial Penting Bagi Pertumbuhan Anak

Anak di bawah usia dua tahun misalnya 40 persen kebutuhan energinya berasal dari lemak.

Ibu & anak (www.corbis.com)

Berbeda dari orang dewasa, anak dalam masa pertumbuhan membutuhkan lemak lebih banyak. Di masa awal kehidupan, seorang anak membutuhkan asam lemak esensial cukup banyak.


Anak di bawah usia dua tahun misalnya 40 persen kebutuhan energinya berasal dari lemak. Seiring tumbuh kembang anak, kebutuhan lemak berkurang.

"Lemak bermanfaat bagi tumbuh kembang anak, terutama asam lemak esensial," terang dr Rini Sekartini dari Ikatan Dokter Anak Indonesia pada seminar bertajuk 'Pentingnya Lemak Esensial dan Manfaatnya untuk Tubuh' di Jakarta, Sabtu 12 Februari 2011.

Menurut dr Rini, lemak esensial sangat penting bagi pertumbuhan anak yakni membangun jaringan sel, membantu penyerapan nutrisi, kinerja syaraf dan hormon tubuh. Dua lemak esensial yang penting pada masa pertumbuhan seorang anak adalah asam lemak omega 3 dan omega 6.

"Penelitian pada anak menunjukkan asupan omega 3 pada anak masih rendah dibandingkan kebutuhan mereka. Sehingga perlu menjamin asupan omega 3 dari makanan yang disukai anak-anak," ungkapnya.

Selain faktor genetik dan lingkungan, tumbuh kembang anak dipengaruhi asupan nutrisi sejak dalam kandungan ibu. Ia membeberkan, studi membuktikan ibu hamil yang makan ikan (omega 3 dan 6) akan mempengaruhi kecerdasan dan perilaku anak. Studi lain menyatakan asupan asam lemak esensial mempengaruhi ketajaman penglihatan bayi.

Untuk itu perlu memperkenalkan pada anak pola makan sehat sejak dini. Pola makan seimbang, mengurangi makanan berlemak trans seperti menu siap saji dan gorengan akan membantu anak tumbuh optimal dan jauh dari kegemukan serta penyakit hingga dewasa.

Pelajari Gaya Asuh Ibu Lewat Sidik Jari

Mengetahui tipe gaya asuh akan memudahkan ibu mengoptimalkan potensi anak.

sidik jari (inmagine)

Memberikan stimulasi dan nutrisi yang tepat pada anak bermanfaat untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Namun, gaya asuh orangtua terhadap anak tak kalah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan buah hati.


Kini, para ibu bisa mengetahui kecenderungan cara asuh buah hati lewat analisis sidik jari. Inovasi ini diharapkan membuat para ibu dapat mengkombinasikan gaya asuhnya dengan potensi alamiah anak.

Analisis sidik jari sebelumnya dikembangkan untuk mengetahui gaya belajar, soft skill, gaya eksplorasi, dan potensi bakat pada anak. Dan kini, para ibu bisa mengetahui bagaimana pola asuh dominannya yang diterapkan pada anak sehari-hari.

Psikolog anak dari Universitas Kristen Maranatha, Efnie Indrianie, mengatakan, dalam mengasuh anak, ibu seringkali memberi stimulasi dan pendekatan yang belum tentu sesuai dengan kondisi anak.

"Ini terjadi karena ibu belum mengetahui gaya asuh diri mereka sendiri, meski sudah mengetahui potensi dan gaya belajar anak,” kata Efnie, dalam acara 'Inovasi Sidik Jari Cerdas Frisian Flag 2011'.

Dari hasil analisis sidik jari, bisa diketahui beberapa gaya asuh ibu terhadap anaknya:

Tipe alamiah (nature)
Pola asuh orang tua dengan tipe ini biasanya mengikuti alur perkembangan anak apa adanya tanpa ada batasan-batasan yang tegas. Kelemahan pola asuh orangtua dengan tipe ini biasanya akan sulit untuk memutuskan pilihan yang tepat untuk anak.

Tipe Nurturing
Pola asuh seperti ini biasanya menandakan tipe ibu yang senang memberi batasan atau pola pengasuhan-pengasuhan tertentu. Kelemahan pola asuh seperti ini, jika anak tidak tahan dengan stres yang dihadapi, sementara banyak batasan yang diberikan orangtua bisa memengaruhi kondisi mental anak.

Tipe responsif
Pola asuh seperti ini biasanya dianut oleh ibu yang mudah membuat keputusan yang berhubungan dengan anak. Mudah mengikuti tren tentang perkembangan anak. Padahal belum tentu tren tersebut sesuai dengan gaya belajar, bakat dan potensi si anak.

Tipe analitis
Pola asuh seperti ini biasanya menggambarkan sikap seorang ibu yang memikirkan banyak hal, banyak pertimbangan-pertimbangan untuk anaknya. Kelemahan dari tipe ini biasanya karena terlalu banyak pertimbangan, akhirnya menjadi terlambat mengambil keputusan untuk anak, termasuk dalam hal pilih-pilih sekolah.

“Sebenarnya tipe pola asuh dari orangtua tidak ada yang lebih bagus atau lebih jelek. Hanya saja, jika orangtua sudah mengetahui tipe gaya asuhnya akan lebih mudah untuk menyesuaikan dengan potensi bakat, gaya belajar, kemampuan dan gaya eksplorasi dari anak,” katanya.

Berdasarkan penelitian, sidik jari mulai muncul pada saat janin berusia 13 minggu dan tidak akan berubah hingga pribadi tersebut meninggal dunia. Karena data yang diolah merupakan data biometrik yang sumbernya adalah faktor biologis tubuh, maka sidik jari seseorang bersifat permanen, spesifik dan klasifikatif.

Dilarang Peluk Anak di Sekolah Ini

Para orangtua murid merasa heran dengan peraturan tersebut.

Ibu memeluk anak di sekolah

Memeluk buah hati adalah hal yang biasa dilakukan orangtua. Apalagi saat mengantar si kecil ke sekolah, pemandangan memeluk anak tanda perpisahan sesaat adalah hal yang wajar dan bisa sebagai penanda rasa kasih sayang.


Namun di 'Figtree High School' , New South Wales ada peraturan yang ketat dan berbeda soal memeluk anak ini. Sekolah ini melarang anak memeluk orangtuanya.

Hal ini tentu saja membuat para orangtua merasa heran. Beberapa siswa di sekolah bahkan menulis di Facebook berjudul '"I'm gonna hug you so tight tomorrow when i see you LOL JK i go to figtree high and it's banned”. Tulisan facebook ini mendapatkan banyak dukungan dan sudah menerima "acungan jempol" dari 135 orang.

Pihak Departemen Pendidikan setempat membantah pernyataan orangtua soal larangan memeluk anak ini.

Tetapi para orangtua murid bersikeras hal itu memang terjadi di sekolah itu. Seorang ibu yang meminta tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan dia terkejut ketika anaknya, yang berusia 12 tahun kembali ke rumah dari sekolah dan memberi tahu aturan baru.

"Seorang anggota staf senior selalu berdiri di depan dan mengumumkan, memeluk dilarang dan siswa akan diberikan sanksi jika melakukannya," katanya.

"Jika mereka bisa melarang memeluk, apa yang akan mereka lakukan selanjutnya ? Larangan tersenyum?" ujar salah satu orangtua murid seperti dikutip dari www.anhourago.co.nz.

Dia menambahkan tidak ada alasan yang jelas mengapa sekolah itu melarang orangtua memeluk anaknya.

"Aku muak dengan aturan di negara ini,” tambah sang ibu.

Namun, juru bicara Departemen Pendidikan menampik hal tersebut. Sang juru bicara menegaskan bahwa siswa mungkin menyalahartikan larangan tersebut yang sesungguhnya ditujukan terhadap perilaku yang tidak pantas.

''Seorang anggota staf senior selalu mengatakan menyentuh orang lain adalah hal yang tidak pantas termasuk permainan kasar, perkelahian pura-pura, membolak dan menabrak dan memberikan sejumlah contoh. Termasuk satu tentang memeluk siswa di lorong karena menghalangi jalan siswa lain yang ingin kembali ke kelas," ungkapnya.

Agar Anak Mudah Berkonsentrasi

Jangan langsung memarahi jika anak mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi.

Anak belajar matematika (Corbis)

Berkonsentrasi bagi sebagian anak adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Terutama ketika mereka berada di rumah dan harus menyelesaikan tugas serta pekerjaan rumah.


Suara televisi atau bunyi ponsel bisa dengan mudah merusak konsentrasi. Sebagai orangtua, sebaiknya jangan langsung memarahi jika anak mengalami kesulitan dalam hal konsentrasi. Coba bantu buah hati dengan lima cara berikut, seperti dilansir dari au.lifestyle.yahoo.com.

1. Batasi penggunaan teknologi
Ponsel, televisi, internet adalah teknologi yang sangat mudah memecah konsentrasi anak. Sebaiknya batasi akses mereka dengan teknologi ketika datang waktu belajar atau saat mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini sangat efektif untuk membantu buah hati tetap berkonsentrasi untuk belajar dan menyelesaikan tugasnya.

2. Buat suasana nyaman
Meja berantakan atau lampu kurang terang bisa membuat anak menjadi tidak nyaman dan sulit fokus. Untuk itu ajarkan buah hati untuk membenahi meja belajarnya, sebelum belajar atau mengerjakan tugas.

3. Ciptakan ketenangan
Sulit untuk anak-anak fokus jika suasana rumah sangat berisik. Jadi saat mereka belajar, sebaiknya Anda juga menciptakan suasana tenang dalam rumah. Pelankan suara saat berbicara, kalau perlu kondisikan ponsel dalam silent mode.

4. Atur jadwal

Anak-anak, seperti orang dewasa, tidak akan mampu untuk tetap fokus selama berjam-jam. Bantu mereka dengan membuatkannya jadwal sehingga mereka bisa fokus selama 40-50 menit dan kemudian istirahat. Ketika mereka beristirahat, cobalah ajak berbicara hangat sambil menikmati camilan sehat. Cara ini sangat efektif untuk membuat mereka kembali fokus setelah beristirahat.

5. Ajarkan untuk membuat target yang realistis
Sangat penting mengajarkan anak menentukan target. Mintalah mereka membuat target yang realistis. Target yang terlalu tinggi malah bisa membuat mereka sulit fokus. Menuntut kesempurnaan hanya akan jadi beban bagi anak-anak. Sebaiknya, bantu buah hati untuk melihat bahwa setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing.

Cara Terbaik Latih Disiplin Anak

Praktikkan 5 cara berikut ini agar si kecil tidak tumbuh sebagai 'pemberontak'.

Disiplin anak (doc Corbis)

Tak mudah mengajarkan disiplin pada anak. Bila pendekatannya sampai salah, alih-alih mengikuti nasihat Anda, yang terjadi mereka justru akan memberontak.


Lupakan mendidik anak dengan menonjolkan kekuasaan orang dewasa, misalnya memarahi atau memukul. Karena hal ini akan mengajari si kecil untuk melawan.

Membimbing anak adalah sesuatu yang perlu dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sentuhan kasih sayang. Ingin tahu bagaimana mendidiknya, berikut ini caranya, dikutip dari laman Times of India.

- Jika ingin anak mengikuti kemauan Anda
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua. Jika ingin membiasakan mereka melakukan sesuatu, Anda harus memberinya contoh. Misalnya, membuang sampah di tempat yang benar, merapikan tempat tidur setelah bangun atau mengunyah makanan tanpa bersuara.

- Jika anak-anak sulit diatur di tempat umum
Bersabarlah dan mencoba memberi pandangan yang baik pada mereka. Jika mereka masih tidak memperhatikan Anda, ancam dengan hukuman. Namun, ingat untuk tidak menaikkan nada suara Anda atau memukul mereka. Sebab, aksi itu hanya akan membuat mereka tambah nakal.

- Selalu memperlakukan anak sebagai orang dewasa
Mereka juga mencari rasa hormat dan kepentingan dari orang tua. Memberikan pujian karena berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, memberi kesempatan memutuskan baju yang akan dibeli, misalnya. Hal itu akan membuat mereka merasa dihargai.

- Cobalah untuk tidak memarahi
Jika anda ingin marah, sebenarnya itu hanya menunjukkan titik lemah Anda. Anak-anak akan dengan cepat menangkap reaksi Anda, bahkan bisa meniru perbuatan itu. Akan lebih baik, Anda mengarahkan mereka untuk melakukan sesuatu hal yang lebih positif.

- Jika anak melakukan kenakalan di depan orang lain

Jangan berteriak pada mereka. Tunggu sampai Anda kembali ke rumah atau orang lain tersebut menjauh. Kemudian menjelaskan secara tegas bahwa perilaku semacam ini tidak bisa diterima. Ingatkan juga pada mereka bahwa jika mengulangi perilaku ini, Anda akan memberikan hukuman.

Stres? Coba Lakukan Aktivitas Ini!

Foto ibu membangkitkan area otak yang berfungsi mengatur emosi.

Ibu dan anak (www.corbis.com)

Pelukan dari ibu memang bisa membuat perasaan lebih tenang. Bukan hanya itu, penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Universitas Toronto, Kanada, menunjukan kalau hanya dengan melihat foto ibu, bisa menimbulkan efek menenangkan bagi orang dewasa.

Tim peneliti mengukur aktivitas otak dari para responden. Mereka ditunjukan foto orangtua, orang asing dan selebriti. Dari pemindaian otak diketahui foto dari ibu membangkitkan area di otak yang berfungsi mengatur emosi dan melakukan pertimbangan. Sementara, foto ayah hanya menimbulkan respon otak yang tidak terlalu besar.

"Faktanya aktivasi ini juga terjadi pada orang dewasa yang tinggal jauh dari orangtua selama beberapa tahun. Efeknya jangka panjang," kata Dr. Marie Arsalidou, kepala peneliti, seperti dikutip dari Times of India.

Lalu, penelitian yang dilakukan tim dari University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, menemukan kalau suara ibu bisa menenangkan saraf yang tegang. Efek menelepon ibu bisa sama seperti pelukan hangat darinya.

Hal ini terkait dengan peranan oksitosin. Yaitu, hormon yang memegang peranan penting dalam membentuk ikatan ibu dan bayi. Dalam studi ini, para peneliti membuat kelompok yang terdiri dari anak usia 7 hingga 12 tahun untuk melakukan pidato dan memecahkan soal matematika di depan orang asing, yang membuat mereka stres.

Sepertiga dari anak-anak tersebut dihibur oleh ibu mereka, sepertiga lagi berbicara dengan ibu mereka di telepon dan sisanya diminta untuk menonton film. Dari penelitian diketahui level oksitosin meningkat pesat pada anak-anak yang melihat atau berbicara dengan ibu mereka.

Lalu dalam waktu satu jam, perasaan tenang dan nyaman anak-anak yang berbicara dengan ibunya melalui telepon sama dengan anak yang ditemani ibunya. "Sangat jelas kalau suara ibu memiliki efek yang sama seperti pelukannya, bahkan ketika mereka tidak bisa menemani," kata Leslie Seltzer, salah satu peneliti.

Teknologi Pengontrol Jajanan Anak di Sekolah

Orangtua bisa membatalkan menu pesanan yang dianggap tak memiliki nilai gizi.

anak makan di sekolah (inmagine)

Banyak orangtua khawatir buah hati hanya menyantap makanan bergizi di rumah. Mereka seringkali kesulitan mengontrol pilihan jajanan anak di sekolah.


Mengatasi keresahan tersebut, sebuah kantin sekolah di Kardinia International College di Geelong, Victoria, Inggris, memasang teknologi yang memungkinkan orangtua memantau pilihan jajanan anak dari rumah.

Dengan teknologi berupa kartu belanja online, orangtua tak hanya bisa melihat pilihan jajanan anak, tapi juga bisa membatalkan menu pesanan yang dianggap tak memiliki nilai gizi.

Kepala Sekolah John Goodfellow mengatakan, setiap orangtua dapat membeli kartu akses belanja makanan yang tersedia di kantin sekolah. Kartu itu berisi data anak dan jenis makanan apa saja yang boleh dikonsumsi.

"Saat menggunakan kartu itu, foto siswa akan muncul dan staf kantin akan melayani mereka sesuai dengan menu yang dibolehkan orangtuanya," kata Goodfellow seperti dimuat news.co.uk.

"Jadi, orangtua yang melarang anak mereka memesan menu tertentu, mesin secara otomatis akan menolak transaksi."

Menurut Goodfellow, sistem itu digunakan semata-mata agar para siswa di sekolahnya membeli makan siang yang sehat.

Dokter Gizi, Rosemary Stanton, menilai positif hal tersebut. Menurutnya, orangtua dapat mengontrol apa yang dapat dibeli anak-anak mereka. "Orangtua dapat memantau kebiasaan makan anak. Namun, sebaiknya biasakan sejak dini sehingga anak-anak mengembangkan kebiasaan baik tersebut."

Efek Buruk Masa Kecil Tak Bahagia


Tingkat kebahagiaan di masa kecil turut menentukan kehidupan di masa dewasa.

anak bermain (dok. Corbis)

Masa kecil yang tidak bahagia berpotensi memicu trauma yang dapat mengganggu kesehatan mental saat dewasa. Banyak yang tak sadar bahwa kebahagiaan masa kecil memengaruhi tingkat kebahagiaan saat dewasa.


Sebuah penelitian pun dilakukan dengan menganalisis hubungan antara kehidupan bahagia di saat dewasa dan kebahagiaan masa kecil. Penelitian melihat tingkat kebahagiaan, pertemanan, dan energi 2776 siswa dengan umur rata-rata 13 sampai 15 tahun.

Kelompok penilaian pertama adalah anak yang memiliki popularitas di antara anak lain. Lalu, kelompok anak yang sangat senang dan puas, kelompok anak yang mudah bergaul, dan kelompok anak yang sangat energik, tidak kenal lelah. Setiap siswa mendapat poin positif untuk setiap kelompok yang termasuk penilaian.

Penelitian juga memerhatikan masalah yang terjadi pada anak-anak muridnya seperti gelisah, sering melamun, tidak taat pada peraturan, dan sering berbohong. Masalah emosi seperti kecemasan, ketakutan akan suatu hal, sifat pemalu, menghindari berbagai macam perhatian pun menjadi penilaian.

Hasil penilaian kemudian dihubungkan dengan kesehatan mental, pengalaman kerja, kehidupan percintaan, dan aktivitas sosial beberapa dekade setelahnya.

Hasilnya, remaja yang mendapatkan penilaian positif di masa kecil memiliki kehidupan yang lebih bahagia dibandingkan mereka yang tidak mendapatkan nilai positif. Kebahagiaan ini termasuk dengan kepuasan dalam bekerja, terjalinnya komunikasi dengan keluarga dan teman, dan banyaknya aktivitas sosial.

Remaja yang bahagia pun jauh dari kelainan jiwa. Telah tercatat 60 persen dari para responden memiliki kehidupan yang normal dibanding mereka yang tidak mendapatkan penilaian positif.

Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa orang dewasa yang bahagia pada masa remaja lebih berisiko mengalami perceraian dalam kehidupan percintaannya. Satu alasan yang mungkin terjadi adalah orang-orang yang bahagia memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dan memungkinkan mereka meninggalkan kehidupan pernikahan yang tidak bahagia.

Selain itu, penelitian ini juga mendukung pandangan bahwa walaupun dalam kesulitan ekonomi, para orangtua harus memberikan prioritas untuk mendukung kebahagiaan anak-anak mereka sehingga mereka memiliki permulaan kehidupan yang terbaik.

Mendidik Anak Tidak Boros

Ajarkan anak berhemat sejak dini dengan trik berikut ini!

Ajarkan Anak Menabung (doc Corbis)

Di era konsumerisme seperti saat ini membuat banyak anak minta dibelikan banyak hal dari orangtuanya. Agar anak bisa mengikuti perkembangan zaman, tak sedikit orangtua yang sering memanjakan anak-anak dengan barang-barang mahal.


Masalahnya, kebiasaan itu bisa membuat buah hati tumbuh menjadi anak boros. Yang perlu orangtua lakukan adalah mengajarkan anak berhemat sejak dini. Bingung bagaimana mengajarkan mereka? Ikuti trik-trik berikut seperti yang telah dilansir oleh laman Yahoo! Shine.

1. Ajak mereka menyusun keuangan keluarga
Menyusun keuangan rumah tangga memang membosankan apalagi untuk anak kecil yang belum mengetahui apa pun terkait masalah keuangan. Namun, aktivitas ini dapat membuat mereka mengerti keperluan apa saja yang menghabiskan uang orangtuanya. Ketika mereka melihat tidak ada sisa dari pendapatan orangtua, mereka akan berhenti merengek untuk sesuatu yang tidak mereka miliki.

2. Biarkan mengatur keuangan mereka
Anda dapat memberikan anak uang saku sebulan sekali dan memasukkannya ke dalam rekening tabungan di bank atas nama mereka. Biarkan mereka mengaturnya sendiri. Namun, katakan pada mereka bahwa Anda tidak akan memberikan uang saku tambahan jika uang saku per bulan mereka habis.

Katakan juga jika mereka ingin membeli barang yang mereka inginkan, mereka harus berusaha lebih keras dalam menabung dan membeli barang tersebut dari hasil tabungannya. Dengan membuat tabungan di bank atas nama anak, mereka bisa mengerti menggunakan uang mereka dengan bijak. Mereka akan membeli barang, karena mereka memerlukannya bukan karena mereka ingin.

Anda juga dapat memberikan anak yang masih sangat kecil sebuah rekening buatan dengan buku yang menyerupai buku tabungan. Bantu mereka menulis pemasukan dan pengeluaran mereka setiap minggu. Setiap kali mereka meminta barang, Anda dapat menguranginya dari buku tersebut.
Ketika mereka tidak lagi memiliki uang di dalam 'buku tabungannya', mereka tidak akan merengek untuk meminta Anda membelikan barang keinginannya.

3. Ajak anak saat membayar tagihan
Sesekali ajak anak-anak Anda membayar tagihan seperti listrik ataupun pajak. Dengan ini mereka pun akan mengerti sistem pembayaran di negara mereka.

4. Ikut sertakan mereka dalam rencana keluarga
Dengan mengikutsertakan mereka dalam sebuah tujuan bersama, ikatan Anda dan keluarga akan lebih kuat. Contohnya, rencanakan sebuah liburan bersama di suatu tempat, ikut sertakan mereka dalam penyusunan rencana keuangan yang akan dihabiskan untuk rencana liburan. Cara ini dapat memberikan pengajaran bagi mereka terkait keungan dan menetapkan target.

5. Konsisten
Ajarkan mereka untuk konsisten dengan pengaturan keuangan mereka. Jika perlu tetap periksa buku tabungan mereka dan tanyakan untuk keperluan apa saja mereka menghabiskan uangnya.