"Ketika pasangan kesulitan dalam berkomunikasi, teknik berbisik bisa membantu. Dengan berbisik, seseorang akan memberi fokus yang lebih besar untuk bisa mendengarkan apa yang dibisikkan padanya. Dengan begitu, perkataan akan lebih mudah masuk ke otak dan komunikasi pun akan terjadi lebih efektif," ujar Kerry Daynes, konsultan psikologis dan hubungan.
Terapi bisikan ini terbukti berhasil diterapkan para bintang Hollywood, contohnya Brad Pitt dan Angelina Jolie yang dilaporkan sering berbisik 'I miss you' meski duduk bersebelahan atau saat berjalan, Bradd tiba-tiba membisikkan sesuatu si telinga kiri Jolie.
Membisikkan pikiran di depan publik dipercaya sebagai teknik yang dapat mengikat pasangan. Menurut penyanyi Madonna, terapi ini konon pertama kali diperkenalkan oleh Kaballahh, seorang tokoh filosofi mistis yang tidak banyak dikenal orang.
Teknik berbisik ini sangat mudah dilakukan, yakni setiap 15 menit pasangan saling melihat satu sama lain, tak perlu lama-lama yang penting mata saling beradu. Lalu dengan sentuhan yang lembut, bisikkanlah ke telinganya sebuah kata yang ada di pikiran Anda saat itu, lebih bagus lagi jika mengatakan apa yang membuat Anda tertarik dengannya atau kata-kata yang menyenangkan pasangan.
"Kekuatan bisikan ini sebenarnya diadopsi dari teknik bisikan ibu pada bayinya yang baru lahir. Nada rendah dan sentuhan pada alat sensor pendengaran adalah sebuah pengikat batin dan mengandung unsur emosional yang sangat kuat," jelas psikoterapis pasangan, Hettie Hunter.
Berbisik juga bisa jadi salah satu cara untuk mengembalikan hubungan harmonis seperti ketika saat berbulan madu. "Hal itu akan membuat atmosfer keintiman. Tapi kekuatan bisikan bukan hanya pada kata-katanya saja, tapi dari jarak kedekatannya dengan telinga. Jadi saat berbisik, usahakan sedekat mungkin agar tetap terdengar dan lebih intim," tutur Dayness.
Sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari Sam Houston University, Texas menunjukkan bahwa kata-kata emosional akan lebih memiliki kekuatan ketika dibisikkan di telinga kiri. Sedangkan kata atau pesan yang tidak bersifat emosional, seperti instruksi atau arahan sebaiknya dibisikkan ke telinga kanan. Hal itu berhubungan dengan kemampuan otak kanan yang mengontrol emosi dan otak kiri yang mengontrol logika.
Meski teknik ini sangat mudah dan sederhana, tapi butuh keberanian dan komitmen untuk terus melakukannya. "Ya, ini adalah strategi yang sederhana. Pasangan yang mengalami kesulitan berkomunikasi sebaiknya mencoba teknik ini atau mengunjungi konsultan untuk belajar bagaimana caranya berargumentasi dengan pasangan, mendengar dan memberi masukan tanpa mengkritik atau menawarkan solusi tanpa mengomel," jelas Dayness.