Orangtua biasanya kurang peka dengan masalah dehidrasi karena menganggap bayi tidak mungkin terkena dehidrasi. Pikiran ini muncul karena bayi yang selalu diberi minum susu yang teratur.
Tapi menurut penelitian yang dilakukan oleh St John's Medical College di Bangalore, India, dan diterbitkan dalam India Journal of Pediatrics, pemberian ASI eksklusif sekalipun dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda dehidrasi pada bayi. Dilansir dari Livestrong, berikut beberapa gejala bila bayi mengalami dehidrasi:
1. Haus berlebihan
Ini agak jelas, tetapi jika bayi kurang cairan dia secara alami akan merasakan dorongan untuk minum lebih banyak. Bayi mungkin menangis sampai diberikan botol dan kemudian terus mengisap sampai semua air, susu atau jus habis. Ini adalah tanda dehidrasi ringan dan sedang.
2. Terlihat lesu dan tidak sehat
Bayi yang tampak lesu mungkin menderita dehidrasi serius serta harus diberikan cairan dan dibawa ke dokter segera. Kelesuan pada bayi meliputi kurangnya energi, keinginan untuk berbaring sepanjang hari dan kurangnya memperlihatkan emosi.
3. Hilangnya elastisitas kulit
Dehidrasi pada bayi bisa menyebabkan hilangnya elastisitas kulit. Jika Anda mencoba dengan lembut mencubit kulit anak Anda dan tidak cepat kembali ke posisi normal, ini bisa menjadi tanda dehidrasi. Hal ini terjadi karena tidak cukup air mencapai kulit.
4. Mulut kering dan lengket
Bayi yang tidak terhidrat dengan benar sering menunjukkan gejala mulut kering. Hal ini dapat disertai dengan air liur putih atau busa di sudut mulut bayi.
5. Popok kering
Popok bayi kering selama lebih dari beberapa jam dan tentu tidak boleh kering selama lebih dari 5 atau 6 jam. Hal ini dapat terjadi bila bayi dehidrasi karena tubuhnya menggunakan sedikit cairan yang diminum dan juga hanya mengeluarkan sedikit cairan. Sembelit adalah gejala serupa, walaupun ini mungkin hasil dari hal-hal lain seperti nafsu makan yang buruk atau sistem pencernaan lambat.