Rabu, 20 April 2011

Anak Terus-terusan Kena Radang Tenggorokan

img
Jakarta, Anak yang mengalami radang tenggorokan 2 kali dalam sebulan bukanlah suatu hal yang biasa. Apa penyebab radang tenggorokan yang berulang pada anak?

Anak yang mengalami radang tenggorokan akan diikuti oleh gejala seperti demam, kelelahan, sakit pada tenggorokan yang membuatnya sulit untuk makan dan minum, sakit kepala dan terkadang disertai juga dengan sakit pada perut.

Dikutip dari Babycenter, ketika anak mengalami infeksi tenggorokan, maka amandel dan kelenjar gondoknya akan membesar.

Pembengkakan ini terkadang tidak berkurang meskipun infeksi sudah hilang, sehingga membuat tonsil atau amandel menjadi rentan terkena infeksi kembali. Kondisi inilah yang membuat anak mengalami radang tenggorokan berulang.

Berikut beberapa penyebab radang tenggorokan yang berulang pada anak:

1. Jika anak lebih dari 3 kali mengalami radang tenggorokan dalam sebulan, maka dokter mungkin akan memberikan antibiotik yang berbeda dan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi amandelnya apakah tetap membesar (meradang) atau tidak.

Jika memang diketahui amandelnya sudah membesar, maka anak akan disarankan untuk melakukan operasi pengangkatan amandel.

2. Jika anak mengalami 7 kali radang tenggorokan dalam setahun, maka dokter biasanya akan merujuk anak ke spesialis THT (telinga hidung tenggorokan) untuk melakukan evaluasi lebih lanjut.

3. Jika anak terlalu sering kena radang tenggorokan akan membuat bakteri tersebut menjadi kebal terhadap obat-obatan yang digunakan.

Radang tenggorokan disebabkan oleh kelompok bakteri A Streptococcus yang sangat menular melalui udara. Jadi ketika ada saudara atau teman yang terinfeksi bersin, batuk atau bermain bersama, maka bakteri tersebut bisa menular ke orang-orang disekitarnya. Biasanya gejala akan muncul 2-5 hari setelah anak terpapar bakteri.

Anak-anak akan lebih rentan terkena radang tenggorokan dibanding orang dewasa, hal ini karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang secara optimal.

Usahakan anak berada di dalam rumah sampai gejalanya mereda atau paling tidak hingga 24 jam setelah mulai minum antibiotik. Sedangkan untuk mengatasi demamnya orangtua bisa menggunakan obat penurun panas yang biasa digunakan si kecil.

Sebagian besar orang memiliki bakteri streptococcus di tenggorokannya tanpa ada gejala yang muncul, sehingga sulit untuk menghindari paparan dari bakteri ini. Karena itu salah satu cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan membiasakan cuci tangan bagi seluruh anggota keluarga.