(Foto: thinkstock)
Tak hanya mengistirahatkan otot, saat tidur tubuh mengalami perbaikan dan detoksifikasi (mengeluarkan racun). Tidur juga memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi hormon-hormon imunitas (kekebalan tubuh), sehingga sangat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Alasan inilah yang membuat beberapa orang dengan kondisi tertentu membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang ketimbang waktu tidur normal orang dewasa, yaitu 7-9 jam.
Berikut beberapa orang yang membutuhkan waktu tambahan tidur, seperti dilansir Mayoclinic, Senin (11/4/2011), yaitu:
Bayi dan anak-anak
Semakin muda usia sang anak maka jam tidurnya semakin banyak. Para ahli menetapkan waktu tidur dengan benar bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur bayi dan balita. Anak-anak yang tidak mendapatkan tidur cukup akan berdampak kepada kepribadian, memori, perhatian dan emosi sang anak. Biasanya anak akan mudah marah, tidak bisa berkonsentrasi dan memiliki memori yang lemah.
Berikut ini jumlah jam tidur yang dibutuhkan anak-anak berdasarkan usianya menurut National Sleep Foundation:
- Bayi baru lahir (0-2 bulan) membutuhkan tidur 10,5 sampai 18 jam
- Bayi (3-11 bulan) membutuhkan tidur 9 sampai 12 jam dan ditambah dengan tidur siang
- Anak (1-3 tahun) membutuhkan tidur 12 sampai 14 jam
- Anak (3-5 tahun) membutuhkan tidur 11 sampai 13 jam
- Anak usia sekolah (5-12 tahun) membutuhkan tidur 10 sampai 11 jam
- Remaja (10-17 tahun) membutuhkan tidur setidaknya 8,5 sampai 9,5 jam
- Dewasa membutuhkan tidur 7 sampai 9 jam.
Wanita hamil
Perubahan tubuh wanita selama kehamilan dapat meningkatkan kebutuhan untuk tidur. Wanita hamil biasanya membutuhkan waktu tambahan untuk tidur pada trimester pertama.
Orang dengan kekebalan tubuh lemah
Orang yang sakit, masa pemulihan dan memiliki kekebalan tubuh rendah juga membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang ketimbang waktu tidur normal. Ketika sistem kekebalan tubuh ditekan, tubuh memproduksi bahan kimia untuk melawan infeksi, bahan kimia ini biasanya diproduksi saat istirahat atau tidur.
Penderita anemia
Kurang asupan nutrisi, kurang tidur, terlalu lelah bisa menjadi penyebab anemia atau penyakit kurang darah. Kondisi ini bisa bertambah parah bila asupan nutrisi dan kebutuhan tidur tidak dipenuhi dengan baik.
Orang-orang dengan kondisi di atas memang membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang. Tapi bagi orang dewasa dan sehat, sebaiknya jangan terlalu banyak tidur. Tidurlah dengan waktu yang cukup.
Jika kurang tidur bisa berbahaya bagi kesehatan dengan memicu obesitas, diabetes dan penyakit jantung, maka tidur berlebihan pada orang normal juga dapat membahayakan.
Studi menunjukkan orang yang rutin tidur lebih dari 8 jam per malam berisiko lebih besar terkena stroke daripada yang lain dengan kurang tidur.
Faktor yang memungkinkan seseorang tidur berlebihan atau hipersomnia adalah memiliki kualitas tidur yang buruk, sehingga tidak bisa mengatur jadwal tidur dengan baik. Serta diperkirakan faktor genetik juga memainkan peranannya.