Senin, 27 Februari 2012

Mini bar

aji01
P. Narpo 1
mini bar

dpr01 copy

Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan saat seseorang ingin mendesain rumahnya. Menghadirkan ruang santai dalam rumah bisa beraneka ragam. Salah satunya dengan membuat minibar. Area ini bisa sebagai tempat ngobrol santai atau sekadar minum-minum. Bagaimana mendesainnya? Biasanya karena pengaruh lingkungan, budaya, kondisi sosial, serta gaya hidup sang penghuni. Minibar memang bukan desain umum untuk hunian Indonesia. Namun, kehadirannya bisa dioptimalkan dan multifungsi. Rumah yang dibangun karena pengaruh budaya, salah satu contohnya adalah yang memiliki minibar. Sebagaimana diketahui, minibar umumnya terdapat di rumah-rumah di Barat. Cuaca dingin memungkinkan masyarakat di sana menerapkan konsep minibar yang kerap dijadikan tempat untuk meneguk minuman penghangat badan seperti wine.
Di Indonesia, banyak rumah yang di dalamnya dilengkapi minibar. Namun, kebanyakan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Minibar biasanya identik dengan tempat penyajian minuman beralkohol. Namun, fungsinya kini bisa berubah atau disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penghuni rumah. Misalnya saja, tempat minum kopi saat sarapan atau bersantai dengan tamu yang tidak terlalu formal. Minibar merupakan salah satu tempat menjamu tamu di mana lokasinya diletakkan berdekatan dengan ruang makan, pantry maupun ruang keluarga. Kehadiran minibar akan menambah suasana santai dan rileks di dalam rumah.
Sesuai dengan namanya, minibar merupakan salah satu spot di dalam rumah yang secara desain dan bentuknya menyerupai bar, tapi dengan bentuk yang lebih kecil (mini). Tempat ini memang biasa dijadikan area untuk sekadar minum-minum sambil mengobrol sebagai alternatif ruang makan.
Minibar dapat berupa tempat penyajian berbentuk meja dengan kursi-kursi berbentuk stool atau berkaki tinggi dan biasanya dapat diputar. Demikian pula dalam kelanjutannya demi mengejar efisiensi ruangan, maka minibar digabungkan dengan pantry. Digunakan sebagai tempat menyimpan minuman di kulkas dan gelas atau cangkir pada kabinet dan rak-raknya. Bentuk kursi bisa berupa stool yang memiliki kaki yang lebih tinggi dibandingkan dengan kursi makan biasa. Ketinggian mejanya pun tetap tidak diubah. Dengan begitu masih lebih tinggi dari meja pantry biasa. Jadi dibuat ketinggian yang berbeda atau trap antara 2 meja tersebut. Fungsinya pun menjadi lebih efektif dan efisien karena bukan hanya dapat digunakan untuk menyiapkan minuman, juga dapat digunakan untuk menyiapkan makanan ringan maupun sarapan. Gaya yang dipakai dalam membuat minibar ini biasanya mengikuti gaya rumah yang ada dan disesuaikan dengan perabot rumah secara keseluruhan. Apakah bergaya modern minimalis, klasik maupun mediterania.
Material yang digunakan pun tidak ada yang terlalu spesifik, cukup dipadupadankan dengan perabot yang ada di sekitarnya. Untuk yang bergaya minimalis, maka dapat menggunakan kayu untuk kursi-kursinya dengan granit atau marmer sebagai bahan mejanya. Atau memakai bahan kombinasi stainles steel dan kaca atau granit sebagai penutupnya. Yang penting, bahannya memiliki permukaan yang licin dan mudah dibersihkan. Untuk klasik, dapat menggunakan kombinasi bahan kayu dengan marmer dan kayu, besi tempa sebagai aksen dan batu alam atau marmer untuk yang bergaya Mediterania. Adapun bentuk minibar sendiri memiliki pilihan yang beragam. Bentuknya disesuaikan dengan bentuk ruangan yang tersedia dan memungkinkan dipakai. Dapat berbentuk huruf C,huruf L, huruf I maupun huruf U yang bergantung pada lokasinya masing-masing di dalam rumah. Namun,lebih sering diletakkan berdekatan dengan meja pantry maupun ruang keluarga untuk memudahkan sirkulasi. Lokasinya dapat diletakkan di pojok ruangan atau merupakan area yang berdiri sendiri.