Senin, 27 Februari 2012

Tema Warna Kamar Tidur Anak


Dunia anak-anak tak lepas dari bermain dan belajar. Ruang pribadinya pun disesuaikan dengan dunianya itu. Sana-sini banyak mainan, penuh warna ceria.
Warna kamar anak berbeda dengan warna kamar tidur orang dewasa. Untuk kamar anak Anda boleh menggunakan warna-warna primer. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru. Ketiganya dapat merangsang gerak motorik serta perkembangan otak anak. Meski demikian, ternyata warna-warna primer tidak selamanya “boleh” diaplikasikan pada kamar anak. Untuk mengaplikasikannya perlu mempertimbangkan usia anak. Warna primer cocok untuk kamar anak batita (di bawah tiga tahun). Ini membantu anak mengenal warna-warna dasar.
Namun jika mereka sudah beranjak besar, misalnya usia 4-11 tahun, kamar sebaiknya menggunakan warna sekunder dan warna muda. Alasan, agar anak dapat terdorong untuk lebih tenang.
Apa unsur pembentuk warna pada kamar tidur anak? Seperti ruang-ruang lain, unsur utama adalah elemen ruang itu sendiri, yakni plafon, dinding, dan lantai. Satu elemen, misalnya dinding, boleh diwarnai warna primer. Kemudian gunakan kombinasi warna dengan yang netral, misalnya putih atau krem. Kombinasi warna ini sebaiknya tak lebih dari tiga warna. Sebagai contoh, plafon warna putih, dinding biru, dan lantai warna kayu.
Selain elemen ruang, furnitur, aksesori, dan aneka mainan anak juga dapat membentuk warna kamar. Furnitur sebaiknya memiliki warna yang senada dengan warna ruang. Lalu aksesori pada furnitur ditambahkan sebagai aksen agar tak terkesan polos.
Untuk memberi kesan atraktif, gunakan aksesori dan mainan anak. Keduanya umumnya memiliki kombinasi warna primer yang kontras. Warna aksesori dan mainan juga bisa menjadi aksen pada ruang. Tempatkan pada sudut-sudut tertentu, misalnya pojok meja, di atas rak, atau di atas meja nakas, agar tampil menonjol.