Senin, 27 Februari 2012

Rumah Dengan Sentuhan Nuansa Kayu

Kayu merupakan salah satu jenis material favorit dari dahulu. Sebagai bahan baku alami, kayu memiliki karakter unik seperti kaya akan tektur dan serat, gradasi warna-warna coklat dan wangi yang menyegarkan. Kekhasan kayu yang sering diekspos dalam desain arsitektur dan interior terutama menegaskan kesan natural, tropis, hangat dan fleksibel.
Rumah kayu menjadi salah satu alternatif gaya arsitektur rumah tinggal yang banyak diminati pada saat ini. Kembali ke alam, itulah tema yang ingin diangkat hadirnya rumah kayu. Unsur kayu yang manjadi material paling dominan pada rumah mampu membuat suasana rumah menjadi lebih sejuk alami. Biasanya pemakaian kayu ini memberikan sentuhan etnik yang eksotik pada bangunan dan ruangan yang modern sebagai trend sehingga menciptakan suasana yang lebih santai dan aman. Keunggulan lain dari Rumah Kayu ini antara lain yang dapat menghadirkan suasana nyaman dan romantis bagaikan kembali pada masa lalu yang indah.
Rumah kayu yang kembali  tren pada saat ini ternyata bisa dihadirkan di berbagai lokasi, yaitu di pegunungan  untuk lebih menyatu dengan suasana alam tropis, di pesisir pantai untuk mendapatkan view perairan luas yang indah tergantung dmana sang pemilik akan menentukan lokasi pembangunan hunian tersebut.
Tak perlu khawatir kayu akan keropos karena digerogoti rayap, berjamur, atau lapuk diterpa hujan dan terik matahari. Kayu besi sangat bagus untuk dijadikan bahan rumah kayu. Kayu jenis ini, makin sering terkena air, justru makin kuat, selain anti rayap dan jamur. Kayu-kayu yang dipakai untuk membuat dermaga juga kebanyakan kayu besi.
Material bangunan dari bambu dan kayu memang bukan hal baru. Tapi, kalau berbentuk rumah yang utuh dan bisa dibongkar pasang, menarik, kan? Selain awet, juga tahan gempa. Kelebihan rumah kayu, yang antara lain bisa dipindah-pindah lantaran pembuatannya menggunakan sistem bongkar pasang (knock down) juga merupakan salah satu hal yang menarik perhatian bagi para peminat rumah kayu ini.
Jika Anda hendak membangun rumah, meredekorasi sebagian ataupun membangun ulang, mungkin Anda bisa mempertimbangkan desain hunian yang ramah lingkungan atau green architectural house.
Sebenarnya konsep rumah ramah lingkungan sama dengan konsep rumah alam atau natural. Penggunaan bahan-bahan material seperti kayu atau bambu bisa menjadi sangat kental. Untuk membangun rumah ramah lingkungan bisa dimulai dari atapnya. Anda bisa menggunakan atap matahari sehingga mengurangi pemakaian listrik.
Anda dapat menggunakan panel surya pada atap rumah dengan menggunakan teknologi yang disebut thin filmtriple-junction amorphous silicon. Sel surya ini dibentuk seperti genteng dan dapat dipasang seperti genteng pada umumnya, kemudian dipasangkan sebagai sumber tenaga rumah Anda. Material apa saja yang sebenarnya ramah untuk pembangunan rumah?
Syarat pertama adalah, material tidak beracun, baik sebelum maupun setelah digunakan. Selanjutnya, dapat menghubungkan kita dengan alam. Maksudnya, dapat lebih mendekatkan Anda dengan alam karena kesan alami dari bahan material tersebut. Misalnya batu bata akan mengingatkan Anda pada tanah,kayu,dan pepohonan. Selain itu, bahan materialnya pun bisa mudah terurai secara alami. Material yang masuk pada kriteria di atas di antaranya adalah batu bata,semen, batu alam, keramik lokal, kayu, dan sebagainya.
Pemilihan material lantai, misalnya. Anda dapat memilih material yang bisa direcycle. Bambu juga bisa dijadikan lantai yang ramah lingkungan. Atau jika ingin menggunakan kayu, kayu oak sangat kuat dan tahan lama. Apabila Anda hendak melapisi lantai dengan karpet, saat ini sudah ada karpet yang menggunakan bahan yang bisa direcycle.
Laminated flooring adalah material penutup lantai yang material dasarnya adalah high density fiber board (HDF) dengan permukaan dilapisi decorative paper dan alumunium oxide. Permukaan laminated flooring sangat tajam terhadap gesekan sehingga dapat digunakan pada rumah tinggal maupun commercial area.
Wooden parquet adalah material penutup lantai yang terbuat dari kayu asli (real wood). Dalam dunia industri, wooden parquet dibagi menjadi dua, yaitu solid wood parquet dan engineered parquet. Permintaan terhadap solid wood mengalami penurunan yang sangat tajam walaupun tren akan penggunaan lantai kayu sedang berlangsung. Faktor harga dan keterbatasan raw material menjadi penyebab turunnya permintaan pasar terhadap solid wood.
Engineered parquet adalah material penutup lantai yang terbuat dari kayu asli dengan konstruksi berlapis. Tujuan dari konstruksi ini adalah efisiensi dan stabilitas material. Keunggulan engineered parquet adalah tampilan kayunya yang asli dan menempati segmen atas.
Lantai kayu atau parket itu sendiri berasal dari kata parquetry yang berarti seni memasang atau menata bilah-bilah kayu tipis dengan pola geometris pada sebidang lantai. Disadari atau tidak, keberadaannya ternyata tak sekadar sebagai tempat berpijak, melainkan secara langsung dapat mempercantik dan menghidupkan sebuah desain ruang, termasuk elemen-elemen yang berada di dalamnya.
Untuk mengaplikasikan lantai kayu, tentu terkait dengan fungsi dan estetika yang ingin dicapai. Biasanya dengan menggunakan kayu sebagai penutup lantai penampilan ruang cenderung rapi dan bersih. Menggunakan lantai kayu di dalam rumah atau bangunan lain tidak akan membosankan. Sebabnya, kayu menyeimbangkan suhu ruang dan terasa nyaman di telapak kaki serta kayu memiliki serat dan pola yang halus.
Selain jenis produk-produk tersebut, terdapat pula material penutup lantai yang bernuansa kayu yaitu vinyl wood plank. Nuansa kayu dari vinyl wood plank dapat diterima sebagai material penutup lantai di rumah tinggal (residential). Kelebihan lain dibandingkan dengan material kayu, vinyl wood plank ini tahan terhadap rayap dan air sehingga perawatannya lebih mudah.
Untuk furnitur pun Anda bisa memilih yang ramah lingkungan. Misalnya Anda ingin membeli kursi kayu. Pastikan Anda membeli pada perusahaan yang melakukan tebang-tanam kembali.
Anda bisa melakukan pencarian di internet sebelum memutuskan membeli sesuatu. Dapur yang merupakan ruang teraktif adalah tempat yang paling membutuhkan perhatian saat Anda ingin mendesain rumah dengan konsep ramah lingkungan. Letakkan saja tanaman herbal dalam pot pada salah satu sudut ruangan dapur Anda.Jadi kesan naturalnya lebih terasa.
Untuk kamar tidur, sebagai pengganti air conditioner atau AC, Anda bisa memasang jendela besar yang akan memberi sirkulasi udara pada kamar tersebut. Jangan lupakan lubang ventilasi tambahan di atas jendela itu. Hal yang sama juga berlaku di ruang tamu serta ruang-ruang lainnya di rumah Anda. Dengan begitu, Anda bisa lebih hemat energi. Jika Anda memang ingin menggunakan konsep hunian ramah lingkungan, sebenarnya mudah saja. Anda tidak membutuhkan barang-barang baru.Anda bisa menggunakan barang-barang lama dan memodifikasinya sendiri.