Minggu, 15 Januari 2012

BENDA SENI BERBAHAN KERTAS LIMBAH

Awalnya, Sumarsono, seorang perajin asal Purwokerto, tertarik pada limbah kayu yang menumpuk di sekitar rumahnya. Kemudian timbul idenya untuk memanfaatkan limbah tersebut menjadi barang yang berguna pada tahun 2000, nmun respons yang diperolehnya tidak memenuhi harapannya. Kemudian Sumarsono melirik limbah lainnya, yaitu limbah kertas yang dikumpulkan melalui para pemulung, lalu diolah tanpa mesin ataupun bahan kimia karena ia tidak ingin merusak lingkungan.. Pada tahun 2004, karya seni berbahan dasar kertas bekasnya diikutsertakan dalam berbagai pameran dan mendapat sambutan cukup memuaskan dari masyarakat. Seiring dengan berjalannya waktu, kini Sumarsono dibantu oleh tiga orang dan mampu memproduksi 30 buah karya dengan ukuran bervariasi dalam seminggu. Untuk sekali pembuatan, iIa membutuhkan 200 – 300 kilogram kertas koran bekas yang lebih dahulu direndam dengan air biasa selama 1 – 2 hari lalu diaduk-aduk hingga lembek. Kemudian, kertas diinjak-injak sampai menjadi bubur kertas lalu dicampur dengan semen putih dan lem air serta diaduk rata hingga menjadi adonan kertas. Adonan inilah yang kemudian dibentuk menjadi benda seni dengan menggunakan peralatan sederhana, seperti sendok semen ataupun sendok makan. Setelah wujudnya jelas, benda seni dijemur kemudian dikeringkan baik dengan menggunakan oven selama delapan jam atau dijemur di bawah sinar matahari selama 2-3 hari. Setelah kering barulah dicat warna putih kemudian diberi cat warna lain yang diinginkan serta diberi lapisan pelindung (coating).
“Tema lukisan saya, umumnya lebih ke arah kontemporer, karena tema ini dapat diterima oleh semua kalangan, sedangkan warna yang banyak saya pakai adalah warna natural. Adapun warna merah dan warna lainnya hanya untuk aksen saja “Untuk satu lukisan, maksimal saya memakai hanya empat warna saja,” ujarnya. Ukuran yang dibuatnya sangat beragam mulai dari 30cm x 30cm sampai 90cm x 90cm. Kegiatan memanfaatkan limbah kertas ini dapat membuka peluang usaha kerja, sehingga dapat lebih meningkatkan perekonomian penduduk setempat.

Koleksi : Laxs Vin Arts, Cilebut Barat