Minggu, 15 Januari 2012

Mozaik Unik dari Kayu Bantalan Rel


Jonathan menambahkan hiasan busur dan panah khas Papua di depan mozaik kayu. Spotlight pun semakin menambah kesan dramatis pada hiasan dinding.

Punya pecahan kayu tapi tak sayang untuk dibuang? Coba manfaatkan kembali seperti karya arsitek Yu Sing.

Pecahan kayu sisa kayu dan balok bekas bantalan rel kereta diolah menjadi mozaik kayu. Yu Sing memanfaatkan limbah kayu tersebut untuk menghias dinding rumah rekannya, Jonathan di Jakarta.

Awalnya dinding tersebut akan dipajang koleksi bungkus rokok. Namun sayang, rencana itu uruang diwujudkan karena kurang selaras dengan kondisi ruangan.

“Saat itu, Yu Sing melihat pecahan kayu yang berserakan di lantai dan mencoba merangkainya di lantai,” kata Jonathan. “Jadi proses desainnya on the spot . Langsung di lapangan.” Yu Sing adalah arsitek yang merancang ulang rumah Jonathan.

Yu Sing lantas mengumpulkan pecahan kayu bantalan rel tersebut. Ia menyusun tiap potongan kayu jadi benda seni. Yang menarik adalah ukuran pecahan kayu yang berbeda-beda menghasilkan sosok ornamen yang bertekstur unik.

Rangka Baja dan Papan GRC

Setelah terangkai, mozaik dari kayu bekas itu dipasang ke dinding. ”Agar sempurna, potongan kayu tersebut direkatkan pada sebuah papan GRC setebal 4mm. Perekatnya menggunakan lem dan paku,” ungkap Teky Widjaja kontraktor yang merenovasi rumah Jonathan.

”Papan GRC dipasang terlebih dahulu pada rangka besi hollow berukuran 2cmx4cm. Rangka ini sama dengan rangka genteng yang menempel pada dinding sebelahnya,” papar Teky.

Kayu yang telah terpasang ini kemudian diberi coating bening agar lebih tahan lama. Olahan kayu limbah ini pun tak hanya di satu tempat, namun menyebar di empat sudut dinding. Ukuran dan bentuknya yang berbeda beda membuat tampilan dinding semakin atraktif. Ruang jadi keren dan tidak membosankan.