Minggu, 15 Januari 2012

Interior KAYU BEKAS SEBAGAI BAHAN FURNITUR

Seperti kita ketahui banyak produk yang berasal dari kayu hasil pembalakan liar (illegal logging) oleh berbagai oknum. Kondisi ini menyebabkan kerusakan hutan semakin parah. Salah satu produsen furnitur lokal yang berhasil mewujudkan produk ramah lingkungan ini adalah PT Sirat Adi Warno (SAW) dengan merek produk Pradan dan Nu Pradan. Perusahaan yang berkantor pusat di Solo, Jawa Tengah ini tengah gencar memanfaatan kayu bekas bongkaran rumah lama menjadi furnitur serta aksesori baru.
Kayu bekas terutama dari bongkaran rumah lama biasanya berasal dari hutan perkebunan di masa lalu yang memiliki kayu bermutu seperti serat lebih padat, tekstur lebih indah dan lebih tahan lama. Karakter kayu bekas seperti tampilan usang, mempunyai lubang atau berserat yang eksotik merupakan nilai tambah dibandingkan dengan produk kayu baru. Yang paling penting adalah verifikasi terhadap asal usul bahan baku kayu bekas dimana seluruh proses harus benar, jelas dan tercatat, mulai dari lokasi dan identitas rumah yang dibongkar sampai jenis serta volume kayu yang diambil. Tahap kerja pengolahan furnitur kayu bekas ini sama dengan furnitur kayu baru tetapi cara mengolahnya berbeda dan diberi label khusus. Proses verifikasi ini berhasil meraih sertifikat tingkat internasional Forest Stewardship Council (FSC) jenis recycle dan sertifikat Chain of Custody (COC). Sertifikasi ini merupakan langkah tepat untuk menegakkan forestry management dan meyakinkan pembeli akan eco product asal Indonesia sehingga menjadi kebanggaan di pasar ekspor dunia.
Furnitur kayu bekas ini didominasi oleh bentuk kontemporer disertai keindahan serat, warna, tekstur bahkan cacat kayu. Menurut Eddy Prabowo, desainer produk bermerek Pradan, tampilan produk cenderung apa adanya (unfinished) tetapi finishing smooth sending sesuai dengan tren pasar ekspor saat ini. Untuk finishing, produk tersebut memakai pewarna yang berbasis air (waterbase system colour) yang ramah lingkungan. Yang paling unik adalah pengolahan limbah kayu menjadi aksesori unik dengan memadukan ide desainer yang kreatif dan keahlian (craftmenship) tukang yang andal.

Lokasi : Pabrik dan showroom PT Sirat Adi Warno di Solo, Jawa Tengah