Minggu, 15 Januari 2012

Arsitektur Lawangwangi Art and Science Estate

Lawangwangi Art and Science Estate merupakan jawaban para seniman akan sebuah wadah/tempat dimana mereka dapat memamerkan sekaligus menjual hasil karya seni mereka kepada sesama seniman dan masyarakat umum. Pemiliknya Andonowati, adalah seorang pemerhati dan pencinta karya seni Indonesia dan juga seorang ahli dibidang matematika. Sepulangnya dari Belanda, ia membutuhkan sebuah tempat untuk kantor sekaligus galeri. Karena itu, ia membangun Lawangwangi Art and Science Estate pada lahan seluas 6000 m2 dengan luas bangunan lebih kurang 2000 m2 di area Dago Giri, Bandung Jawa Barat. Rancangan arsitek Baskoro Tedjo ini mengacu pada konsep satu kampung seni dan ilmu pengetahuan dengan gaya arsitektur retro modern. Nuansa retro dihadirkan melalui desain bangunan kolonial tahun 50-an yang dianggapnya paling pas dan bersifat abadi.
Ada beberapa ciri khas arsitektur gaya kolonial yang diterapkan pada hunian ini. Pertama adalah sosok massa bangunan yang simetris antara sayap kanan dan sayap kiri, juga antara desain massa bangunan lantai dasar dan lantai atas. Ciri kedua adalah konstruksi bangunan yang sesuai dengan iklim tropis melalui aplikasi atap bentuk perisai sedangkan ciri ketiga adalah permainan irama yang seimbang antara garis-garis dengan bidang vertikal maupun horizontal seperti pada fasad. Ciri keempat adalah dominasi warna putih yang bersih (clean look) dengan kombinasi hitam dan abu-abu. Konsep arsitektur modern terlihat jelas pada bangunan yang tampak sederhana ini karena kemurnian bangunan itu sendirilah yang ingin ditonjolkan. Bentuk massa bangunan yang cenderung serba kotak geometris dan mengikuti susunan ruang di dalam, minim ornamen, pengulangan bentuk yang monoton, dominasi konstruksi beton dan pemakaian material batu, bata, kaca, serta aluminium.
Massa bangunan terbagi jadi tiga dimana bangunan utama berada di bagian tengah dengan ruangan di lantai dasar berfungsi sebagai ruangan pameran dan ruangan seminar, sedangkan ruangan di lantai atas buntuk lelang karya seni dan tempat berkumpul para seniman. Massa bangunan di sayap kanan berfungsi sebagai ruangan kantor dan ruangan rapat sedangkan bangunan di sayap kiri sebagai laboratorium matematika. Konsep interiornya fleksibel dan terbuka (open plan) dengan jalur sirkulasi antarruang yang didesain sederhana agar tidak membingungkan pengunjung yang datang.

Lokasi : Jln. Dago Giri, Bandung