Rabu, 18 Mei 2011

Makanan yang Harus Dihindari Bayi Berdasarkan Usia

img
Jakarta, Beberapa orangtua kadang tidak sabar ingin cepat-cepat memberikan makanan untuk bayinya. Tapi ingat, ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak diberikan pada bayi berdasarkan usianya.

Saat bayi tumbuh dan bertambah usianya maka orangtua mulai ingin memperkenalkan beberapa variasi makanan untuknya. Tapi tidak semua makanan aman bagi anak, beberapa diantaranya memiliki bahaya tersedak dan yang lainnya tidak baik dikonsumsi karena bayi belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna.

Beberapa makanan sebaiknya dihindari oleh bayi berdasarkan usianya, seperti dikutip dari Babycenter, yaitu:

Usia 4-6 bulan
Orangtua sebaiknya tidak memberikan makanan jenis apapun pada bayi sekalipun makanan tersebut lembut atau berupa bubur, karena semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi sudah tercukupi melalui ASI sampai 6 bulan pertama.

Usia 6-12 bulan
Meskipun bayi sudah boleh menerima makanan selain susu, tapi beberapa jenis makanan sebaiknya dihindari oleh bayi yaitu:

  1. Madu, ada kemungkinan madu mengandung Clostridium botulinum yang bisa menyebabkan botulisme. Pada orang dewasa saluran ususnya bisa mencegah pertumbuhan spora ini, tapi pada bayi spora ini bisa tumbuh dan menghasilkan racun yang mengancam jiwa.
  2. Selai kacang, selai kacang umumnya memiliki tekstur yang lengket sehingga membuat bayi sulit untuk menelan.
  3. Susu sapi, umumnya bayi tidak bisa mencerna protein dalam susu sapi untuk 1 tahun pertama. Selain itu ia juga tidak membutuhkan semua nutrisi yang terkandung di dalam susu, dan jumlah tertentu dari mineral bisa merusak ginjalnya.
  4. Makanan dengan potongan besar, sayuran seperti wortel, seledri atau tomat, daging atau keju sebaiknya dipotong dadu kecil, diparut atau direbus lalu dipotong untuk mencegah makanan tersebut terjebak di tenggorokan. Sedangkan untuk buah sebaiknya diberikan dalam bentuk jus.
  5. Makanan keras, jenis makanan seperti kacang-kacangan, popcorn, permen keras, kismis atau buah kering lainnya berpotensi tersedak.

Usia 12-24 bulan

  1. Susu rendah lemak, sebagian besar anak balita muda membutuhkan lemak dan kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan, karena itu hindari susu yang rendah lemak untuk anak dibawah usia 2 tahun.
  2. Hindari pula makanan yang berpotensi menyebabkan tersedak.

Usia 24-36 bulan
Meskipun anak sudah lebih banyak mengonsumsi variasi makanan, tapi masih ada kemungkinan ia tersedak oleh makanan. Untuk itu tetap hindari makanan yang keras, berpotongan besar serta permen karet karena umumnya anak belum mengerti cara mengonsumsi yang benar. Selain itu hindari anak makan sambil berjalan, menonton tv atau melakukan hal lain yang bisa mengalihkan perhatiannya dari makanan.

Makanan yang dikonsumsi anak memiliki fungsi penting sebagai nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangannya, tapi orangtua juga harus mempertimbangan sistem pencernaan yang dimiliki oleh anak apakah sudah sempurna atau belum.