Studi yang dilakukan oleh peneliti Institute of Psychiatry, King's College, London menemukan bahwa stres selama kehamilan mengarah pada keberadaan hormon stres dalam rahim, yang akhirnya dapat membuat anak susah diatur dan cepat marah.
Anak-anak yang terkena stres ibu saat berada di dalam rahim lebih rentan untuk menderita ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) dan memiliki masalah emosional lain yang membuat sulit bagi untuk memiliki hubungan yang baik dengan teman sebaya.
"Hal ini sangat penting untuk membuat perspektif agar ibu hamil mencoba untuk bersantai, mendapatkan dukungan dari orang tercinta dan melakukan hal-hal yang membuat Anda merasa baik," jelas Alina Rodriguez, yang memimpin penelitian, seperti dilansir Medindia.
Dalam studi yang dilakukannya, tim Rodriguez melibatkan lebih dari 1.700 ibu dan bayi untuk mempelajari hal-hal yang terjadi di rahim hingga anak memasuki usia sekolah.
Yang menarik dari studi ini, selain mengalami ADHD yang membuat anak menjadi tidak perhatian, hiperaktif, kurang kontrol diri dan masalah perilaku lainnya, hormon stres yang masuk ke dalam rahim juga mempengaruhi anak lebih jauh lagi.
Ketika hormon stres masuk ke rahim, hormon tersebut tidak memungkinkan aliran hormon antara dua belahan otak menjadi normal, yang akhirnya menyebabkan ketidakmampuan untuk satu sisi otak dominan. Hal ini akan membuat anak mengalami berbagai macam masalah perilaku.
Bagaimana mengatasi stres saat hamil?
Berikut beberapa tips mengatasi stres saat hamil:
- Cari penyebabnya. Renungkan dan diskusikan dengan suami dan keluarga apa saja hal-hal yang menjadi beban berat pikiran Anda.
- Jaga asupan nutrisi. Menjaga asupan makanan juga bisa membantu ibu hamil menekan risiko stres dan depresi.
- Rutin berolahraga. Tubuh yang sehat sangat membantu Anda dalam menjaga kesehatan jiwa dan pikiran.
- Hindari kebiasaan buruk, seperti rokok dan minuman alkohol. Alihkan perhatian Anda setiap kali keinginan untuk melakukan kebiasaan buruk tersebut datang dengan kegiatan yang bisa mendatangkan manfaat lebih bagi Anda. Kebiasaan buruk ini bisa memicu stres dan depresi.
- Jalin komunikasi. Tidak hanya dengan suami dan keluarga, komunikasi juga bisa dijalin antara sesama ibu hamil. Persamaan nasib dan pengalaman bisa membantu meringankan beban pikiran Anda.
- Rajin beraktivitas. Aktif melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi ibu hamil, seperti beryoga, berkumpul bersama teman, dan rekreasi, akan membuat pikiran Anda tidak terfokus pada hal-hal berat yang biasanya Anda pikirkan dan juga menurunkan hormon stres.
- Istirahat nyaman dan cukup. Selain di rumah, istirahat juga bisa dilakukan saat bepergian ke luar kota. Pilih tempat berlibur yang nyaman dan tenang, sehingga Anda bisa istirahat dengan santai. Perhatikan pula posisi istirahat yang tepat bagi ibu hamil.
- Konsultasikan dengan dokter. Sebisa mungkin, semua keluhan dan perasaan tak nyaman Anda didiskusikan dengan dokter kepercayaan Anda. Dokter akan menilai apakah Anda membutuhkan pengobatan medis atau psikologis sehingga tindak pencegahan bisa segera dilakukan.