Senin, 09 Mei 2011

Terapi Kecanduan dengan Ponsel Pintar

Telah dikemmbangkan aplikasi ponsel pintar untuk membantu proses pemulihan para pecandu.

Pria Kecanduan (doc Corbis)


Teknologi memang bisa dimanfaatkan dalam berbagai hal. Termasuk untuk menjalani terapi kecanduan obat dan alkohol. Situs mikroblog seperti Twitter, bisa dijadikan ajang berbagi cerita para pecandu meskipun hanya bisa menampung 140 karakter.


Banyak orang telah lama menggunakan blog untuk menuliskan pengalamannya sebagai pecandu. Reaksi dari para pembaca blog juga seperti memberi semacam dukungan sangat membantu. Tidak lama lagi, ponsel pintar khusus para pecandu, Recovery 2.0 akan diluncurkan.

Peneliti di University of Wisconsin, Amerika Serikat telah mengembangkan aplikasi ponsel pintar yang akan diuji oleh pusat-pusat medis. Ponsel ini nantinya akan digunakan untuk membantu para pecandu yang berada dalam pemulihan atau baru saja meninggalkan fasilitas pusat rehabilitisi.

Aplikasi ini nantinya memiliki koneksi yang cepat dan sederhana yang menghubungkan dengan pusat rehabilitasi. Termasuk hotline konseling 24 jam, serta teman dan keluarga yang bisa dihubungi dan sangat dibutuhkan para pecandu untuk membantu pemulihan.

Aplikasi hasil penelitian yang diberi nama ACHESS (Addiction-Center for Health Enhancement System Studies) ini, juga memiliki 'tombol panik' yang programnya bisa disesuaikan. Terdapat GPS (Global Positioning System) atau sinyal yang menunjukkan jika seseorang yang dalam pemulihan kembali dekat dengan lokasi tempat ia bisanya minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Kim Johnson, salah satu pembuat aplikasi, mengatakan bahwa teknologi ini ditujukan untuk seseorang yang memiliki penyakit kronis "sepanjang waktu". Walaupun cukup lengkap, bukan berarti apilkasi ini bisa menggantikan perawatan rehabilitasi.

"Meskipun aplikasi tidak dapat menggantikan perawatan profesional, tetapi seseorang bisa segera mencari dukungan hanya dengan menekan tombol," kata Dale Redlich, pendiri Challenges Addiction Treatment Center, seperti dikutip dari Shine.

"Hal ini meningkatkan kemampuan seseorang untuk mempertahankan pemulihan secara aktif dan komponen penting untuk mencegah kecanduan kembali kambuh," katanya.