Minggu, 04 Desember 2011

Obat Migrain ini Tetap Diresepkan Meski Bahayakan Jantung

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Obat-obatan seperti Amerge, Axert, Frova, Imitrex, Maxalt, Relpax, Treximet dan Zomig masuk dalam kelompok obat triptans. Obat-obat itu dianggap sangat efektif mengobati sakit kepala migrain dan dapat meredakan migrain. Sayangnya, obat ini mempersempit pembuluh darah, sehingga penderita penyakit jantung seharusnya tidak boleh menggunakan obat ini.

Sebuah penelitian terhadap lebih dari 120.000 orang penderita migrain menunjukkan bahwa lebih dari 1 di antara 5 orang yang memiliki penyakit jantung diresepkan obat triptan selama bertahun-tahun.

"Angka itu sangat mengecewakan. Saya tidak pernah pikir angka itu dapat begitu tinggi," kata Stewart Tepper MD, dokter spesialis sakit kepala di Klinik Cleveland seperti dikutip dari WebMD.

Obat Triptans memang efektif dan cepat meredakan sakit kepala, kepekaan terhadap cahaya dan suara bising, serta mual dan muntah yang diakibatkan migrain. Obat ini sangat membantu untuk penderita sakit kepala dalam taraf sedang hingga berat yang mengganggu kemampuan penderitanya untuk melakukan tugas sehari-hari.

Namun obat Triptans dapat mempersempit pembuluh darah di otak. Meski bagi kebanyakan orang, obat ini ditoleransi dengan baik dan aman. Tetapi triptans juga mempersempit pembuluh darah yang menuju jantung sebesar 10-20 persen untuk sementara. Hal itu bisa berbahaya bagi orang yang sudah memiliki penyakit jantung.

Kurang dari 1 persen pasien yang menggunakan triptans dalam penelitian ini mengalami masalah jantung dan pembuluh darah, termasuk serangan jantung, stroke, detak jantung yang berbahaya dan kematian. Tapi risiko penggunaannya jauh lebih tinggi untuk penderita penyakit jantung.

Label obat memang sudah jelas menyatakan bahwa penderita penyakit jantung atau yang pernah mendapat serangan jantung, memiliki riwayat stroke, memiliki penyakit pembuluh darah, dan pasien tekanan darah tinggi tidak diperbolehkan memakai triptans.

Tapi penelitian yang dilakukan baru-baru ini masih menemukan banyak pasien migrain yang memiliki penyakit jantung namun tetap diresepkan triptans. Para peneliti mengidentifikasi 121.286 penderita migrain. Hasilnya:
1. 38% diantaranya diberi resep obat triptan.
2. 8% diantaranya memiliki penyakit jantung yang seharusnya tidak diperbolehkan memakai triptans.
3. 22% diantara mereka yang memiliki penyakit jantung telah diberi resep triptan sejak tahun 2009.

Dokter Tepper mengatakan ia memiliki pasien migrain yang hanya mau diberi resep triptans. "Ketika saya mengatakan bahwa mereka tidak boleh meminum obat ini, mereka sangat marah," katanya.

"Jika mereka diberi resep, maka besar kemungkinan mereka meminum obatnya," kata peneliti Daisy Ng-Mak, PhD, direktur kesehatan global di Merck Sharp & Dohme Corp di West Point, AS, yang mendanai penelitian ini.

Untuk penderita migrain yang memiliki risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, Tepper menyarankan agar berbicara dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan apakah ia boleh menggunakan triptan.