Rabu, 13 Maret 2013

Perempuan Susah Mengambil Tindakan Dalam Kondisi Bahaya

img
(Foto: redbookmag)

Jakarta, Laki-laki dan perempuan akan memberikan respons yang berbeda dalam menghadapi suatu bahaya. Dengan menggunakan scan otak didapatkan laki-laki lebih baik dalam mengambil tindakan tapi cenderung kurang emosional.

Sebuah tim dari Krakow, Polandia melihat scan otak dengan menggunakan fungsi dari magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengukur aktivitas otak dari 40 sukarelawan ketika diperlihatkan berbagai gambar yang berbeda.

Didapatkan laki-laki menunjukkan adanya aktivitas di daerah-daerah otak yang berhubungan dengan tindakan apa yang harus dilakukan untuk menghindari atau menghadapi bahaya, sedangkan perempuan lebih banyak ditemukan aktivitas pada pusat-pusat emosional. Peneliti dari Jagiellonian University Hospital di Krakow melakukan scan pada 21 laki-laki dan 19 perempuan.

Para partisipan diperlihatkan variasi gambar dari berbagai kehidupan yang dirancang untuk membangkitkan emosi di berbagai daerah otak. Selama partisipan melihat gambar tersebut, aktivitas otaknya terus dipantau dengan MRI.

Gambar yang diperlihatkan pertama kali adalah gambar negatif dan untuk tahap keduanya adalah gambar positif. Pada saat diperlihatkan gambar negatif, perempuan menunjukkan aktivitas yang lebih kuat dan luas pada bagian otak talamus di sebelah kiri. Area ini memainkan sensorik perasaan seperti rasa sakit dan kesenangan di otak. Sedangkan pada laki-laki lebih banyak kegiatan di daerah insula kiri, daerah ini berperan dalam pengendalian fungsi respirasi, denyut jantung dan pencernaan.

"Ini mungkin sinyal bahwa ketika dihadapkan pada situasi berbahaya, kaum laki-laki lebih memungkinkan untuk mengambil tindakan yang lebih baik dibandingkan dengan perempuan," ujar Dr Andrzej Urbanik.

Sedangkan jika diperlihatkan gambar positif, perempuan lebih menunjukkan aktivitas yang kuat pada daerah otak yang berhubungan dengan memori. Tapi pada laki-laki aktivitas yang paling kuat terjadi pada daerah yang terkait dengan proses visualisasinya (imajinasi).

Dr Urbanik menyimpulkan perbedaan-perbedaan ini menyiratkan bahwa perempuan lebih kuat dalam hal menganalisis tapi lebih sering menggunakan perasaannya tapi susah mengambil tindakan dalam kondisi bahaya.

Sedangkan laki-laki lebih baik dalam mengambil tindakan jika berada dalam situasi bahaya, namun cenderung kurang menggunakan perasaan (emosional).