Kamis, 28 Maret 2013

Mana yang Lebih Bersih, Cuci Tangan atau Cairan Pembersih?

img
(Foto: usnews)
Jakarta, Tren penggunaan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) makin meluas. Banyak orang yang membawa cairan pembersih tangan di tasnya karena lebih praktis. Mana yang lebih bersih cuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan cairan pembersih?

Aneka merek cairan pembersih sangat mudah ditemui di supermarket dengan variasi kandungan alkohol di dalamnya. Namun menurut pusat pengendalian dan pencegah penyakit AS (CDC) proporsi yang paling bagus dalam memilih cairan pembersih tangan adalah kandungan alkohol sebesar 60 sampai 95 persen. Karena menurut CDC jumlah tersebut menunjukkan efektivitas relatif dari pembersih tangan.

"Kami melihat beberapa penurunan aktivitas penyakit influenza. Kebersihan tangan sangat perlu karena sekitar 80 persen dari semua infeksi bisa menyebar melalui tangan," ujar Dr Anne Schuchat, direktur National Center for Immunization and Respiratory Diseases.

Andrew Pekosz, seorang asisten profesor mikrobiologi dan imunologi di Johns Hopkins University Bloomberg School of Public Health mengungkapkan bahwa bahan aktif seperti alkohol yang terdapat dalam cairan pembersih tangan bisa mengganggu lapisan partikel virus dan bakteri. Dengan rusaknya bagian luar tersebut, virus akan menjadi nonaktif.

Cairan pembersih tangan akan bekerja pada daerah yang terkena kontak, dalam arti jika ada satu bagian dari tangan yang tidak tersentuh cairan pembersih, maka masih ada kemungkinan virus atau bakteri di tempat tersebut. Untuk itu, sebaiknya gunakan cairan pembersih di seluruh bagian tangan dan biarkan hingga kering.

"Saat di letakkan di tangan maka cairan pembersih tersebut akan bekerja untuk melawan virus dan bakteri, tapi tidak akan bisa melindungi lagi jika seseorang menyentuh sesuatu setelah menggunakan pembersih," ujar Pekosz.

Penggunaan cairan pembersih tangan 3-5 kali dalam sehari masih terbilang bagus, tapi jika seseorang bersin atau batuk maka penggunaannya harus lebih sering. Sebaiknya digunakan setiap kali akan masuk ruangan baru atau sebelum dan sesudah meletakkan barang.

Meski begitu CDC menilai cuci tangan masih lebih baik ketimbang hanya menggunakan cairan pembersih tangan. Penggunaan cairan pembersih tangan hanya dianjurkan jika sulit menemukan tempat cuci tangan.

CDC merekomendasikan cuci tangan selama 15 sampai 20 detik masih tetap lebih baik dibanding menggunakan cairan pembersih tangan. Karena cuci tangan bisa menghilangkan partikel virus bukan hanya menonaktifkan saja.

Selain itu, secara umum cairan pembersih tangan hanya berinteraksi dengan virus dan bakteri. Sehingga kemungkinannya sangat kecil untuk bisa melawan perkembangan dari bakteri atau virus itu sendiri.