Sabtu, 16 Maret 2013

Diet Sehat Untuk Pria


Masalah berat badan yang sering dikeluhkan pria adalah perut buncit.


(dok. Corbis)

Berat badan ideal dan bentuk tubuh proporsional memang menjadi dambaan banyak wanita. Maka tak heran, banyak wanita berusaha melakukan berbagai cara, termasuk menjalani berbagai program diet.

Namun, tak hanya wanita, sebagian besar kaum adam pun juga mendambakan bentuk tubuh ideal. Masalah yang sering dikeluhkan pria adalah perut buncit. Dalam banyak kasus, perut buncit pada pria biasanya disebabkan oleh konsumsi minuman alkohol yang berlebih.

Namun, jika tidak mengonsumsi minuman beralkohol sama sekali, pria tetap punya 'bakat' berperut buncit. Stres bisa menjadi salah satu penyebabnya. Saat stres, nafsu makan akan meningkat. Akibatnya, pria akan makan dalam porsi berlebih.

Memang, tidak mudah mengajak pria agar mau berdiet. Yang perlu Anda sadari, jika ingin pasangan berdiet, mau tak mau, Anda juga harus ikut menjalani program diet bersamanya.
Jangan cuma menyuruh pasangan bergaya hidup sehat. Sebagai pasangan, Anda mesti kompak menerapkannya bersama. Jangan cemas dulu. Sejumlah kiat berikut ini layak dicoba.

- Bila pasangan hobi jajan makanan ‘berat’, sebaiknya Anda mulai lebih sering menyediakan masakan ‘rumahan’ untuknya, terutama di saat sarapan dan makan malam. Anda tetap bisa kok, menyajikan makanan kesukaannya, dengan memilih bahan-bahan yang menyehatkan. Misalnya ganti bahan olahan masakan yang mengandung lemak jenuh, seperti santan, susu full cream dengan susu kacang kedelai.

- Jangan memenuhi lemari makanan dengan keripik kentang, kacang kulit, atau pop-corn plus minuman bersoda. Gantilah dengan dengan buah-buahan, roti gandum, serta air mineral kemasan. Jangan menyimpan makanan siap saji seperti nugget, kentang goreng, mi instan atau kornet.

- Jangan biarkan dia makan terlalu cepat. Kebiasaan makan dengan cepat ternyata dapat membuat tubuh semakin gemuk. Sebab, rasa kenyang baru terasa setelah 15-20 menit setelah kunyahan pertama. Solusinya, ajak ia ngobrol santai sambil makan.

- Jika dia sering nambah, mulailah mengurangi sajian nasi di meja makan. Sebaliknya, porsi sayuran diperbanyak. Jadi, jika dia masih lapar, tapi nasi sudah habis, pilihannya tinggal dua. Berhenti makan atau menyantap sayuran.

- Jangan biarkan si dia langsung tidur selepas makan. Sebab, sewaktu tidur tubuh menjadi sangat relaks, sehingga gerakan usus amat lambat. Karena tidak ada kalori yang terbuang, lemak yang masuk bisa langsung menumpuk di dalam tubuh. Jadi, harus ada jeda antara antara waktu makan dan tidur, setidaknya selama 30 menit.