Senin, 28 Mei 2012

Beda Lapar Fisik dan Lapar Psikologis



img
Ilustrasi (Foto: loseweight4good)
Jakarta, Lapar merupakan sinyal fisik yang menandakan perut harus segera diisi alias makan. Tapi ada beberapa orang yang selalu makan di saat perut sebenarnya tidak lapar. Bagaimana membedakan lapar fisik dan hasrat lapar?

Lapar fisik adalah fungsi biologis tubuh untuk makan dan mengganti energi yang hilang. Sedangkan hasrat lapar merupakan salah satu kebutuhan psikologis, yaitu keinginan makan disaat perut tidak merasa lapar.

Makan ketika perut tidak merasa lapar dapat menyebabkan seseorang makan berlebihan, makan tidak sehat dan akibatnya banyak masalah atau gangguan-gangguan kesehatan yang diperoleh.

Seperti dilansir dari Familyeducation, ada beberapa teknik untuk membedakan lapar secara fisik dan hasrat lapar, yaitu:

Lapar secara fisik
  1. Secara fisiologis seseorang merasakan perut lapar dan tak bertenaga
  2. Keinginan makan tidak akan hilang walaupun Anda mencoba untuk menunggu
  3. Keinginan makin besar seiring berjalannya waktu
  4. Tidak ada kegiatan lain yang dapat menghilangkan lapar, selain makan
Hasrat lapar atau keinginan psikologis
  1. Secara fisiologis Anda tidak merasa lapar
  2. Keinginan makan akan menghilang jika mencoba untuk menunggu
  3. Keinginan tidak meningkat seiring waktu
  4. Melakukan hal yang lain dapat mengalihkan keinginan Anda untuk makan

Sangat penting menentukan keinginan makan karena seseorang benar-benar merasa lapar atau hanya kebutuhan psikologis. Hal ini karena makan disaat perut tidak benar-benar merasa lapar dapat menimbulkan efek yang buruk bagi kesehatan.

Efek nyata dengan memenuhi hasrat lapar adalah obesitas, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke atau penyakit-penyakit degeneratif lainnya.

Sinyal fisik lapar dapat meyakinkan bahwa Anda benar-benar dalam keadaan lapar. Sinyal lapar bisa datang dari perut, ketika ada pemberitahuan bahwa ia dalam keadaan kosong atau dari otak yang memberitahu bahwa tubuh kekurangan energi.

Sinyal perut dapat berupa kram, rasa sakit atau perasaan hampa. Sedangkan sinyal dari otak berupa pandangan kabur, konsentrasi menurun, sakit kepala atau kelelahan.

Sedangkan hasrat lapar biasanya dipicu oleh aroma makanan, melihat makanan favorit, iklan di televisi atau hanya mengetahui bahwa ada camilan di rumah. Kebiasaan makan sambil menonton televisi dapat memicu hasrat lapar.

Sebenarnya hasrat lapar bisa dihindari dengan mencoba mengabaikan apa yang ingin Anda makan dengan melakukan hal-hal lain, selain makan.

Stres juga dapat memicu keinginan makan secara emosional. Dengan mempraktikkan teknik pengurangan stres seperti mandi air hangat, berjalan, latihan relaksasi atau yoga, bisa mengurangi hasrat lapar.

Minum air putih juga bisa menjadi solusi. Tetapi jika keinginan makan begitu besar, makanlah sesuatu yang sehat seperti wortel atau apel, dan bukan junk food atau makanan tak sehat lainnya.