Senin, 28 Mei 2012

Pendidikan Jasmani Dorong Nilai Pelajaran Anak Lebih Bagus


img
(Foto: Thinkstock)

Jakarta, Banyak orangtua yang memantau perkembangan pendidikan anak dari nilai-nilai ujian, mata pelajaran atau rapornya.

Kadangkala jika nilainya jelek, orangtua bukannya mendorong atau memberi solusi untuk memperbaiki nilai, tapi justru menyalahkan anaknya.

Lebih baik jika para orangtua ingin nilai anaknya membaik atau meningkat, dorong anak untuk aktif mengikuti pendidikan jasmani.

Hal ini didasarkan pad hasil studi baru di Swedia yang mengungkapkan bahwa peningkatan pendidikan jasmani anak dapat memperbaiki bahkan meningkatkan nilai-nilai mata pelajarannya di sekolah.

Peneliti Swedia mendapatkan kesimpulan ini setelah mengamati lebih dari 200 anak selama 9 tahun. Ke-200 anak tersebut dibagi menjadi 2 kelompok: intervensi dan kontrol.

Anak-anak di kelompok intervensi menerima pendidikan jasmani lima hari seminggu ditambah pelatihan keterampilan motorik-fisik tambahan seperti keseimbangan dan koordinasi. Sedangkan anak-anak di kelompok kontrol pendidikan jasmani biasa.

Hasilnya, 96 persen anak-anak di kelompok intervensi mencapai nilai yang memadai untuk naik ke jenjang sekolah menengah dibandingkan dengan 89 persen anak-anak di kelompok kontrol.

Perbedaan ini juga sangat kentara pada anak laki-laki (96 persen pada kelompok intervensi dan 83 persen di kelompok kontrol). Anak laki-laki dalam kelompok intervensi memiliki nilai yang lebih tinggi di mata pelajaran Bahasa Swedia, Bahasa Inggris, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan daripada anak laki-laki di kelompok kontrol.

Studi ini juga menemukan bahwa pada saat mencapai kelas 9, 93 persen siswa dalam kelompok intervensi memiliki keterampilan motorik-fisik lebih baik dibandingkan 53 persen siswa dalam kelompok kontrol.

"Di Swedia, awalnya pendidikan jasmani diberikan dalam 3 kali seminggu namun sayangnya kini telah diubah menjadi 1-2 kali seminggu saja," ungkap peneliti Ingegerd Ericsson dari Malmo University seperti dilansir dari HealthDay.

"Padahal kami telah mengkonfirmasi secara ilmiah bahwa pendidikan jasmani harian dan pelatihan kemampuan motorik-fisik tidak hanya meningkatkan kemampuan motorik tetapi juga prestasi di sekolah," ujarnya.