Kamis, 03 Mei 2012

Hati-hati, Tidur Larut Malam Picu Anak Jadi Jahat


Hati-hati, Tidur Larut Malam Picu Anak Jadi Jahat
Aturlah jam tidur anak/ilustrasi


Tidur larut malam tidak sehat, kata tim pekerja sosial. Lagipula, bisa memperbesar kemungkinan seorang anak menjadi kriminal.
Fresh in de Les, itulah nama proyek yang diterapkan di De Baarsjes, sebuah permukiman di Amsterdam. Secara konkret polisi dan pekerja sosial berpatroli hingga sekitar pukul 22.00. Mereka mendatangi anak-anak yang belum tidur dan jika mungkin juga berbicara dengan orangtua.
Kebanyakan anak menyatakan dirinya telah berumur 13 tahun dan boleh tidur larut malam. Demikian Radio 1 melaporkan. Atau mereka mengatakan itu urusan orangtua, bukan urusan polisi dan pekerja sosial.
Kendati demikian, berkat patroli di Amsterdam-West tersebut, banyak anak akhirnya pulang ke rumah mereka. Menentukan jam tidur memang adalah urusan orangtua, tapi beberapa orangtua senang anak-anak mereka mendengar sendiri dari orang lain kapan sebenarnya waktu untuk tidur.
Menetapkan jam tidur, kadang-kadang sangat perlu. Seorang anak laki-laki di jalan menceritakan biasanya pulang menjelang pukul 22.00, lalu mandi, makan, main komputer, dan tengah malam baru tidur.
Tidur larut malam tidak sehat bagi anak-anak, kata pihak pekerja sosial di Amterdam-West. Anak-anak sering tidak sarapan dan terlambat sekolah. Di sekolah mereka tidak bisa berkonsentrasi atau bahkan tertidur.
Seperti dilaporkan Radio Nederland, distrik wilayah kota tersebut tak keberatan jika sesekali anak-anak berkeliaran hingga larut malam. Namun di De Baarsjes banyak sekali anak-anak yang begadang. Hal itu menimbulkan masalah tidak hanya untuk anak-anak itu sendiri tapi juga untuk penduduk yang tinggal di wilayah tersebut.
Mereka merasa tidak aman dengan anak-anak yang berkeliaran hingga larut dan kadang suka mengumpat serta melakukan pengrusakan. Polisi dan politisi khawatir mereka nantinya akan melakukan tindak kriminal. Dan itu sudah banyak contohya di wilayah itu.
Sayangnya anak-anak yang berkeliaran hingga larut itu tidak dihukum atau didenda. Tak ada pula jam malam. Distrik kota Amsterdam itu hanya berharap orangtua mereka bisa mengawasi anak-anaknya dengan baik.
Diharapkan pula agar sekolah dan orangtua saling berdiskusi membicarakan tingkah laku anak-anak mereka. Karena, begitu yang berlaku di Amsterdam-West: Tak ada salahnya saling memperhatikan.

 Polisi dan pekerja sosial berkeliling distrik Amsterdam-West pada malam hari. Mereka mencari anak-anak yang masih berada di jalan malam itu, padahal jam-jam seperti itu mereka seharusnya sudah tidur.