Penerapan desain yang berwawasan lingkungan telah berkembang pesat di berbagai kawasan perumahan di Indonesia. Desain inilah yang diterapkan arsitek Achmad D Tardiyana atau yang akrab disapa Apep pada rumah tinggalnya yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
Ada dua aspek yang menjadi dasar pertimbangan Apep dalam merancang rumah seluas 330m tersebut. Pertama, ia ingin agar rumah ini kontekstual baik terhadap sosial masyarakat maupun keadaan lingkungan sekitar yang berupa perkampungan padat penduduk dengan pemandangan ke arah lembah. Kedua, biaya yang dimilikinya terbatas untuk membangun rumah ini. Oleh karena itu dalam pendekatan desainnya, Apep memilih wujud rumah yang pada tipologi bangunan disekitarnya, yakni bangunan dua lantai dengan atap pelana dan massa bangunan yang “ramping”.
Halaman muka rumah dipagari oleh tanaman dan turap batu kali sehingga fasad terasa lebih bersahabat. Dalam penataan ruang, Apep memakai lantai dasar rumahnya untuk ruang multifungsi, yakni area perpustakaan sekaligus ruang diskusi jika ada tamu yang berkunjung. Tempat duduk di area ini didesain menyerupai teater semi outdoor dengan penyekat berupa deretan lemari rak buku yang mudah digeser untuk memberikan akses masuk saat diperlukan.
Di lantai satu, Apep menata balkon untuk area duduk bersantai, ruang menonton TV yang menyatu dengan ruang makan dan dapur serta satu kamar tidur dengan kamar mandi. Di lantai dua, terdapat satu ruangan luas untuk ruang kerja, ruang perpustakaan, kamar tidur utama dan balkon yang seolah-olah “menyembul” di tengah atap rumah. Untuk konstruksi rumah yang ekonomis, Apep memakai material yang lebih murah berupa bahan lokal seperti bambu, batu bata dan kayu bekas perahu yang didaur ulang.