Seperti dikutip dari Parenting, ada beberapa penyakit yang bisa bertambah parah saat malam hari, yaitu:
Asma dan alergi
Anak yang memiliki asma atau alergi tertentu, biasanya akan bertambah parah saat malam hari. Santiago Martinez, MD ahli alergi anak dari Florida State University Medical School di Tallahassee menuturkan saat malam hari kadar hormon kortisol akan menurun, padahal hormon ini memiliki fungsi dapat mencegah asma. Selain itu beberapa alergen kemungkinan banyak terdapat di kamar anak, sehingga meningkatkan paparannya saat anak sedang tidur.
Untuk mengatasinya sediakan selalu obat semprot asma di sekitar tempat tidur anak dan juga menyediakan ventilasi yang baik di kamar anak. Beberapa orangtua ada yang melakukan imunoterapi, yaitu memaparkan sejumlah kecil alergen ke tubuh anak sehingga sistem kekebalannya mulai terbangun. Selain itu rajin membersihkan kamar anak untuk mencegah paparan alergen.
Batuk
Hampir semua batuk akan bertambah buruk saat malam hari. Hal ini karena sebagian aliran darah ke saluran pernapasan akan mengalami perubahan saat anak sedang berbaring dan juga udara yang kering dapat memperburuk keadaan. Selain itu batuk yang terjadi biasanya disebabkan oelh infeksi virus yang menetap di saluran napas bagian atas dan akan menyerang saat anak sedang dalam kondisi tidak fit.
Orangtua bisa memberikan obat yang diresepkan dokter untuk mengurangi pembengkakan di saluran udara dan meringankan ketidaknyamanan. Usahakan untuk memberikan temperatur kamar yang pas, jika udara terlalu dingin biarkan anak untuk berada di tempat yang hangat selama 15 menit sedangkan jika udara terlalu panas biarkan AC kamar menyala selama 5 menit.
Demam
Suhu tubuh secara alami akan naik saat menjelang malam hari, sehingga demam yang ringan di siang hari akan mengalami peningkatan suhu saat malam hari atau ketika anak sedang tidur.
Untuk mengatasinya lakukan pengukuran suhu tubuh secara berkala dan memberikan obat penurun panas sebelum anak tidur. Usahakan untuk membantunya tetap terhidrasi dengan memberinya minum saat terbangun dari tidurnya. Jika kondisi tidak membaik saat pagi harinya, maka segera periksa ke dokter.
Kulit gatal
Karena saat anak tertidur atau dalam posisi berbaring, maka akan jauh lebih mudah bagi anak untuk terfokus pada rasa gatalnya baik yang disebabkan oleh gigitan serangga, eksim atau alergen lain.
Untuk mengatasinya orangtua bisa memberikan pelembab di kulit anak sambil memijatnya dengan lembut, karena dua hal ini bisa membantu menenangkan. Selain itu jaga kondisi kelembaban udara di kamar anak untuk menghindari kondisi yang semakin buruk.
Hidung tersumbat
Karena saat tertidur atau berbaring, lubang hidung akan semakin membengkak dan membuat kondisinya bertambah buruk. Tak jarang posisi duduk akan membuat kondisi menjadi lebih baik.
Untuk mengatasinya orangtua bisa menggunakan obat tetes atau semprot untuk hidung yang dapat melembabkan membran dan mengendurkan sekresi, sehingga anak akan lebih mudah untuk bernapas. Namun sebaiknya obat ini tidak digunakan untuk anak di bawah usia 2 tahun. Selain itu usahakan agar suhu di kamar anak tidak terlalu dingin.
Sakit telinga
Saat berbaring akan meningkatkan pengumpulan cairan atau fluida sehingga memberikan tekanan yang lebih pada jaringan di telinga yang meradang. Hal ini yang membuat anak akan semakin menderita akibat sakit di telinganya saat malam hari.
Untuk mengatasi rasa sakitnya, anak bisa diberikan ibuprofen atau acetaminophen jika berusia di atas satu tahun. Namun ada juga cara alami untuk meringankan rasa sakitnya, yaitu dengan mengusapkan kain yang hangat di sekitar telinga anak yang sakit.