Area balkon jadi cantik dengan memanfaatkan olahan kayu sisa kusen dan taman rumput.
Rumah yang ramah lingkungan tak hanya dilihat dari banyaknya tanaman dan bukaan dinding yang membuat cahaya bisa masuk ke ruangan. Ternyata, rumah ramah lingkungan pun bisa dilihat dari “kedekatan” rumah dengan kondisi lingkungan sekitar.
Area fasad rumah, adalah salah satu elemen yang berhadapan langsung dengan lingkungan. Fasad rumah ini oleh pemiliknya, Angga Prasetya, ingin dibuat seolah menyatu dengan lingkungan. Bentuknya tidak terlihat kontras, seolah sama dengan bangunan sekitar yang berusia lebih dari 30 tahun.
Uniknya, desain rumah ini justru terasa kekiniannya. Pemanfaatan material daur ulang dan olahan taman di balkon menjadi solusi terbaru yang diterapkan oleh arsitek rumah ini , Faizal Syamsalam. Balkon dibuat simpel, hanya memiliki lebar 1,2m, namun kaya makna. “Kayu pagar memanfaatkan sisa potongan bongkaran kusen. Selain itu area balkon ini bisa dimaksimalkan untuk penyerapan air hujan yang jatuh dari genteng,” ujar arsitek muda ini.
Awalnya area balkon ini adalah bidang horisontal yang mencirikan tipologi bangunan di bangunan sebelumnya dan bangunan sekitarnya. “Ternyata tak hanya menjadi bidang aksen bangunan, olahan desain terbaru menjadikan area dibelakang bidang tersebut bisa difungsikan sebagai balkon,” ujar arsitek lulusan Universitas Parahyangan ini.