Pernah baca soal teori motif dan warna? Katanya, corak yang ramai seperti bentuk lingkaran perlu dihindari di ruangan sempit. Benarkah itu?
Memang benar, corak yang besar dan berbentuk mencolok akan membuat mata terfokus ke sana. Akibatnya, bidang tersebut akan terasa lebih dekat dengan kita. Itulah mengapa ruangan bisa terasa lebih sempit. Kalau tak percaya, bandingkan saja dengan dinding polos berwarna ringan.
Tapi, tenang. Ruangan terbatas bukan berarti harus serba polos, kok. Contohnya kamar mandi di kediaman Lusi J. Prasetio ini. Percaya tidak? Lebar kamar mandi ini tak sampai satu meter, dan satu sisi dindingnya dihiasi oleh keramik berpola polkadot. Namun, ruangan tak terasa sempit, loh.
"Banyak orang tak percaya, 80cm sudah cukup untuk kamar mandi. Tapi, ternyata tidak sesempit itu, kan?" ujar Lusi. Sebagai konsekuensinya, memang seluruh ruangan dibuat bernuansa putih, kecuali lantai yang menggunakan keramik bertekstur warna hitam. Area shower pun dibatasi oleh pintu kaca agar terlihat transparan.
Tak hanya itu, Lusi menambahkan, "Cermin sengaja dipasang di sepanjang dinding untuk menciptakan ilusi ruang." Dengan begitu, penggunaan keramik bermotif polkadot pada satu sisi dinding tentu tak masalah.
Benarkah cukup begitu saja?
Tunggu dulu. Ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan. Sadarkah Anda satu hal penting lain dari ruangan ini? Warna yang digunakan hanya dua macam, yaitu hitam dan putih alias monokromatik. Bahkan, motif polkadot yang menjadi aksen pun berwarna sama.
Jadi, tak perlu takut bermain corak. Asal, mainkan juga elemen-elemen lainnya agar seimbang.