Mengakomodasi kebutuhan anak-anak yang masih berusia balita, seorang ibu mendesain innercourtyard huniannya menjadi taman bermain anak. Taman ini didesain tidak hanya memperhatikan keindahannya saja tetapi juga mempertimbangkan unsur kenyamanan dan keamanan sehingga anak bebas untuk bereksperimen.
Halaman belakang seluas 350 m2 tersebut dioptimalkan untuk menampung seluruh aktivitas mereka dalam bentuk taman bermain. Dalam hal ini keluarga Frans bekerja sama dengan Fiify Eluza dan tim desain dari Bougainvillea Cipta, untuk mewujudkan impian mereka membuat taman bermain buat buah hati mereka.
Anak perempuan pada umumnya suka bermain rumah-rumahan karena mereka lebih sering berinteraksi dengan ibu sebagai figur yang dalam kehidupan sehari-hari selalu berada di rumah. Semua kegiatan seperti itu, dianalogkan dalam suatu ruang hunian mini imajinasi anak-anak berupa play house.Sebuah play house lengkap dengan swinging dan sliding untuk bermain anak-anak, menjadi poin utama dari taman bermain ini.
Area playground dikelilingi oleh halaman rumput manila yang tertata rapi dan bersih sehingga berkesan lapang dan luas. Komposisi semak heterogen pada bidang tepi pagar dibuat untuk melunakkan kesan masif dinding pagar yang terasa mengungkung. Mengelilingi area taman ini perancang membuat sarana jogging track dari pengerasan batu templek hitam yang disusun acak, sebagai fasilitas untuk berlari dan bermain sepeda bagi anak-anak.
Sebuah gazebo sederhana melengkapi area di seputar playhouse yang dimaksudkan untuk tempat beristirahat orang tua ketika menemani putri mereka bermain di luar. Pepohonan yang berada di seputar area santai ini diharapkan akan tumbuh dengan kanopinya yang meneduhi area di sekitarnya. Dengan demikian kegiatan di luar ruang menjadi terasa lebih nyaman.
Lokasi : Rumah tinggal keluarga Frans dan Debbie
Kebayoran Lama-Jakarta Selatan
Landskap : Fiify Eluza dan Tim desain dari Bougainvellea Cipta