Penulis : Ade Latief
Fotografer : Syahrial Iqbal
Bagi seorang pengusaha sukses di bidang perkayuan seperti Michael Hermans, membangun rumah yang menampilkan keunggulan kayu impor dari seluruh dunia pada iklim tropis seperti di Kuala Lumpur, merupakan hal yang membahagiakan. Meskipun Malaysia adalah negara penghasil kayu tropis yang cukup besar, melalui desain rumah ini bisa ditampilkan kemungkinan pengolahan kayu impor dalam berbagai desain, cara pemasangan, penampilan dan estetika. Selainitu, keanekaragaman tersebut juga dapat mengurangi penebangan hutan di Malaysia. Gagasan rumah sebagai showcase ini menjadi landasan bagi tim arsitek Visage Architect sdn bhd dan kontraktor T H.Tham Engineering Sdn Bhd, dalam mengolah struktur serta tampilan bangunan yang unik. Konstruksi menggunakan kayu lunak memang jarang digunakan di Asia Tenggara, disebabkan oleh cuaca yang panas, lembap dan basah. Namun, justru di rumah ini ditunjukkan bahwa kayu lunak yang telah diolah perlakuan khusus dengan baik akan cukup kuat dan tahan lama. Beberapa kayu impor tersebut antara lain kayu lunak Skandinavia, kayu keras Amerika dan kayu Eucalyptus Australia yang ternyata cukup baik digunakan pada iklim tropis.
Penggunaan kayu pada sebagian besar konstruksi dan elemen bangunan telah memberi kesan “hangat” dan “ramah” pada rumah ini.
Rumah yang berlokasi di kawasan Damansara ini mengadop konsep arsitektur tropis, yaitu massa bangunan yang “tipis” agar tiap ruang diapit oleh halaman dan berbentuk formasi V agar memisahkan area privat dengan area umum seperti ruang kerja, ruang musik dan ruang hiburan. Prinsip desain lain adalah memiliki banyak bukaan berupa pintu dan jendela, beratap miring dengan overstek lebar serta antarruang dihubungkan dengan selasar terbuka sehingga sirkulasi udara segar lebih optimal. Pada ruang keluarga yang menyatu dengan ruang makan, digunakan kayu American red oak untuk lantai, American sapgum pada dinding dan American walnut pada cabinet, sedangkan pada dapur digunakan kayu Santos dari Amerika Utara. Pada lantai ruang tidur utama digunakan kayu African Mahogany sedangkan dindingnya memakai kayu African Kiat dan kabinetnya dengan kayu American Red Oak. Pada pintu dan jendela walking closet, digunakan kayu Tasmanian Oak dari Australia dan kayu Afrika sedangkan plafonnya dari kayu lapis lokal. Perpaduan ini memberi kepuasan bagi penggagasnya sekalgus menjadi tempat bernaung yang menyenangkan bagi pemilik dan kerabat yang datang ke rumah ini.
Konsultan arsitektur : Visage Architect sdn bhd
Kontraktor : T H.Tham Engineering Sdn Bhd