Memakai mesin yang meniru kerja sumsum tulang belakang untuk menghasilkan sel darah merah.
Tim peneliti dari Universitas Edinburgh dan Bristol segera melakukan uji coba darah buatan atau artificial blood di Inggris. Jika berhasil, temuan ini akan menjadi harapan besar untuk menyelamatkan ribuan nyawa yang membutuhkan donor darah dalam situasi genting.
Seperti dikutip dari Daily Mail, tim mengambil sel-sel induk dari tali pusar embrio. Dengan sebuah mesin yang meniru kerja sumsum tulang belakang, mereka lalu mengembangbiakkan sel-sel tersebut untuk memproduksi sel darah merah dalam jumlah besar.
Secara fungsional, sel darah merah yang dihasilkan di laboratorium tersebut tidak berbeda dengan sel darah merah yang diproduksi langsung oleh sumsum tulang belakang di dalam tubuh. Sebab, mesin yang digunakan meniru cara kerja sumsum tulang belakang.
Profesor Marc Tuner dari Universitas Edinburg mengatakan timnya berupaya memproduksi darah sintetis bergolongan O-negatif. Mengapa? Karena jenis golongan darah itu dianggap paling universal yang dapat digunakan untuk menransfusi sekitar 98 persen dari jumlah populasi manusia di dunia. "Selain dijamin bebas infeksi, juga dapat digunakan semua jenis golongan darah."
Tuner memperkirakan bahwa dalam dua atau tiga tahun lagi sudah dapat melakukan ujicoba terhadap manusia. Dan, segera disusul dengan percobaan terhadap pasien dalam skala lebih besar.
Terlepas keberhasilan rekayasa tersebut, pegembangan sel darah merah sintetis mendapat kritik dari sejumlah kalangan. Ada yang menyebut cara itu sebagai bentuk penjarahan janin demi menciptakan 'suku cadang' untuk memajukan ilmu kedokteran.
Tapi, Turner, yang penelitiannya didanai Wellcome Trust, mengatakan, "Ada banyak kerangka peraturan untuk memastikan bahwa sel-sel induk tersebut diperlakukan dengan hormat atas alasan ilmiah dan medis, bukan hanya untuk main-main."