Memang merencanakan berapa anak yang akan dilahirkan adalah hak masing-masing individu. Tiap pasangan mempunyai pertimbangan berbeda mengapa ingin punya anak dua, tiga, empat, bahkan lebih anak. Terlepas dari itu semua, ada hal-hal yang seharusnya dijadikan pertimbangan, yakni pertimbangan medis maupun psikologis.
Berikut pertimbangan medisnya: - Usia ibu Perempuan yang hamil dan melahirkan di atas usia 35 termasuk kehamilan dengan risiko tinggi.
- Operasi sesar Bila kelahiran anak pertama dan kedua melalui operasi sesar, biasanya dokter akan membatasi hanya boleh malahirkan melalui operasi sesar maksimal sebanyak tiga kali. Pertimbangannya, pembedahan yang dilakukan di tempat sama lebih dari tiga kali berisiko tinggi.
- Kontraksi rahim Perempuan yang pernah hamil dan melahirkan lebih dari empat kali beresiko mengalami kontraksi yang buruk pada saat persalinan dan perdarahan setelah persalinan karena otot rahimnya lemah.
-Kehamilan risiko tinggi Apa saja risikonya? Bayi lahir belum cukup bulan, bayi lahir dengan berat badan rendah, perdarahan sebelum dan sesudah kelahiran, janin mati dalam kandungan, dan keracunan kehamilan atau preeklamsia/eklamsia.
Pertimbangan psikologis: Dari faktor ibu, hamil dan melahirkan berulang kali apalagi kalau jaraknya rapat tentu akan membuat ibu merasa lelah. Energinya terkuras untuk kehamilan dan persalinan ini, apalagi kalau kehamilannya termasuk kehamilan yang sulit.
Sedang dari faktor anak, karena mempunyai saudara banyak, ada risiko anak-anak pun harus “berebut” perhatian dengan kakak/adikknya, termasuk yang masih dalam kandungan. Akibatnya tak jarang anak-anak malah terus berulah untuk mendapat perhatian. Meski ada juga sisi positifnya mempunyai saudara banyak, yakni terlatih kemandiriannya.