Penyakit diabetes kronis dapat menyebabkan timbulnya komplikasi, salah satunya adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Itulah sebabnya, penyakit jantung koroner merupakan penyumbang kematian terbesar (sekitar 40 persen) di antara pasien penderita diabetes (diabetesi).
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Budiman Darmowidjojo, kadar gula darah yang tinggi akan mengganggu sistem hormonal sehingga kadar hormon tertentu akan meningkat. Akibatnya, tekanan darah ikut melonjak.
“Sekitar 60-80 persen diabetesi menderita hipertensi, dalam jangka panjang akan menimbulkan komplikasi yang berujung pada kecacatan,” ujarnya dalam acara press conference Jakarta Endokrin Meeting dan Jakarta Diabetes Meeting di Jakarta.
Ia menjelaskan, komplikasi penyakit akibat diabetes dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari lamanya penyakit, tingginya gula darah, usia, hipertensi, merokok, serta protein di urine.
“Makin tinggi kadar protein, makin besar risikonya terkena penyakit jantung,” paparnya.
Oleh karena itu, terapi pengobatan diabetes ditujukan untuk menjaga kadar gula darah tetap normal dan menghindari komplikasi baik yang kronis maupun akut. “Kalau sudah telanjur komplikasi, susah diobatinya,” imbuhnya.
Data tahun 2.000, jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 8,4 juta orang dan menjadikan Indonesia menempati ranking keempat dalam jumlah penderita diabetes di dunia. Pada tahun 2030 nanti, diperkirakan jumlahnya akan naik menjadi 21,3 juta orang.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan, sebaran pasien diabetes di Indonesia yang melebihi 1,5 persen penduduk ada di Provinsi Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara. Menurut Budiman, hal itu mungkin terkait dengan gaya hidup dan pola makan.