Berbeda dari umumnya, taman sebuah rumah di Pulo Mas, Jakarta Timur ini tidak mengedepankan aspek fungsi tetapi lebih pada aspek keindahan. Pendekatan desain dari perancang Widjatmiko Heru dari Agla Pradipta Tama berawal dari keinginan pemilik untuk membuat taman bergaya Eropa pada kaveling seluas seluas 600 m2 di samping rumahnya. Hamparan bunga penuh warna, gemericik air dari kolam pancuran dan mengalir ke sungai, jalan setapak yang berliku, jembatan, shelter dan ayunan, merupakan gambaran sepintas taman bergaya Eropa ini. Untuk merealisasikan mimpi pemilik, perancang mengeksplorasi data florikultura tanaman hias bunga yang cocok tumbuh di dataran rendah seperti Jakarta ini. Beberapa jenis tanaman hias seperti Ixora, Cassandra, dan Lantana terbukti mampu menghasilkan bunga yang terus muncul sepanjang tahun. Sayangnya sebagian besar tanaman tersebut berupa tanaman semusim yang mampu bertahan 6 – 8 bulan saja. Data tersebut menjadi bahan pertimbangan saat merencanakan komposisi tanaman.
Dalam menata layout-nya, perancang harus mempertimbangkan posisi taman yang memisahkan bangunan utama rumah dengan garasi dan lapangan parkir. Selain itu, ada permintaan pemilik untuk menikmati taman dari arah teras dan ruangan keluarga. Maka sebagai tahap awal, taman dipisahkan dari garasi dengan pagar yang disamarkan dengan tanaman. Untuk akses ke dalam, bisa melalui pintu yang dihubungkan dengan pathway berliku di antara komposisi tanaman yang dibuat melingkar mengelilingi taman dan diberi percabangan sebagai alternatif lintasan. Jalur inilah yang dikembangkan oleh perancang agar mendapatkan “sensasi” petualangan yang tidak sekadar mengutamakan keindahan visual semata-mata.
Ketika melewati pintu, kita akan menemui gazebo dengan gapura lengkung sebagao menjadi pembuka menuju ke taman di dalam yang sifatnya pribadi. Bangunan dari kayu kelapa dengan atap sirap ini dilengkapi oleh pohon dadap merah dan tanaman yang heterogen berwarna hijau. Kemudian, kita akan menyeberangi jembatan kayu dengan aliran air yang bermuara dari kolam di sisi gazebo. Kemudian, kita akan menemui area di tengah penataan taman yang sengaja diisi penuh dengan tanaman berbunga / blooming area yang seolah-olah tumbuh tak beraturan di antara tepian aliran “sungai” bebatuan. Beberapa peneduh yang bertajuk “transparan” seperti kayu putih, liang liu dan palem sengaja dihadirkan. Sensasi penuh warna menjadi semakin lengkap dengan hadirnya unsur air yang bersumber dari waterwall dan seolah-olah mengalir ke semua sudut taman sehingga semakin menggelitik indera pendengaran dan menggugah emosi.
Lokasi : Rumah Tinggal Di Pulo Mas – Jakarta Timur