Pemilik vila menginginkan sebuah tempat peristirahatan untuk “menyingkir” sejenak dari
rutinitas harian dan keramaian kota. Karena itu, pemilik vila memilih lokasi yang terpencil di daerah Dago Bengkok, Lembang dengan luas lahan 4000 m2. Posisi lahan berada di lereng bukit sehingga kontur tanahnya sangat curam. Konsep arsitektur vila ini muncul berdasarkan kebutuhan pemilik vila akan sebuah ruangan untuk tempat berkumpul dengan pemandangan terbaik ke arah lembah dan Bandung City View. Arsitek Alex Santoso menyusun dua massa bangunan berbentuk kotak persegi panjang yang ditempatkan saling tegak lurus dengan jarak 8 m sehingga menghasilkan ruangan diantaranya yang digunakan untuk ruangan keluarga dan ruangan makan. Bagian atap ruangan ini diangkat setinggi 1 meter dari ketinggian massa bangunan agar diperoleh pemandangan yang optimal. Bangunan berbentuk geometris ini diberi finishing berwarna monokromatis yaitu putih, abu-abu dan coklat tua agar lebih menonjolkan keindahan lanskap dan alam sekitarnya. Struktur vila ini menggunakan konstruksi beton bertulang konvensional dan atap datar dari dak beton yang diberi lapisan anti bocor/waterproofing agar siap dijadikan greenroof dengan tambahan gazebo atau bale bengong. Dinding keliling bangunan banyak menggunakan bukaan-berupa pintu dan jendela dari bahan kaca tembus pandang. Konsep interiornya pun didesain sederhana dan sangat fungsional. Di depan ruangan keluarga dan ruangan makan, terdapat teras luar yang luas yang dilengkapi dengan area duduk. Sekat pembatas antara kedua ruangan tersebut berupa pintu geser dari bahan kaca tembus pandang.
Lokasi : Desa Mekarwangi – Kecamatan Lembang, Kabupaten Badnung Barat, Jawa Barat
Arsitek : Wastu Cipta Parama – architects & designers
Tim Arsitek : Alex Santoso, Rizky Indraswary, Astrid Naomi, Hegiasri.
Kontraktor : Pipih Priyatna
Struktur : Hermanto Subagiyo
Furnitur : Rachmat
Pemilik : Bpk.Timmy & Ibu Christine