Ada stereotip mengenai karakter anak yang muncul berdasar urutan lahir anak. Si sulung biasanya cenderung memiliki sifat memerintah atau bossy, anak tengah cenderung supel, anak tunggal cenderung egois, dan anak bungsu cenderung manja. Benarkah?
Psikolog Hospital for Sick Children di Toronto, Dr Sandra Mendlowitz, tak menampik bahwa urutan kelahiran memengaruhi karakter seorang anak.
Anak tertua biasanya memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga adik-adiknya serta sebagai pemimpin. Situasi ini membantu dalam membangun rasa percaya diri, kedewasaan, kepemimpinan, kemampuan perencanaan, dan prestasi. Namun, karakter 'kakak tertua' sering digambarkan sebagai bossy.
Anak bungsu dianggap sebagai 'bayi' dalam keluarga dan sering dimanjakan. Ini membuat mereka tumbuh menjadi seseorang yang lucu, senang mengambil risiko, lebih bahagia, ramah, suka mencari perhatian dan lebih sensitif dibandingkan saudara-saudaranya.
Anak tengah diposisikan di antara dua ekstrem, anak tertua dan anak bungsu. Sehingga, mereka berusaha untuk melakukan hal-hal yang berbeda. Si anak tengah adalah negosiator yang ramah, pandai bersosialisasi, dan patuh. Namun, anak tengah cenderung lebih pemberontak dari saudara mereka.
Namun, Mendlowitz menegaskan, urutan kelahiran memainkan peran yang relatif kecil dalam menentukan kepribadian, hanya lima persen. "Ada banyak faktor lain yang menentukan siapa kita dan bagaimana kita akan menjadi seseorang," katanya seperti dikutip dari Times of India.