Rokok tak hanya menyebabkan penyakit serius seperti jantung, paru-paru atau kanker, tetapi juga merusak penampilan seperti membuat kulit keriput, gigi kuning dan juga rambut rontok yang berpotensi mempercepat kebotakan.
Jumlah nikotin dan karbon monoksida dalam rokok telah ditemukan dapat membatasi aliran darah. Hal ini terjadi karena setiap kali jumlah nikotin bertambah di dalam otak, menyebabkan tubuh mengaktifkan hormon stres sehingga membebaskan lemak yang disimpan ke dalam aliran darah.
Hal tersebut dapat mengurangi oksigen dalam aliran darah. Padahal, agar folikel rambut berfungsi secara optimal dan menghasilkan pertumbuhan rambut di tingkat normal, sel harus mendapatkan oksigen, nutrisi dan mineral dalam jumlah yang cukup.
Dilansir Livestrong, merokok telah ditemukan dapat meningkatkan kadar hormon yang bertanggung jawab untuk kerontokan rambut pada pria.
Sebuah studi di Harvard University yang meneliti 1.241 pria paruh baya, membandingkan antara perokok dan non-perokok. Temuan menunjukkan peningkatan dihydrotestosterone (DHT) sebesar 13 persen dan juga peningkatan 9 persen testosteron pada perokok.
Hormon DHT merupakan penyebab alopecia androgenetic, yaitu kebotakan yang sering terjadi pada pria dengan memperpendek pertumbuhan (anagen).
Selain itu, merokok dapat mengganggu atau merusak sistem sirkulasi yang bertanggung jawab untuk mengirimkan darah ke sel-sel yang sebenarnya dari folikel rambut.
Merokok juga diketahui dapat mempercepat penuaan. Profesor William MacNee dari University of Edinburgh mengatakan asap rokok dan polutan lainnya dapat mempercepat penuaan dengan membuat peradangan di paru-paru.