Selasa, 31 Mei 2011

Manfaat Bahasa Isyarat dengan Bayi

Bahasa isyarat mempercepat kemampuan berbicara bayi.

ilustrasi bahasa isyarat bayi (corbis.com)

Selama bulan-bulan awal setelah lahir, fisik dan kemampuan motorik bayi berkembang pesat. Bayi tumbuh dan belajar lebih cepat dibandingkan kemampuan berbicara.


Banyak bayi mampu menirukan gerakan melambai sebelum mampu mengucapkan 'daaah' atau 'bye'. Atau, mengacungkan jari telunjuk sebelum mampu mengucapkan kata 'itu'.

Sebagai orangtua, Anda bisa memanfaatkan kemampuan meniru bayi yang luar biasa.

Berkomunikasi lewat bahasa isyarat membuat bayi cepat tanggap. Orang dewasa pun bisa lebih mengerti keinginan-keinginan bayi.

Dikutip dari BabyCenter, komunikasi seperti ini bisa dibangun sekitar 9 atau 10 bulan atau bisa juga lebih cepat. Saat itu, bayi lebih ramah, mulai mengoceh, dan menggunakan suara serta ekspresi wajah untuk mendapatkan perhatian Anda.

Beberapa manfaat berkomunikasi 'bahasa isyarat' dengan bayi yang belum dapat berbicara, yaitu:

Membantu kemampuan bahasanya
Mengajari bayi bahasa isyarat tidak sulit walaupun membutuhkan kesabaran. Isyarat untuk 'minum' dengan jempol miring ke atas akan membuat komunikasi makin mudah dan menghindarkan frustasi saat anak mengutarakan keinginannya. Setelah bayi mengerti, Anda berdua bisa berkomunikasi dua arah.

Studi terbaru menemukan, kekahwatiran sebagian orangtua bahwa bahasa isyarat akan mengganggu pertumbuhan bicara anak tidaklah benar. Bahkan sebaliknya, penggunaan bahasa isyarat bersama pembicaraan akan mempercepat anak menguasai kata-kata baru.

Mendekatkan hubungan

Saat ibu atau orangtua mengajari anak, harus ada perhatian ekstra untuk membuatnya mengerti. Dalam proses itu, ibu bisa menyelipkan hal yang mendekatkan hubungan dengan anak. Seperti kata 'sayang' dengan mendekap tubuh dengan kedua tangan sendiri.

Saat bayi belajar keterampilan baru, orangtua harus memperhatikan kecepatan bayi menyerap kata. Hal penting lainnya, tetap membuat komunikasi menyenangkan. Bayi akan mulai mencoba menggunakan isyarat yang diajarkan berulang-ulang dalam beberapa hari. Bahkan, bila nyaman dengan isyarat, ia akan kreatif menciptakan bahasa 'isyarat' sendiri.

Dalam buku berjudul "Sign With Your Baby" Pakar anak Linda Acredolo dan Susan Goodwyn, menyebutkan beberapa contoh isyarat, di antaranya:

1."Makan" - menempatkan ujung jari-jari ke bibir
2."Habis" - menggerakkan kedua telapak tangan maju-mundur
3. "Mobil" - mengemudi sebuah setir imajiner
4. "Buku" - membuka lembaran buku imajiner
5. "Kelinci" - mengerutkan hidung atau menahan dua jari di kedua sisi kepala
6. "Minta" - melebarkan telapak tangan
7. "Mandi" - menyabuni dan menyiram tubuh secara imajiner

Anda bisa membuat tanda isyarat sendiri. Namun perlu diingat, lakukan berulang-ulang agar bayi cepat mengerti. Terakhir, usahakan semua orang yang berkomunikasi dengannya menggunakan isyarat yang sama agar bayi tak bingung. Selamat mencoba!