Anak-anak umumnya dipengaruhi oleh faktor emosi. Jika anak-anak melihat orangtuanya bahagia atau tersenyum saat mengonsumsi makanan tertentu maka kondisi ini akan membuat anak menginginkan makanan tersebut.
Dalam studi ini tim peneliti dari Perancis meminta 120 orang dewasa dan anak-anak untuk melihat berbagai foto orang yang sedang makan. Pada anak-anak efek dari foto jauh lebih rumit dibandingkan dengan orang dewasa.
Secara umum orang dewasa akan memperhatikan berat badan dari orang yang ada di foto, sedangkan anak-anak memiliki reaksi yang lebih kompleks dan cenderung memperhatikan ekspresi wajah foto tersebut serta tidak terlalu memperhatikan berat badannya apakah gemuk atau berat badan normal.
Jika anak diberikan foto orang dengan ekspresi wajah bahagia, maka akan membuat anak menginginkan makanan tersebut. Tapi jika diberikan foto orang dengan ekspresi jijik cenderung membuat anak-anak tidak mau mengonsumsinya.
Jika seorang anak tidak menyukai makanan tertentu, maka dengan memberikannya ekspresi wajah yang menyenangkan akan membuat anak lebih terbuka terhadap makanan tersebut.
"Reaksi yang muncul pada anak-anak kadang tidak bisa diduga," ujar peneliti Sylvie Rousset dari French National Institute for Agricultural Research, seperti dikutip dari Foxnews.
Rousset menuturkan anak-anak lebih mungkin meniru emosi orang-orang disekitarnya, karena itu ekspresi wajah yang muncul saat mengonsumsi makanan akan memiliki dampak yang lebih besar pada anak-anak dibanding orang dewasa. Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Obesity.
Bagi orangtua yang ingin anaknya menyukai makanan sehat, cobalah memberikan ekspresi wajah bahagia saat mengonsumsinya. Meskipun ekspresi wajah sering terbentuk secara otomatis ketika seseorang mengonsumsi makanan yang enak atau kurang lezat.
Untuk itu kalau orangtua mau anaknya mengonsumsi makanan sehat, maka orangtua harus memberikan contoh healthy habit pada anaknya.