Jumat, 18 November 2011

Studi: Ponsel, 'Bom Waktu' Kesehatan



Studi: Ponsel, 'Bom Waktu' Kesehatan
Anak paling rentan terpapar radiasi ponsel karena tengkoraknya lebih kecil dan tipis.




Telepon seluler bukan lagi sebuah gaya hidup namun menjadi kebutuhan hampir semua orang masa kini. Tak hanya orang dewasa, ponsel sudah menjadi pegangan wajib bahkan bagi mereka yang berusia belia.

Sejumlah ilmuwan mengingatkan, penggunaan ponsel merupakan sebuah 'bom waktu' bagi kesehatan dalam jangka panjang. Studi terbaru yang menganalisis lebih dari 200 penelitian membeberkan argumen bahwa penggunaan perangkat teknologi ini berkaitan dengan masalah kesehatan serius seperti tumor otak langka, glioma.

Dalam laporannya, ilmuwan mengingatkan risiko kesehatan penggunaan ponsel paling rentan terjadi pada anak-anak yang memiliki tengkorak kepala yang lebih tipis dan kecil. Sehingga, anak-anak lebih rentan terkena radiasi ponsel. Studi Swedia pada 2008 juga mengungkap anak yang menggunakan ponsel lima kali lebih mungkin mengalami glioma.

Sedangkan studi lain menyebut, ponsel memengaruhi jumlah sperma pada pria, masalah perilaku pada anak-anak yang ibunya menggunakan ponsel selama hamil serta kerusakan sel-sel otak.

Dalam laporannya, para peneliti menyatakan, "Pemerintah dan perusahaan telepon bisa sangat mudah melakukan banyak hal untuk mengingatkan publik khususnya anak-anak untuk mempermudah langkah keamanan," demikian laporan seperti dikutip Daily Mail.

Profesor Denis Henshaw, pakar radiasi pada manusia di Universitas Bristol, mendukung adanya peringatan pada penggunaan ponsel."Sejumlah besar orang pengguna ponsel bisa menjadi bom waktu bagi masalah kesehatan. Bukan hanya tumor otak, tetapi juga kesuburan, yang akan menjadi masalah kesehatan masyarakat serius."

Dia menyatakan, efek kesehatan dari alkohol, merokok dan polusi udara sudah lazim dibicarakan. Namun, belum ada diskusi terbuka untuk bahaya penggunaan ponsel.

Sebuah badan amal, Mobilewise mengungkap, beberapa negara seperti Prancis dan Kanada bahkan mengeluarkan larangan penggunaan ponsel di sekolah dasar serta kampanye keselamatan yang dilakukan secara luas. Sementara Departemen Kesehatan Inggris merekomendasikan tidak menggunakan ponsel pada anak berusia di bawah 16 tahun.

Tapi, banyak juga yang mempertanyakan risiko penggunaan ponsel. Konsultan bedah saraf Kevin O'Neill dari Charing Cross Hospital, mengatakan periode laten terjadinya tumor otak adalah 30 tahun, sehingga konsekuensi penggunaan ponsel belum jelas. Sebuah studi Denmark Oktober 2011 terhadap 358 ribu orang juga menyimpulkan tidak ada kaitan dengan kanker otak dengan penggunaan ponsel.