Senin, 28 November 2011

Ground Cover, Makin Rimbun Makin Cantik




Karena ingin yang praktis, lahan kosong di depan rumah biasanya ditutup dengan lapisan semen. Padahal cara tersebut justru menyebabkan terjadinya panas berlebih dan tingginya ancaman kecelakaan ringan. Ironisnya, justru inilah kecenderungan lingkungan perumahan sekarang.

Akan lebih bermanfaat jika sebagai ganti semen, digunakan beragam tanaman penutup tanah (ground cover). Selain mata disejukkan karena halaman rumah menjadi hijau, area tersebut dapat dimanfaatkan sebagai ruang bermain anak atau pun pesta kebun.

Tidak semua tanaman dapat disebut ground cover, walaupun sama-sama menutupi tanah. Ada syarat ketinggian tertentu. “Ketinggiannya sekitar 4-5cm,” jelas Arief Zul Akbar, Asisten Manager Marketing PT Istana Alam Dewi Tara.

Jenis tanaman ini tergolong bandel. Setelah tertanam dengan baik, setidaknya setelah 5 hari, Anda cukup menyiraminya 1 kali setiap hari. Untuk menjaga bentuk, tanaman dipangkas setiap 2 bulan sekali dan setelah 3 pemangkasan, tanaman kempali dipupuk.

Beberapa pilihan tamanan ground cover yang tetap diminati adalah rumput gajah mini (Pennisetum purpureum schamach), ubi hias (Ipomea batatas ‘Marguerite’), dan kacang hias (Arachis pintoi).

Namun kini rumput gajah mini variegata tengah menjadi primadona. Perawakannya serupa rumput gajah mini, hanya saja daunnya berbelang-belang.

Berbagai jenis tanaman ini biasanya dijual per meter persegi (m2). “Untuk tiap meter persegi, harganya berkisar antara Rp 12.000,- – Rp 20.000,-,” ujar Arief. Tertarik ?