Kurang cairan memengaruhi suasana hati, cenderung depresi dan lebih cepat lelah.
Berdiet sudah menjadi gaya hidup masyarakat modern, terutama wanita. Tak jarang, selama diet mereka mengurangi asupan air agar cepat memperoleh tubuh langsing.
Sebuah riset terbaru menemukan, kecenderungan depresi berhubungan dengan kekurangan air. Ini terutama ditemukan dalam diet yang dilakukan wanita. Para peneliti dari Universitas Tufts melakukan eksperimen dengan membatasi asupan air pada sekelompok responden. Sedangkan kelompok lainnya diberi asupan air sesuai yang direkomendasikan.
Dari situ diketahui, kelompok yang kekurangan cairan memiliki perubahan suasana hati yang cepat, cenderung depresi dan kelelahan. Mereka juga menunjukkan tanda-tanda amarah berlebih serta lebih sering gugup dan bingung. Kendati penyebab utamanya belum jelas, peneliti menduga hal tersebut akibat penurunan kemampuan berpikir.
Menurut para ahli, air merupakan komponen utama aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak. Jumlah air yang diperlukan masing-masing individu berbeda tergantung pada jenis aktivitas, berat fisik seseorang dan cuaca. Umumnya, tiap orang rata-rata membutuhkan 8-9 gelas air putih sehari.
Pada studi yang lain, Badan Kesehatan Dunia memprediksi, pada 2020 depresi akan menjadi penyakit nomor satu di dunia. Depresi akan menggantikan pembunuh saat ini, yakni penyakit menular dan kardiovaskular.