Remaja perokok pasif memiliki risiko dua kali lebih tinggi menderita gangguan pendengaran.
Bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Tak hanya rentan mengalami gangguan paru-paru dan jantung, perokok pasif juga memiliki risiko tinggi mengalami gangguan pendengaran.
Seperti dikutip dari laman Daily Mail, sebuah penelitian mengungkap bahwa remaja yang menjadi perokok pasif memiliki risiko dua kali lebih tinggi menderita gangguan pendengaran dibandingkan mereka yang terbebas dari paparan asap rokok.
Remaja perokok pasif lebih cenderung memiliki 'sensorineural' gangguan pendengaran, yang biasanya disebabkan oleh masalah pada koklea, bagian dalam organ telinga yang berbentuk seperti rumah siput. Kondisi itu terjadi akibat gangguan suplai darah ke telinga.
Spesialis jantung dan pembuluh darah dari Sahid Sahirman Memorial Hospital, Dr Aulia Sani, SpJP (K) FJCC, FIHA, FAsCC mengingatkan bahaya asap rokok bagi perokok pasif. Sebab, sebanyak 30 persen zat berbahaya yang terkandung dalam asap rokok masuk ke tubuh perokok aktif, sedangkan 70 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh perokok pasif.
“Bagi bayi yang terkena paparan asap rokok bisa mengalami gangguan suplai oksigen ke otaknya, menyebabkan IQ rendah dan bagi ibu hamil bisa memicu terjadinya kelahiran bayi cacat,” ujarnya.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. "Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan."
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.
Berikut sejumlah zat berbahaya yang terkandung di sebuah batang rokok:
Tar
- Dalam tubuh manusia, tar memicu terjadinya iritasi paru-paru dan kanker.
- Dalam tubuh perokok pasif, tar akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Nikotin
- Dalam tubuh manusia menimbulkan efek adiksi atau candu yang memicu peningkatan konsumsi.
- Dalam tubuh perokok pasif, nikotin akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Karbon Monoksida
- Merupakan gas berbahaya yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Pengikatan oksigen oleh karbon monoksida inilah yang kemudian memicu terjadinya penyakit jantung.
- Dalam tubuh perokok pasif, gas berbahaya ini akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.
Bahan kimia berbahaya
- Berupa gas dan zat berbahaya yang jumlahnya mencapai ribuan. Di tubuh manusia, bahan kimia berbahaya ini meningkatkan risiko penyakit kanker.
- Dalam tubuh perokok pasif, bahan kimia berbahaya ini akan terkonsentrasi 50 kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.