Selasa, 19 Februari 2013

Pada Remaja Kalsium Tak Bikin Langsing

Jika sebelumnya ada penelitian menyebutkan bahwa kalsium dapat membantu orang menurunkan berat badan, tampaknya ini tak berlaku untuk remaja. Penelitian baru membantahnya.
"10 tahun terakhir penelitian mengisyaratkan kalsium yang akan mengikat lemak dan mengambil beberapa lemak yang keluar sehingga tubuh tidak akan menyerap itu," kata Connie Weaver, seorang profesor nutrisi di Universitas Purdue.
"Kami menunjukkan bahwa tidak terjadi," imbuhnya seperti dilansir foxnews.
Dalam studi yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition ini menunjukkan lebih dari 40 remaja kelebihan berat badan dibagi menjadi dua kelompok dan kemudian secara acak untuk mengkonsumsi 1.300 atau 650 miligram kalsium per hari. Kalsium yang dikonsumsi, suplemen kalsium atau disembunyikan dalam makanan seperti makanan penutup cokelat beku yang mengandung protein susu, lemak dan mineral (sebagai lawan susu).
Selama tiga minggu, kedua kelompok ditempatkan pada diet terbatas yang sama tiga kali makan dan dua camilan sehari. Kedua kelompok mendapat makanan normal dengan cukup karbohidrat protein, lemak dan kalori untuk menjaga berat badan. Setelah istirahat, dilanjutkan kelompok percobaan selama tiga minggu, dengan remaja ditugaskan ke tingkat asupan kalsium berbeda untuk tahap kedua.
Peneliti tidak menemukan perbedaan dalam lemak tubuh dan berat badan antara kedua kelompok, menunjukkan kalsium memiliki sedikit atau tidak ada efek pada penurunan berat badan antara remaja.
Mereka juga menguji jumlah kalsium dan lemak yang dikeluarkan remaja dan tidak menemukan indikasi bahwa kalsium dapat membantu dengan penurunan berat badan dengan cara mengikat lemak dalam usus dan mencegah dari yang diserap.
Michael Zemel, yang mempelajari gizi dan obesitas di University of Tennessee mengatakan ada ulasan yang komprehensif terbaru yang menunjukkan kalsium memiliki efek signifikan pada berat badan dan lemak tubuh, tetapi ini cenderung berlaku pada orang dewasa."
Dimungkinkan terjadi pebebedaan karena remaja memiliki kebutuhan diet yang berbeda dibandingkan orang dewasa. "Ini adalah tumbuh remaja sehingga mereka menggunakan kalsium untuk pertumbuhan," katanya kepada Reuters Health.
"Mereka memiliki kebutuhan energi yang berbeda daripada orang dewasa."