(Foto: thinkstock)
Dengan teknologi yang tinggi, ilmuwan menciptakan koyo listrik sebagai cara baru untuk mengobati jerawat. Koyo ini bekerja dengan menghasilkan muatan listrik yang dapat membunuh bakteri yang berhubungan dengan jerawat. Hasilnya, bintik-bintik kecil jerawat hampir hilang dalam waktu tiga hari.
Jerawat merupakan masalah yang paling umum menyerang kulit, terutama di kalangan remaja yang menginjak masa pubertas. Untuk beberapa kasus, jerawat akan terus berlanjut hingga dewasa.
Meski umumnya muncul di bagian wajah, jerawat juga terkadang dapat muncul di bagian punggung dan dada. Kondisi ini dapat dipicu oleh kelebihan hormon yang mempengaruhi kelenjar minyak.
Kelenjar ini ditemukan didekat kulit yang melekat di akar rambut. Tujuannya adalah untuk menghindari rambut dari kekeringan dengan menghasilkan zat minyak yang disebut sebum.
Pada penderita jerawat, kelenjar akan memproduksi sebum (minyak) secara berlebihan. Kelebihan sebum tersebut akan bercampur dengan sel-sel kulit yang dapat menyumbat folikel rambut. Bakteri yang biasanya hidup tanpa membahayakan kulit akhirnya dapat menginfeksi folikel yang tersumbat tersebut, sehingga menimbulkan bintik jerawat.
Pengobatan yang biasa digunakan seperti krim benzoil peroksida, bekerja dengan mencegah penyumbatan folikel rambut dan kulit mati untuk membunuh bakteri di kulit. Piliham lain adalah antibiotik yang membunuh bakteri.
Pil kontrasepsi yang menyeimbangkan kadar hormon juga dapat membantu. Namun, kebanyakan dari perawatan ini dapat menyebabkan efek samping, seperti kulit kering, mual, kehilangan berat badan dan perubahan suasana hati.
Nah, dengan teknologi terbaru ini, koyo listrik yang digunakan terlihat seperti koyo biasa yang hanya sekali pakai. Koyo listrik ini juga tidak menimbulkan efek samping yang jelas.
Koyo listrik ini terdiri dari material menyerupai jaring yang diresapi dengan molekul tertentu. Ketika kontak dengan kelembaban pada kulit, koyo akan menciptakan medan listrik kecil yang membuat bakteri tidak dapat bertahan hidup.
Koyo ini tampaknya memiliki efek mengunci pada kulit di sekitarnya, membantu mencegah kulit mati dan bakteri. Jaringnya juga mengandung asam salisilat yang dapat menghilangkan kulit mati penyumbat folikel, dan asam azelaic untuk membunuh bakteri di pori-pori.
Koyo yang dikembangkan oleh Oplon, sebuah perusahaan Israel yang berbasis teknologi, saat ini sedang diuji coba. Sekitar 100 orang telah menggunakan koyo ini selama semalam atau sekitar enam jam.
Hasil studi ini diharapkan rampung akhir tahun ini dan koyo tersebut dapat tersedia dalam waktu dua tahun lagi.
"Jerawat adalah beban yang berat bagi pasien, terutama di akhir usia 20-an dan 30-an, yang telah menderita selama bertahun-tahun dan menyebabkan jaringan parut (bekas luka) yang lebar," jelas Dr Bav Shergill, konsultan dermatolog di Brighton and Sussex UUniversities Hospitals NHS Trust, seperti dilansir dari Dailymail.
Dr Bav menyambut setiap inovasi baru yang dapat membantu pasien jerawat. Menurutnya, asam azelaic dan benzoil peroksida (bahan aktiof pada plester) juga telah banyak tersedia di pasaran dan dikenal sebagai obat jerawat.