Ingin mengubah gaya dan warna rambut? Intip dulu tren tata rambut 'listrik' 2012.
Bagaimana rasanya memiliki aliran
listrik dalam tata rambut? Tentu saja bukan dalam arti yang sebenarnya.
Gaya rambut ini merupakan tren rambut internasional 2012 yang
dikeluarkan oleh produk penataan rambut, Matrix.
Inspirasi untuk mengembangkan tren ini, menurut Senior Product Manager Matrix Indonesia, Patricia Lauretta Viola, berasal dari tegangan arus listrik. Yaitu high voltage yang merupakan tatanan rambut tinggi dan glamor dan low voltage, atau tatanan rambut yang lebih kasual.
“Gaya high voltage atau tegangan tinggi, menampilkan gaya yang lebih formal, avant garde dan glamor cocok untuk acara pesta atau acara yang lebih formal. Sedangkan gaya low voltage adalah gaya yang lebih simpel dan cocok untuk kegiatan sehari-hari,” kata Patricia, dalam acara peluncuran tren rambut 2012, Individuality Voltage di Jakarta.
Terdapat lima pilihan tren gaya rambut untuk wanita, yang ditawarkan. Fire Flame dengan gaya rambut panjang bergelombang. Lalu ada Red Edge, untuk potongan rambut pendek ala bob.
Bagi yang suka detil layer, gaya Star Glam bisa jadi pilihan, dengan potongan layer berbentuk S. Sementara, Bronze Bolt menonjolkan cutting layer panjang nan anggun.
Ada juga gaya androgini, Rocket Rock, yang menampilkan sisi feminim sekaligus maskulin melalui potongan rambut pendek. Untuk warna rambut, red copper, red violet, gold dan mocha terlihat akan jadi tren tahun depan.
Menurut Rudy Hadisuwarno dan Gunawan Hadisuwarno, warna-warna ini juga sangat pas untuk kulit wanita Indonesia yang cenderung kecoklatan. Mereka juga mengungkapkan kalau gaya rambut ini bisa disesuaikan dengan iklim di Indonesia.
“Dari potongan rambut tidak banyak berbeda, hanya pada warnanya saja, akan lebih banyak warna merah dan highlight dengan warna berani dengan dasarnya tetap gelap,” kata Rudy.
Dalam acara ini hadir pula pemenang Hair Expo Apprentice 2010/2011 dari Australia, Jules Tognini. Menurutnya, dengan tata rambut ini, Anda bisa mendapatkan dua gaya sekaligus hanya dengan satu potongan.
“Saya menggunakan tren yang cocok dengan orang Indonesia dengan gaya cutting edge. Dan hal yang terbaik dari Dual Voltage ini adalah kita bisa memanfaatkan dua gaya sekaligus,” katanya.