Perut yang berbunyi bisa menjadi pengingat, tapi suara perut yang kadang keras atau pelan bisa juga tanpa alasan sama sekali.
Suara geraman ini berasal dari perut dan usus kecil serta bisa berhubungan dengan fungsi dari pencernaan. Pada dasarnya sistem pencernaan adalah suatu tabung panjang yang dimulai dari mulut dan berakhir pada anus. Tabung ini menghubungkan berbagai macam organ dan bagian-bagian lain yang berhubungan dengan sistem pencernaan.
Cara mendorong makanan dalam sistem pencernan manusia adalah dengan gelombang kontraksi otot yang bergerak terus menerus untuk mendorong isinya ke bawah yang disebut dengan gerakan peristaltik. Selain mendorong makanan, kontraksi ini juga membantu mengaduk makanan dan cairan pencernaan yang berbeda sehingga menjadi campuran lengket yang disebut dengan chyme.
Seperti dikutip dari Howstuffworks, Selasa (19/1/2010), perut yang berbunyi merupakan hasil dari proses mendorong makanan ini yaitu pergerakan antara benda padat, cairan chyme serta adanya gas dan udara. Perut yang berbunyi ini bisa terjadi sewaktu-waktu tidak hanya sebatas saat seseorang merasa lapar saja. Tapi jika ada makanan di dalam perut atau usus kecil, maka bunyi yang dihasilkan akan sedikit lebih tenang dan pelan.
Mengapa kontraksi otot sudah terjadi meskipun perut masih kosong?
Alasannya berkaitan dengan rasa kelaparan dan juga nafsu makan. Setelah dua jam perut kosong, maka perut mulai memproduksi lagi hormon yang dapat menstimulasi saraf lokal untuk mengirim pesan ke otak. Selanjutnya otak akan membalas dengan memberi sinyal pada otot pencernaan untuk memulai kembali gerakan peristaltik.
Gerakan peristaltik ini yang pertama untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang tidak ikut tercerna, selanjutnya gerakan ini akan membuat seseorang merasa lapar kembali. Kontraksi otot ini akan terjadi setiap jam dan berlangsung 10-20 menit hingga perut terisi oleh makanan.
Tapi jika bunyi yang dihasilkan oleh perut terlalu berlebihan, bisa jadi itu merupakan salah satu tanda ada yang tidak beres di perut seperti sindrom iritasi usus besar. Pada kasus ini biasanya diikuti dengan keluhan lain pada daerah gastrointestinalnya.
Jadi cara untuk mengontrol perut yang bunyi adalah dengan mengonsumsi makanan-makanan kecil dan jangan langsung makan yang berat serta kurangi makanan yang mengandung gas agar bunyinya tidak bertambah besar.