Racun adalah suatu zat kimia yang bisa terjadi secara alami atau hasil sintetis dari lingkungan. Terdapat dua jenis racun yang bisa merusak tubuh yaitu endotoksin dan eksotoksin.
Endotoksin adalah racun yang diproduksi di dalam tubuh ketika makanan di pecah di dalam usus besar dan melalui proses metabolisme di dalam sel.
Sedangkan eksotoksin adalah racun yang berasal dari luar tubuh bisa berupa bahan kimia atau mikroba, racun ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan, air atau udara yang tercemar.
Seperti dikutip dari Immuneweb.org, racun-racun yang masuk ke dalam tubuh ini bisa membunuh atau mematikan sel-sel dan sel yang mati ini tidak akan hidup kembali. Karena itu terkadang racun yang masuk bisa mengubah sel-sel dari DNA.
Secara alami tubuh sudah dirancang untuk memproses dan menghilangkan racun. Organ yang berperan dalam hal memproses racun adalah ginjal, hati, usus, kulit dan paru-paru. Racun di dalam tubuh ini akan dikeluarkan melalui urin, feses, keringat dan pernapasan.
Namun terkadang proses tersebut tidak berjalan mulus sehingg racun yang masuk ke dalam tubuh cenderung menumpuk. Efek racun yang ada di tubuh dapat bervariasi sesuai dengan tingkat racun yang ada.
Gejala adanya racun di dalam tubuh dan cara untuk mendetoksifikasinya:
1. Pada sistem pencernaan.
Seseorang yang memiliki kadar racun dalam tubuhnya akan menunjukkan gejala seperti sembelit, wasir, nyeri di daerah perut serta gangguan pencernaan.
2. Ketidakseimbangan kadar hormon.
Beberapa racun ada yang bertindak seperti hormon perempuan estrogen ketika masuk ke dalam tubuh, hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada perempuan yang mengarah pada gejala endometriosis dan sindrom premenstruasi. Sedangkan pada laki-laki racun yang masuk dapat menurunkan jumlah sperma.
3. Menyebabkan peradangan.
Racun yang masuk ke dalam tubuh akan dianggap sebagai benda asing sehingga dapat memicu berbagai macam peradangan. Jika seseorang sudah memiliki penyakit seperti asma, jantung atau arthritis, maka racun tersebut akan memperparah kondisinya.
4. Masalah pada kulit.
Kulit merupakan salah satu organ yang berperan dalam pengeluaran racun melalui keringat. Jika racun-racun ini sudah menutupi pori-pori kulit, maka akan timbul reaksi yang menyebabkan berbagai gangguan kulit.
5. Masalah kognitif (kecerdasan).
Racun yang berlebih di dalam tuuh bisa mengakibatkan masalah seperti kehilangan memori, perubahan suasana hati atau tidak bisa berpikir dengan jernih. Selain itu terkadang menyebabkan demensia pada orang muda.
Untuk mencegah bertumpuknya racun di dalam tubuh yang bisa menyebabkan beberapa masalah, maka diperlukan detoksifikasi bahan kimia dari dalam tubuh.
Seperti dikutip dari Buzzle, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk detoksifikasi, yaitu:
Mengonsumsi air yang cukup. Karena air bisa membersihkan sistem tubuh dan menghilangkan racun melalui keringat atau urin serta membuat seseorang tetap terhidrasi.
Mengonsumsi sayur dan buah yang mengandung serat sehingga membantu proses pencernaan dan pengeluaran racun dari dalam tubuh.
Berlatih meditasi atau yoga sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Menghindari konsumsi alkohol, merokok serta minuman berkafein, karena bisa meningkatkan kadar racun di dalam tubuh.
Menambahkan bumbu seperti ketumbar, jinten, kunyit dan biji adas dalam makanan, karena rempah-rempah ini dipercaya bisa berfungsi sebagai agen detoksifikasi dan membersihkan tubuh.