Selasa, 25 September 2012

5 Hal Wajib Tahu Seputar Suplemen


Bisa juga berdampak buruk bagi kesehatan. Ketahui faktanya.

Suplemen vitamin (istockphoto)

Selama ini banyak orang telah percaya bahwa mengonsumsi vitamin dalam bentuk suplemen secara rutin dapat menyehatkan tubuh. Tetapi, penelitian baru menemukan bahwa suplemen bukan merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan tubuh yang sehat.

Dari 78 studi yang telah dilakukan, diketahui bahwa suplemen antioksidan tidak mengurangi risiko kematian akibat penyakit, bahkan dalam beberapa kasus, suplemen justru meningkatkan risiko penyakit. Suplemen kalsium misalnya, dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung.

Alih-alih ingin sehat, justru masalah kesehatan yang Anda alami. Agar Anda jadi konsumen yang pintar, ketahui fakta-fakta penting soal suplemen vitamin berikut.

1. Vitamin tidak membantu tubuh mengatasi kebiasaan buruk Anda

"Terdapat begitu banyak penyebab timbulnya penyakit dalam kehidupan kita dan salah satu vitamin tidak dapat melindungi tubuh dari mereka semua," kata Mark Moyad, MD, direktur obat-obatan preventif dan alternatif di University of Michigan Medical Center, dikutip dari Fitnessmagazine.com
Vitamin tidak dapat secara signifikan mengurangi faktor risiko seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, polusi udara, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik yang mempengaruhi kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang cenderung lebih menempatkan kesehatan mereka dengan mengkonsumsi vitamin, karena percaya bahwa pil akan melindungi dari bahaya.
2. Konsumsi vitamin dosis tinggi bisa berbahaya
"Tubuh kita memiliki kebutuhan individu terhadap masing-masing nutrisi, dan ketika sudah terpenuhi, Anda tidak akan mendapatkan manfaat tambahan apapun dengan mengkonsumsi gizi

lebih dari makanan maupun suplemen," kata Alice H. Lichtenstein, direktur di Laboratorium Nutrisi Kardiovaskular di UniversitasTufts.

Mengkonsumsi terlalu banyak suplemen kalsium misalnya, dapat menyebabkan batu ginjal dan dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Terlebih lagi, terdapat beberapa vitamin dan mineral yang bergantung pada mekanisme yang sama untuk penyerapan.

"Jadi, jika Anda membanjiri tubuh Anda dengan satu senyawa, Anda dapat mengganggu penyerapan nutrisi lainnya," kata Lichtenstein.

3. Apa yang Anda konsumsi adalah yang terpenting

Suplemen bukan pengganti nutrisi yang ditemukan dalam makanan utuh.  Banyak senyawa dalam makanan yang dapat bekerja secara sinergis untuk menolak penyakit.
Misalnya bayam merupakan sumber zat besi, tetapi juga mengandung ribuan zat gizi lain, sedangkan suplemen zat besi hanya berisi satu zat gizi. Anda tidak akan mengalami kelebihan vitamin dan mineral selama Anda mendapatkannya dari makanan dan bukan suplemen. Oleh karena itu, konsumsi makanan yang bervariasi.

4. Anda sudah mendapatkan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh


"Banyak makanan umum yang biasa Anda konsumsi misalnya saat sarapan seperti sereal, susu, telur, roti, atau jus jeruk sudah diperkaya dengan berbagai vitamin, termasuk asam folat, kalsium, vitamin D, dan niacin," ujar Lichtenstein mengatakan.

Terkadang, Anda tidak menyadari bahwa Anda sudah mendapatkan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, jangan asal mengkonsumsi suplemen tambahan. Teliti dahulu jenis makanan yang biasa Anda konsumsi sehari-hari.

5. Tetap terdapat kemungkinan Anda kekurangan vitamin dan mineral tertentu


Menurut penelitian, wanita usia 20 sampai 39 memiliki asupan yodium paling rendah. Padahal, yodium merupakan zat yang diperlukan untuk perkembangan otak janin selama kehamilan.

Dalam hal ini, vitamin dapat membantu mengisi kesenjangan gizi. Suplemen juga dapat menjadi ide yang baik jika Anda tidak lagi makan kelompok makanan tertentu karena diet makanan seperti vegetarian, atau alergi makanan.