Tekanan darah rendah atau hipotensi ditandai dengan gejala sering pusing, cepat letih dan mata berkunang-kunang. Pada kondisi ini makanan yang cocok untuk meningkatkan tekanan darah bukanlah sate kambing, tapi cokelat dan kopi hangat.
Ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Samuel Oetoro, MS, SpGK mengatakan tidak ada bukti ilmiah bahwa sate kambing efektif meningkatkan tekanan darah. Kalaupun bermanfaat bagi sebagian orang, khasiatnya adalah meningkatkan metabolisme tubuh saja.
"Yang paling efektif adalah minum kopi, berikutnya makan cokelat. Keduanya efektif dan aman untuk meningkatkan tekanan darah," ungkap dr Oetoro dalam peluncuran kampanye Mulai Hidup Sehat dari Sekarang yang diprakarsai Danone-Aqua di XXI Ballroom, Djakarta Theatre, Jakarta, Rabu (16/3/2011).
Tekanan darah yang normal adalah 120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 80 mmHG untuk tekanan diastolik, atau cukup ditulis 120/80. Untuk diketahui, tekanan sistolik diukur ketika jantung bekerja memompa darah sedangkan diastolik diukur saat jeda istirahat antara 2 kali pemompaan.
Jika angkanya berada di bawah 90/60 mmHg, maka dikatakan tekanan darahnya rendah atau disebut juga hipotensi. Dikutip dari Mayo Clinic, hipotensi bisa dipicu oleh dehidrasi atau kekurangan cairan, gangguan fungsi jantung, kehamilan dan gangguan endokrin.
Gejala yang biasa dirasakan pada kondisi hipotensi antara lain sebagai berikut:
1. Pusing (kepala seperti melayang-layang)
2. Sering pingsan
3. Kurang konsentrasi
4. Pandangan kabur
5. Mual
6. Kulit terasa dingin, basah dan tampak pucat
7. Napas dangkal tapi sering
8. Cepat letih
9. Selalu haus.
Jika tidak diatasi, tekanan darah rendah bisa menyebabkan cedera fisik karena mudah terjatuh. Selain itu, transport oksigen ke otak dan bagian tubuh lainnya terhambat sehingga risiko terburuknya adalah kerusakan otak karena tidak mendapat suplai oksigen yang cukup.
Selain dengan kopi dan cokelat seperti yang disarankan dr Oetoro, tekanan darah rendah juga harus diatasi dengan minum air putih lebih banyak. Saat akan mengubah posisi tubuh (misalnya dari berbaring ke duduk), gerakan harus pelan-pelan agar jantung ada waktu untuk beradaptasi.